Mama Dominggas Nauw bersama rekan sekerjanya di pasar Malas Tau Kini Pasar Bandara Kambuaya |
MAYBRAT, (Maybrat News) - Pedagang Sayur, Ikan dan Sembako di Larang Masuk Maybrat, Omset Jualan Mama-mama Maybrat Meningkat. (Rabu 31/7/2019)
Dominggas Nauw, selaku pelaku ekonomi kecil yang coba menjajakan jualan hasil pertaniannya di pasar Malas Tau kini pasar Bandara Kambuaya menyampaikan berbagai keluhanya kepada kami (Maybrat News)
Minggas sapaan akrabnya menuturkan bahwa, kami sebagai mama-mama Maybrat yang sudah dari turun temurun berjualan ini sangat merasa terganggu dengan adanya Motor dan mobil kios berjalan yang selalu masuk dari kampung ke kampung untuk melakukan proses jual beli barang.
Kata Minggas, kalau hanya jual perabotan rumah tangga seperti, panci, kuwali, kompor, dan Pakaian itu tidak papa, tetapi yang sangat membebani kami sebagai penjual sayur-mayur, Pisang, Keladi, kasbi serta pemilik kios kecil ini adalah, kenapa Mas-mas mereka harus ikut jual sayur, ikan dan lain-lain lagi.
Mereka ini yang kami maksud dengan kios berjalan yang selain jual perabot rumah tangga juga ikut jual sayur, ikan dan semabako enceran.
Dimana dalam satu hari bisa 5-10 mobil atau motor penjual sembako yang masuk keluar kampung.
Hal inilah yang mengakibatkan masyarakat engan belanja kami punya barang jualan sementara mas-mas mereka menjual barang dagangan mereka dengan harga yang jatuh atau murah.
Minggas juga menuturkan bahwa waktu demo disorsel beberapa waktu lalu, kami di usir oleh mama-mama sorsel, oleh sebab itu, kami juga melarang mobil dan motor yang membawa barang jualan dari sorsel masuk jualan di Maybrat.
Ketika Mobil dan Motor jualan ini di larang masuk maka barang-barang yang kami jual semua laku terjual.
Jadi saya Dominggas Nauw mewakili mama - mama Maybrat meminta kepada pemerintah untuk tidak usah lagi mengijinkan Mobil dan Motor jualan dari Sorsel masuk ke Maybrat.
Kalau mereka mau jualan ya sebatas di Athabu saja jangan masuk ke Maybrat lagi biar barang barang yang kami jual ini juga bisa laku terjual seperti hari biasanya, tegas Minggas.
Untuk itu saya minta supaya, mobil-mobil jualan dari fetmaro tu dong sebenarnya tunggu saja disana supaya kalau kami punya barang jualan sudah habis maka kami akan pergi borong jualan mereka disana.
"Manamiyu dorang ini macam tidak tau malu k, tong su larang dong Masuk ke sini juga dong masih tetap datang masuk atau datang ke sini"
Mo bilang tapi bangsat lalat jadi di mana-mana saja pasti ada dorang yahares e.....e.., ucap mama Minggas dengan nada tinggi. (Mrk)
'