"Nehaf Sau Bonout Sau" "Satu Hati Satu Komitmen"

Rabu, 12 Desember 2018

Pro Kontra Lokasi Pembangunan PLTD Baru, Manajer PLN Bintuni : “Mau Terang Atau Tidak”

Dirut PLN cabang Bintuni
BINTUNI, Maybrat News ~ Permasalahan kelistrikan di kabupaten Teluk Bintuni yang telah menjadi “santapan” sehari-hari masyarakat, dengan seringnya dilakukan pemadaman, seperti tidak ada obatnya, solusi yang baru akan terealisasikan adalah dengan akan di bangunnya PLTD baru di lokasi KM 4, Bintuni.

Hal ini karena selain mesin-mesin yang saat ini beroperasi sudah tidak mampu lagi memenuhi kuota pelanggan. Apalagi, jaringan yang dinilai tidak layak, seperti yang di ungkapkan oleh Manager PT. PLN (Persero), Unit Layanan Pelanggan (ULP) Teluk Bintuni, Iskandar Idris saat di temui pada Rabu (12/12/2018) di kantor PLN Bintuni.

“Tidak layak infrastruktur jaringan, jika dilihat dari kondisi geografisnya, memang menjadi sebab utama, sehingga secepatnya, pembangunan PLTD baru harus di realisasikan,” ujar Iskandar.
Saat, ditanya perihal progress pembangunan PLTD baru yang dalam rencananya di bangun di KM.4 itu, Iskandar menuturkan bahwa untuk saat ini mesin-mesin sudah disiapkan.

” Di Jakarta sudah siap empat Unit mesin dengan kapasitas 4 Mw, dan dari Biak dua mesin dengan kapasitas 2Mw, sehingga total daya mampu dari seluruh mesin adalah 7,5 Mw. hal ini tentu lebih dari cukup memenuhi kebutuhan pelanggan, kemudian, ijin prinsip juga telah di kantongi,” jelasnya. Namun, pro dan kontra dengan adanya pembangunan ini, terlebih kontra, masih terjadi tentang lokasinya, padahal Badan Lingkungan Hidup (BLH) sudah keluarkan ijin. “Untuk menyikapi permasalahan ini, kami akan duduk bersama semua pihak, baik BLH, Pemda Teluk Bintuni, Pertanahan, dan masyarakat untuk dapat dibicarakan dan disosialisasikan,” jelasnya lagi.

Sebagai informasi, kata Iskandar, mesin-mesin yang akan didatangkan adalah mesin “Silent”, yang tidak menimbulkan suara yang sangat menganggu, bahkan suara mesin Chainshaw, atau knalpot racing itu, jauh lebih berisik dibandingkan suara mesin yang akan didatangkan ini.
“Hal ini, akan kembali kami tanyakan kepada masyarakat Bintuni. “Mau Terang atau Tidak ?”, kalau mau maka mari sama-sama permudah teralisasinya pembangunan PLTD baru,” pungkas ex manager PLN Arso, Jayapura itu. (Mrk)

Diam-diam Satuan Elit Kopassus Diterjunkan Buru KKSB Pimpinan Egianus Kogoya di Papua, Ini Targetnya

Pasukan Khusus Kopasus Yang Diberi Nama Pasukan Siluman
JAYAPURA: Maybrat News Nduga, pada Minggu (2/12/2018). Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata ( KKSB) dikabarkan membunuh sejumlah pekerja BUMN PT Istaka Karya yang mem bangun jalan di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf Muhamad Aidi menjelaskan dari data yang diperoleh, ketika kejadian pembunuhan yang dilakukan kelompok KKSB tersebut, terdapat 28 pegawai BUMN PT Istaka Karya berada di kamp. Tim gabungan TNI dan Polri pun diterjunkan ke Papua untuk memburu kelompok bersenjata (KKB) yang menyerang pekerja BUMN PT Istaka Karya yang mengerjakan proyek jalan Trans Papua di Kabupaten Nduga, Papua. Sejumlah orang berhasil diselamatkan dari Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, oleh tim gabungan TNI-Polri.
Sampai saat ini baru 16 jenazah ditemukan. 

Tak banyak yang tahu, guna memburu KKSB pimpinan Egianus Kogeya, ternyata Komando Pasukan Khusus yang disingkat menjadi (KOPASUS) yang merupakan bagian dari Komando Utama (KOTAMA) tempur yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat, Indonesia, juga ikut terlibat. Tak tanggung-tanggung, Kopassus yang dikenal memiliki kemampuan khusus seperti bergerak cepat di setiap medan, menembak dengan tepat, pengintaian, dan anti teror bahkan menerjunkan tim terbaiknya guna memburu KKSB di Papua. Ialah Pasukan Satuan Penanggulangan Teror 81 (Satgultor 81/Sat 81), yang merupakan pasukan siluman Kopassus TNI yang diperintahkan memburu KKSB di Papua. Hal ini seperti dikutip GridHot.ID dari wawancara eksklusif dengan salah seorang sumber yang tak ingin disebutkan identitasnya. (Mepa) 

Zeth Kadakolo: Pemprov dan DPRD Harus Tertibkan Harga Tiket Pesawat di PB


MANOKWARI, Maybrat News– Tokoh Masyarakat Suku Moi, Zeth Kadakolo, S.E.,M.M meminta Pemerintah Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Papua Barat agar segera menertibkan tarif untuk seluruh Maskapai Penerbangan Domestik yang ada di Papua Barat.

Pernyataan ini disampaikan Zeth menyikapi melonjaknya harga tiket pesawat dari dan menuju papua barat yang kian hari harga mencekik. Menurutnya, harga tiket pesawat baik menuju dan keluar papua barat, setiap menjelang hari-hari besar keagamaan lebaran, natal dan tahun baru selalu melonjak melampaui ambang batas yang ditentukan oleh pemerintah.

“Saya minta kepada Pemerintah Provinsi dan DPR PB, tolong tertibkan seluruh maskapai yang ada di papua barat, supaya harga tiket ini jangan melonjak,, terkesan seenak mereka menaikan harga” kata mantan Ketua DPRD Kabupaten Sorong kepada sorongraya.co di Niu Aston Hotel Manokwari Rabu pagi, 12 Desember 2018.

Tak hanya itu, mahalnya harga tiket pesawat kuat dugaan akan permainan beberapa oknum maskapai tentang penyedian seat pada pesawat. Sepertinya kondisi ini terus terjadi dan sangat merugikan masyarakat khususnya yang kalangan bawah.

“Misalnya, kalau memang ada block seat oleh perusahan, seharusnya pihak maskapai harus memastikan ketersediaan seat buat masyarakat umum. Perlu diketahui di papua barat ini sudah banyak kemajuan seperti daerah pemekaran baru sehingga transportasi sangat lancar untuk masyarakat, pengusaha maupun pemerintah sendiri,” kata dia.

“Makanya saya minta pihak pemda dan DPR PB supaya koordinasikan ini, baik dengan Angkasa Pura maupun kementerian perhubungan untuk memperhatikannya khususnya kita di tanah papua,” pungkasnya. (Bambang)

Bupati Fakfak Dikabarkan Tutup Usia Diracuni, “Ternyata Kabar Bohong”

Wakil Bupati Fakfak, Abraham Sopaheluwakan
MANOKWARI: Maybrat News - Beberapa hari belaknagan ini, warga Fakfak sempat di buat geger oleh ulah orang yang tidak bertanggung jawab memposting kabar di Media sosial (Medsos), mengatakan Bupati Fakfak, Mohammad Uswanas, tutup Usia lantaran diracuni, lantaran membongkar kasus korupsi.  

Menanggapi maraknya informasi bohong di medsos soal bupati, Wakil Bupati Fakfak, Abraham Sopaheluwakan, menanggapi enteng berita bohong itu , lalu mengatakan.“Itu orang kurang kerjaan saja. Stop menyebarkan berita bohong itu, Jangan sampai pembuat berita bohong itu sendiri menerima akibatnya, jelasnya

Dit5ambhakan kondisi Bupati Fakfak, Drs. Mohammad Uswanas, M.Si. dalam kondisi sehat wal afiat, dimana Senin 10 Desember lalu, Bupati menerima penghargaan bidang perkebunan di Bogor. Diman Fakfak merupakan satu-satunya daerah di Papua Barat menerima penghargaan itu, karena satu-satunya kabupaten memiliki dinas perkebunan
Selanjutnya, Rabu 11 Desember 2018 kemarin, Bupati menerima penghargaan dari Kantor Kementerian Hukum dan HAM di Jakarta, sebab Fakfak merupakan salah satu kabupaten mendukung HAM.

Selain Fakfak, Kota Sorong dan Kabupaten Sorong juga menerima penghargaan ini,” jelas Abraham panjang lebar, pada wartawan di ruang kerjanya siang tadi (12/12).
Menurut wakil Bupati Fakfak, selama ini pemerintah daerah tidak alergi terhadap kritik dari masyarakat maupun wartawan, “Silakan saja mengkritik. Kita bisa bahas dan diskusikan sama Pemerintah daerah tidak pernah menutup diri darim kritik wartawan. Sedangkan dirinya pun heran, apa motif dari penyebaran berita bohong atau hoax ini. sehingga diyakini maraknya akun beredar memberitakan berita bohong,

Akun yang menyebarkan berita hoax  tentang bupati Fakfak tutup usia lantaran di racuni, semua disampaikan di Medsos, merupakan berita bohong. Sementara maraknya peredaran berita bohong ini, mengatakan bupatu tutup usia, membuat warga cukup gelisah dibuatnya. (Hendra)

Laga Final, Manokwari United Tumbang dari Persewon Wondama 1-2

MANOKWARI: Maybrat News - Laga Final Tournament Papua Island Cup III 2018 di Stadion Sanggeng Manokwari, Rabu, (12/12) bertemu Manokwari United vs Persewon Teluk Wondama, dimana laga Final ini Persewon Teluk Wondama, mampu menumbangkan Manokwari United dengan score akhir 2-1.

Laga ini dipenuhi ratusan suporter kedua kesebelasan, di menit awal  babak pertama, kedua kesebalasan mempertontonkan permainan terbaiknya, namun memasuki  menit ke 26, pemain depan Manokwari United bernomor punggung 19, Febri, melesatkan tendangan masuk ke dalam gawang Persewon Teluk Wondama, di jaga ketat kiper ,Nicolas, sehingga merubah score babak pertama menjadi 1-0 keunggulan sementara Manokwari United.

Tertinggal 1-0 dari Manokwari United mengenakan kostum hitam merah, sedangkan pemain Persewon Teluk Wondama mengenakan kostum kuning biru, mencoba mengejer ketertinggalan dengan sejumlah serangan, namun kuatnya benteng pertahanan di miliki Manokwari united, sehingga tidak mampu merubah score menjadi 1-0, hingga berakhirnya babak pertama.
Memasuki babak kedua, laga final di pimpin wasit Arthur Papara dari Jayapura ini, meniup pluit pertandingan babak kedua, dimana persewon Teluk Wondama mencoba mengejar ketertinggalannya di babak pertama.

Kegigihan pemain Persewon, Memasuki pertengahan babak kedua menit ke 64, pemain belakang Manokwari united mengganjal pemain Persewon sebelah kanan kiper Manokwari United sehingga berbuah goal, dimana dalam tendangan tersebut, pemain pengganti bernomor punggung 9, theis Bieth menyambut tendangan dengan sundulannya membuat kiper tak mampu menepis sundulan kepala itu, sehingga merubah score menjadi imbang 1-1.

Persewon mampu menciptakan goal, bukannya bertahan justru meningkatkan serangannya, sehingga berselang 2 menit, kembali pemain Manokwarei united mengganjal pemain Persewon di lokasi yang sama terjadinya goal pertama, namun kecerdikan dari mantan pemain perseman Manokwari, Yosep Fakdawer bernomor punggung 4, mengarahkan bola menuju mulut gawang, sehingga tendangan kerasnya tidak mampu di bendung kiper Manokwari United, Mance Aidore. sehingga merubah score menjadi 2-1.

Keunggulan di pertengahan babak kedua, pemain Manokwari United membuat pertandingan menjadi panas, dimana wasit sempat memberhentikan pertandingan kurang lebih dua menit lantaran suara kembang api berasal dari supporter mengarah masuk kedalam lapangan pertandingan, sehingga panitia pertandingan lalu menghimbau pada suporter agar tidak meledakkan kembang api masuk kedalam stdion pertandingan.

Selain itu wasit sempat lagi menghentikan pertandingan, lantaran wasit terkena lemparan, sehingga petugas keamanan lalu berjaga- jaga dimana lokasi lemparan itu berasal, situasi terkendali pertandingan lalu di lanjutkan kembali.
Pertandingan dilanjutkan lantaran ada inseden pelemparan, manokwari United mencoba meningkatkan tempo serangan untuk mengejar ketertinggal 1 joal, namun kuatnya benteng pertahanan Persewon, sehingga soccer tidak berubah untuk kemenangan Persewon Teluk Wondama menjadi 2-1.

Gemuruh suporter Persewon Teluk Wondama bergemuruh ketika pluit pertandingan babak kedua di bunyikan wasit, sehingga para suporter dan pemain pun larut dalam kegembiraan.

Atas kemenangan ini, Persewon mendapat piala bergilir dan piala tetap, serta mendaptkan uang tunai Rp 200 juta rupiah, sedangkan posisi kedua di duduki Manokwari United, memperoleh piala tetap dan uang tunai Rp 150 juta rupiah, sementara posisi ke tiga diduduki PSBS Biak, memperoleh piala dan uang tunai 100 juta rupiah. (Bambang)

Manokwari United Target Juara Dan Top Score di Papua Island Cup III

MANOKWARI Maybrat News – Memasuki laga partai final Papua Island Cup akan di selenggarakan Rabu (12/12), di Stadion Sanggeng, kesebelasan Manokwari Unitaed akan berhadapan dengan Persewon Teluk Wondama di partai final. Manokwari United punya misi lain yakni target juara serta top score.

Hal ini dutarakan pelatih kepala Manokwari United, Yonas sineri, Selasa (11/12) mengutarakn jika tim asuhannya bakal membidik target juara di Papau Island Cup III tersebut, meski salah satu pemainnya mendapatkan kartu merah di perempat final, namun hal itu tidak menjadi halangan untuk meraih prestasi.

Meski tidak mudah meraih perstasi target juara dan top score, lantaran lawannya di final yakni Persewon Teluk Wondama, merupakan kesebelasan yang tidak bisa dianggap remeh, sebab sejumlah kesebelasan lainnya juga takluk usai berlaga dengan Pereswon., ditambahy dengan para pemainnya berkelas.

Namun semnagat dari anak asuhannya untuk target juara sudaj cukup tinggi, serta diuntungkan lantaran Manokwari United merupakan tuan rumah dari pertandinagan Papua Island Cup III.

Selain membidik target juara dan top score, Manokwari United juga bakal di persiapkan untuk mengikuti ajang Liga III, pemerintah daerah bahkan sejumlah investor lainnya siap mendukung Manokwari United maju ke liga III, ungkapnya  (Bambang)

KOPI ARFAK DIMINATI SAMPAI KE BANDUNG

Lokasi Pameran Perkebunan di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat.
MANOKWARI: Maybrat News – Mungkin terbesit dipikiran kita, seperti apa rasa kopi arfak itu, sementara kopi yang beredar di sejumlah café dan restoran menyajikan kopi berasal dari Wamena, Toraja dan kopi import asal Vietnam serta kopi lainnya, beredar di kota Manokwari, Papua Barat.

Mungkin soal rasa, kopi arfak sangat berbeda rasa dengan kopi lainnya yang beredar di sejumlah café dan restoran di Manokwari, terutama bagi penikmat cita rasa dan pecandu kopi. Meski tabu di ingatan kita ternyata wilayah Pegunungan Arfak (Pegaf), ternyarta memiliki pertanian kopi, meski sebagaian warga manokwari tidak mengetahui kopi arfak ditanam dimana dan luas areanya ada berapa. Kopi arfak pernah jaya dimasa lampau dan ditanam oleh kolonial belanda, lalu di kembangkan oleh petani arfak, namun komoditas handal ini merosot, lantaran petani kesulitan memasarkan kopi arfak tersebut.

Kopi arfak ternyata ditanam warga dan tumbuh subur berada di kampung Ungku, Distrik Anggi, meski pohonnya tinggal bebarapa yang tersisa akibat kurang pamor dengan kopi lain yang didatangkan dari wilayah lain. Wilayah Pegunungan arfak sangat cocok untuk membudidayakan kopi, lantaran wilayahnya berada di atas ketinggian 0 - 2.000 meter dari atas permukaan laut.  

Bukti dari kopi arfak  cukup di minati, terlihat saat pameran hari perkebunan ke 61 tahun 2018 berlangsung di Gedung Sate Bandung, Jawa Barat, dimana salah satu pengunjung pameran merupakan warga Bandung, sangat menyukai cita rasa kopi arfak, diman kenikmatanya jauh lebih nikmat dibandingkan cita rasa kopi lain, dengan ras khas di miliki penikmat cita rasa kopi ini lalu membawa bungkusan kopi arfak dipamerkan ini untuk di nikmati.


Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan, Papua Barat, Jacob Fonataba mengatakan ajang ini merupakan kesempatan bagi Papua Barat memperkenalkan potensi perkebunan di wilayah Papua Barat khususnya potensi perkebunan seperti pala di kab fak-fak, kakao di Manokwari Selatan, kelapa sawit dan kopi menjadi komoditi unggulan di promosikan disana, di hari perkebunan ke -61 di Bandung, Jawab Barat 8-10 Desember, ungkapnya. (Bambang)

Kontak Senjata TNI dan KKB Di Nduga, Dua Prajurit Terkena Luka Tembak

JAYAPURA: Maybrat News-
Kontak senjata kembali di Distrik Yigi, Nduga, Papua, antara TNI Kodam XVIII / Cendrawsih dan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), terjadi Selasa (11/12), sekitar pukul 06.00 Wit, membuat dua prajurit TNI terkena luka tembak di bagian bagian bahu dan pelipis.

Kapendam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi, dalam rilisnya mengatakan Dua naggota TNI  korban luka tembak dalam kontak senjata, TNI dan KKB dua prajuritnya terkena luka tembak yakni yakni, Pratu Budi tertembak dibagian bahu dan Praka Aswad, mengalami luka ringan di pelipis karena recosed amunisi.

KKB melakukan serangan dari arah barat di atas ketinggian dengan jarak sekitar 500-600 meter dari pos TNI, dimana kondisi medan rimbun tertutup pohon, sehingga  Anggota TNI yang ada di Pos berusaha untuk membalas tembakan sehingga terjadi kontak tembakan.
Mendapatkan serangan dari KKB, Prajurit TNI bukannya lari meninggalkan Pos, namun separuh kekuatan berusaha melakukan pengejaran kearah datangnya serangan dipimpin Dan Pos Lettu Inf Ardan. Sedangkan prajurit TNI mengamankan Pos dan mengikat tembakan.
Pos TNI baru terbentuk di Yigi, pasca terjadinya pembantaian terhadap puluhan Karyawan PT. Istaka Karya di Puncak Kabo Distrik Yigi 02 Desember lalu mendapatkan serangan dari pihak kelompok Separatis.

Dalam kontak senjata, KKB lalu melarikan diri secara terpencar masuk hutan dan sesekali melancarkan serangan, namun pasukan tetap melakukan pengejaran dengan memanfaatkan jejak anggota KKB ditemukan.

Semntara duak korban dari [rajurit TNI, saat ini sedang dilakukan proses evakuasi korban melalui jalur darat dari Yigi ke Mbua, selanjutnya di evakuasi melalui jalur udara menggunakan Helikopter dari Mbua ke Wamena.

Belum diketahui dari pihak KKB, apakah ada jatuh korban atau tidak, karena jarak cukup jauh dengan kondisi medan ekstrim dan tertutup pephonan, namun pada saat kontak tembak, prajurit berusaha membalas tembakan secara terarah dan terbidik.
Sulitnya medan dan kondisi geografis sangat ekstrim dan penguasaan medan dikuasai Kelompok KKB sudah sekian lama hidup di medan tersebut, mereka dapat menyusuri hutan tampa sarana kompas dan peta atau alat bantu lainnya. meski demikian kondisi tersebut tidak menyurutkan semangat prajurit dalam pelaksanaan tugas dengan memanfaat segala sarana dan kemampuan dimiliki.

Situasi  distrik Yigi setelah TNI menempatkan Pos di daerah tersebut, masyarakat sebelumnya lari berlindung ke hutan, sudah mulai berangsur-angsur kembali ke kampung.
Sesuai data berhasil dihimpun, Pelaku KKB pimpinan Egianus Kogoya bukan berasal dari Yigi, kalaupun ada jumlahnya hanya beberapa orang. Sedangkan Egianus Kogoya sendiri sesuai dengan data berasal dari Distrik Mapenduma.

Hal ini diperkuat berdasarkan keterangan dari saksi selamat saat kejadian warga Masyarakat asli di Distrik Yigi berusaha mencegah KKB melakukan tindakan keji tersebut.


Bahkan saat KKB melaksanakan penyisiran ke kampung-kampung, warga asli Yigi berusaha melindungi warga lainnya sedang melakukan pekerjaan beberapa bangunan di Yigi. Mereka memberitahukan ke para pekerja agar segera lari menyelamatkan diri ke hutan karena KKB sedang mencari dan akan menangkap mereka. (Mepa)

Sri Sultan Buton Ke-40 Harapkan Masyarakat Buton Teluk Bintuni Untuk Ingat Pepatah Ini

BINTUNI: Maybrat News__ Sri Sultan Buton Ke-40 Harapkan Masyarakat Buton Teluk Bintuni Untuk Ingat Pepatah Ini


BINTUNI, Maybrat News ~ Sri Sultan dr. H. L. M. Izzat Manarfa, M.Sc [Sultan Buton ke-40] berharap seluruh masyarakat Buton terutama masyarakat Sulawesi Tenggara yang bermukim di Teluk Bintuni camkan makna sesungguhnya dari pepatah ‘Dimana Bumi Dipijak, Disitu Langit Dijunjung’.
Hal tersebut diutarakan Sri Sultan Izzat Manarfa dihadapan ratusan warga KKST yang hadir dalam Pengukuhan dan Pelantikan Badan Pengurus KKST Teluk Bintuni 2017 – 2022, Selasa [11/12/2018] di GSG Bintuni.

Sri Sultan mengajak seluruh warga KKST tanpa kecuali agar selalu menghargai dan menghormati 7 Suku Teluk Bintuni [Sough, Moskona, Kuri, Wamesa, Irarutu, Sebyar, Sumuri] sebagai Tuan di Negeri Sendiri. Sebut Sri Sultan Izzat Manarfa masyarakat KKST juga harus menjaga perdamaian daerah.

“Masyarakat Sulawesi Tenggara di Teluk Bintuni wajib perhatikan aturan – aturan di daerah ini tempat dimana kita hidup mencari rejeki. Juga selalu berdamai dengan saudara/i kita 7 suku Bintuni dan pendatang lainnya,” ujar Sri Sultan.
“Selalu ingat pesan dan arahan yang diberikan oleh Pimpinan daerah ini dan berikan masukan positif bila diperlukan dalam mengamankan serta memelihara ketertiban, jangan saling sikut karena tujuan kita dalam berorganisasi adalah sama,” tutupnya. (Endy)

Papua "Dana otsus Tidak Akan Berakhir di Tahun 2021"


JAYAPURA, Maybrat News– Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BPPD) Provinsi Papua, DR. Muhamad Musa’ad, mengatakan Dewan Pertimbangan Presiden telah merekomendasi agar dana Otsus untuk Provinsi Papua tidak akan berhenti tahun 2021, karena papua masih membutuhkan banyak pembiayaan.

“Jadi, dana otsus papua tetap lanjut dengan format berbeda, dimana dulu format yang dipakai adalah pemberian bantuan dana (Block Grant), sekarang spesifiknya sesuai yang disampaikan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) jika sampai hari ini masih dalam diskusi di tingkat pusat untuk penentuan formatnya,” kata Musa’ad. Rabu, 12 Desember 2018.

Hingga saat ini, pihaknya belum tahu seperti apa format yang akan diambil, apakah nanti seperti Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang harus lebih dulu mengusulkan proposal, kemudian pusat menilai baru anggaran yang diminta diberikan sesuai apa yang diusulkan.

“Kalau seperti itu, bukan lagi namanya dana Otsus karena sudah sama dengan dana infrastruktur yang harus diusulkan lebih dulu, ini yang sedang didiskusikan oleh pihak terkait. Muda-mudahan sebelum 2020 sudah ada kejelasan,” kata dia.

Menurutnya, ada dua cara yang harus dilakukan yakni, merubah Undang-Undang 21 dan harus ada Peraturan Pemerintah (Perpu), karena dalam Otsus dijelaskan batas 2020 dan 2021 sudah tidak ada lagi.

“Mau tidak mau, suka tidak suka hanya ada dua cara itu,” jelasnya.

Lanjut dia katakan, untuk provinsi papua barat, sudah mendapat dana bagi hasil dari minyak dan gas bumi yang hanya akan berlangsung sampai tahun 2025. Sementara di 2026 bagi hasilnya 50 : 50, tidak lagi 70 berbanding 30.

“Itu bunyi Undang-undang, kalau mau ada kebijakan lain maka harus merubah Undang-Undang atau terbitkan Perpu sebagai pengganti Undang-undang,” tegasnya.

Pemerintah provinsi akan terus mendorong kontribusi dana Otsus karena sangat besar bagi Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD) papua sekitar 47 persen. “Kalau tanpa Otsus APBD papua hanya 7-8 triliun saja, karena 61 persen bersumber dari dana Otsus,” tandasnya.  (Mepa)

Uang Rp 4 Miliar Dari Pemerintah Untuk Orang Tua Korban Penembakan Di Paniai




Maybrat: Maybrat News__ Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak-hak dasar manusia yang dimiliki sejak berada dalam kandungan dan setelah lahir ke dunia (Kodrat) yang berlalu secara universal dan diakui oleh semua orang.

Pada praktiknya, ada banyak sekali pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang selalu terjadi di berbagai penjuru dunia. Seperti halnya penembakan terhadap 4 pelajar yang dilakukan aparat di Kabupaten Paniai Provinsi Papua.

Sebenarnya unsur dari pada lahirnya sebuah pelanggaran Ham iyalah semata-mata hanya untuk kekuasaan dan kepemilikan sumber daya pada suatu tempat.

Kasus kriminal yang dilakukan aparat terhadap 4 pelajar di Paniai telah memasuki 4 tahun belum juga menemukan titik terang. Keluarga korban pun kembali menagih janji presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk mengungkapkan kasus pelanggaran Ham itu.

Lebih ironisnya saat dimintai keadilan di Jakarta Pemerintah menawarkan uang sebanyak 4 miliar rupiah agar melupakan kejadian yang menjadi trauma bagi keluarga korban.

Obet Gobay orangtua Apius Gobay (16) korban penembakan di Paniai, Papua sangat berharap mendapatkan keadilan dan saat ini berada di Jakarta, saat dirinya berada di kantor Amnesty Internasional, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (7/12/2018)‎, seperti dikutip dari daru liputan6.com, Obet Gobay berbagi cerita dan dengan tegas dan dia dengan tegas menolak tawaran uang Rp 4 miliar dari pemerintah, sebab anaknya bukan hewan yang bisa dibeli di pasar.

“Rp 4 miliar yang ditawarkan pemerintah, saya menolak. Bantuan apapun saya tolak. Pak Jokowi, Kapolri, keadilan harus ada. Mereka juga mau jadi tuan di atas tanahnya tapi kamu tembak,” terangnya.

‎”Kalau saya mau ambil Rp 4 miliar yang ditawarkan pemerintah saya bisa ambil. Kalau itu sapi atau babi yang terbunuh saya bisa pergi ke pasar untuk ganti beli. Tapi ini manusia, tidak dijual di pasar. Darah saya yang ditembak,” tambahnya.

Obet Gobay juga berpesan apabila memang pemerintah tidak mampu menuntaskan kasus Paniai, dia berharap Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bisa menuntaskannya.

Diketahui empat tahun sudah kasus penganiayaan dan penembakan di Paniai tidak kunjung ada penyelesaian.

Peristiwa itu bermula dari penganiayaan pada Minggu (7/12/2014) pukul 18.40 WIT di Pondok Natal KM 4, Jalan Poros Madi-Enarotali, Distrik Paniai Timur‎, Kabupaten Paniai.

Berlanjut pada Senin (8/12/2014‎) di Lapangan Karel Gobai, kota Enarotali, terjadi penembakan oleh aparat keamanan yang mengakibatkan hilangnya nyawa empa pelajar yang yaitu Apius Gobay (16), Alpius Youw (18), Simon Degei (17), dan Yulianus Yeimo (17).

Beberapa minggu setelah insiden tersebut, pada peringatan Natal di Papua, Presiden Jokowi berkomitmen untuk mengusut para pelaku sesegera mungkin.

Nyatanya sampai saat ini kasus Paniai masih jalan di tempat. (Mepa)

Michael R Kareth "Pengisian Jabatan DOB PBD Wajib Prioritaskan Orang Asli Papua"

                                                    Dr. Michael Rafael Kareth, S.Hut, M.Si Dr. Michael R Kareth, S.Hut,  M.Si., mantan Aktif...