"Nehaf Sau Bonout Sau" "Satu Hati Satu Komitmen"

Senin, 20 Juli 2020

Warga Kampung Ainot Kerja Bhakti Perbaiki Jalan


MAYBRAT, (Maybrat News) - Warga kampung Ainot, distrik Aifat kabupaten Maybrat melakukan kerja bhakti memperbaiki jalan yang becek dengan timbun batu.  Selain itu mereka juga membenahi jembatan yang rusak serta pembersihan rumput di jalan dari dan menuju kampung Ainot.
 
Maurit Assem Sekretaris Kampung Ainot yang ditemui media ini dilokasi kerja bakti Sabtu, (18/7/20) mengatakan jika kegiatan yang dilakukan itu untuk kenyamanan bagi pengguna jalan, khususnya masyarakat yang berada dilingkungan setempat.

"Kami ini memperbaiki jalan, jembatan dan babat rumput serta pohon dipinggir jalan juga kami bersihkan agar jalan itu tidak basah. Ketika muat bahan bangunan dengan tenaga pikul tidak terganggu lagi oleh karena jalan yang rusak itu," ungkapnya.

Menurut dia, mengingat jalan dari Aysio ke kampung Ainot itu 7, 800 km, sedangkan yang sudah dikerjakan 4 km, sertu 1 km selanjutnya yang kita melakukan kerja bakti pembersihan itu 2 km lebih.

"Jadi pembersihan ini supaya warga muat bahan bangunan ke kampung Ainot. Misalnya semen 1 sak untuk tenaga pikul Rp, 500.000 /sak” katanya

Lanjut dia, hasil pikulan warga kampung Ainot sejak tahun 2015 hingga saat ini sudah menciptakan rumah tembok permanen sebanyak10 unit.
 
Untuk dengan antusias warga, dia berharap pemerintah kabupaten Maybrat, perlu memperhatikan akses jalan menuju kampung Ainot yang dibuka tahun 2016 tetapi belum ada kelanjutanya.
(Mrk)


Kepala Distrik Aifat Timur Jauh, Maybrat, Papua Barat Pertanyakan Pembangunan Daerahnya yang Tidak Jelas

Kepala Distrik Aifat Timur Jauh, Bernadus Akinking, S.Ag

MAYBRAT, (Maybrat News) - Kepala Distrik Aifat Timur Jauh, Bernadus Akinking, S.Ag menegaskan pemerintah kabupaten Maybrat provinsi Papua Barat, perlu memperhatikan pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, sarana dan prasarana pendidikan, kantor distrik, rumah pejabat distrik, sekolah dan lainya wilayah ldistrik Aifat Timur jauh.

"Sidang APBD dari tahun ke tahun tidak diakomokdir dalam kebijakan pembangunan di kabupaten Maybrat. Setiap tenderan, tidak ada kegiatan pembangunan yang dimunculkan dari Wakom-Ainesra atau Aisa-Aisnesra, itu tidak ada. Sejak saya jadi kepala distrik dari tahun 2012 sampai saat ini tidak ada perhatian pembangunan disana, selalu bakalai dengan kepala dinas PU dan Bappeda tetapi tidak direspon juga. Sebenarnya kami ini apa, kami juga 2017 kerja politik, kenapa kami diabaikan dari tahun ke tahun. Kami disana butuh jalan, karena dari Wakom ke Ainesra itu jalan pembangunan APBD sedangkan Susumuk Ainesra Aimau itu jalan APBN. Untuk itu, saya mohon supaya APBD Perubahan ini dianggarkan jalan itu.”  jelas Brnadus Sabtu, (18/7/2020).

Bernandus menjelaskan jika mereka setiap tahun dalam Musyawarah Kampung (Muskam), musyawarah distrik (Musdis) dan Musrembang tingkat kabupaten jalan dari Wakom-Ainesra setiap tahun mereka usulkan tetapi tetapi hasilnya tidak ada.

“Malahan Sekretaris Bappeda Teofilus Yam, S.Pd panggil kami pulang pergi dari Aifat Timur ke Aitinyo katanya ada proyek pembangunan jalan itu, setelah itu kami cek ke dinas PU ternyata didalam DIPA tidak ada proyek disana,” ungkapnya.

Sekali lagi Bernadus Aikingkin yang disering disapa Nando ini mengharapkan kegiatan jalan jembatan dan infrastruktur lainnya itu ada yang ditangani oleh dinas PU, jangan Bappeda hanya penyimpang data saja.

"Hal itu, kalau tidak ditanggpi lagi, kami akan datangkan massa dari Aifat Timur Jauh duduki kantor Bupati Maybrat mempertanyakan itu," ancamnya  

Selain itu, kata dia, termasuk SD YPPK kelas jauh Ainesra yang pernah dikunjungi Bupati Maybrat, Drs. Bernard Sagrim, MM tahun 2018 lalu, dan bupati perintahkan bangun 4 gedung ruangan belajar dengan setengah tembok, kopel kepala sekolah, pakaian seragam, sepatu bagi anak murid dan pakaian dinas dan sepatu itu bagi guru-guru tetapi sudah 2 tahun lebih ini belum teralisasi. Padahal menurut Nando, kunjungan itu perintah kepada dinas teknis untuk bangunan 4 ruang belajar dan keputusan itu juga sudah disiarkan media elektronil dan media cetak saat itu. 

"Tetapi sampai saat ini tidak ada realisasinya, masyarakat selalu bertanya tentang keputusan bupati saat itu. Termasuk pembangunan kantor distrik, Aifat Timur Jauh dan Aifat Timur Selatan yang sampai saat ini juga belum dibangun. Padahal kata dia ini distrik definitif, yang harus dibangun termasuk rumah pejabat distrik, peningkatan jalan 1,5 Km dan kelanjutan 1 km ke Ainesra. (Mrk)

Sudah 4 Hari Jaringan Telkomsel di Kumurkek Non Aktif


MAYBRAT, (Maybrat News) – Jaringan Telekomunikasi Satelit (Telkomsel) di Kumurkek, Ibu Kota Kabupaten Maybrat sudah 4 hari hilang (non aktif), terhitung sejak Selasa (14/7/20) sampai saat ini.

Kabid Kominfo Kabupaten Maybrat, Risiart Sikirit yang dihubungi media ini mengutarakan, terkait komunikasi dengan pihak Kementerian Kominfo RI, bahwa jaringan yang hilang itu dikarenakan adanya gangguan satelit.

“Kami sudah tanyakan ke Kementerian Kominfo pada Rabu, (15/7/20), terkait jaringan Telkomsel di Kumurkek non aktif, kata mereka itu masih ada problem di satelit, itu info dari Jakarta,” ujar Risiart.

Menurut Risiart, jaringan signal mengalami gangguan menjadi tanggungnjawab pihak Kominfo RI. “Jadi, ada masalah signal di wilayah Maybrat kita selalu kordinasikan ke pusat. Mudah-mudahan satu dua hari lagi sudah aktif kembali,”tandasnya. (Mrk)

Pendidikan di Maybrat Mulai Dibenahi

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Maybrat, Kornelius Kambu, S.Sos, M.Si

 MAYBRAT, (Maybrat News) – Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Maybrat, Kornelius Kambu, S.Sos, M.Si mengatakan berbagai masalah masih menghantui dunia pendidikan di Maybrat.

Masalah itu di antaranya, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, lingkungan, serta regulasi.
Menurutnya, terkait regulasi hingga kini pendidikan belum diletakkan sebagai prioritas utama seperti K13 dan lainnya.

“Hingga kini pendidikan di Maybrat mulai dibenahi dimana tahun 2018 kabupaten Maybrat masih urutan 13 dari kabupaten kota di Provinsi Papua Barat sehingga 2 tahun mulai alami peningkatan dari urutan 13 naik urutan 2 untuk SD dan 4 untuk SMP se-Provinsi Papua Barat,” ujar Kornelius yang ditemui awak media di Kumurkek, akhir pekan lalu.

Meski demikian, ia masih tetap mengakui hingga kini kualitas pendidikan Papua termasuk Maybrat masih jauh dari yang diharapkan. Kabupaten Maybrat juga belum memiliki grand design pendidikan jangka panjang. Termasuk sarana dan prasarana yang masih minim, juga perbedaan kualitas pendidikan sekolah satu dengan yang lainnya. Akibatnya, mayoritas orang tua siswa ingin anaknya masuk sekolah-sekolah tertentu yang dianggap berkualitas.

Ke depan, saya memprogramkan semua sekolah setara. Tidak boleh lagi ada sekolah yang lebih baik dan ada yang tidak. Sarana prasarana dilengkapi, guru-gurunya kita siapkan dengan baik,” ucapnya.
Untuk itu, ia menyatakan mesti ada standar pencapaian dunia pendidikan di Papua sejak era Otonomi Khusus atau Otsus.

“Standar pendidikan di Papua khususnya Maybrat sejak Otsus itu berapa persentasenya dan apakah sudah tercapai. Kemudian hal berbagai masalah lain ini mesti dipetakan dan dibenahi. Apa yang tercapai dan belum tercapai,” kata Kornelius.

Menurut mantan Kabag Pemerintah Kampung Setda Maybrat itu, meski Otsus Papua sudah bergulir 20 tahun akan tetapi masih terjadi lekurangan sana sini dalam dunia pendidikan di tanah Maybrat.
“Sekolah di pinggir jalan saja, menerima akses mudah masih banyak keurangan. Apalagi di daerah pedalaman,” ujarnya.

Katanya, selain masalah kekurangan guru dan sarana prasarana penunjang, hingga kini biaya pendidikan gratis yang selalu digaungkan pemerintah selama ini, belum sepenuhnya terlaksana. (Mrk)

Michael R Kareth "Pengisian Jabatan DOB PBD Wajib Prioritaskan Orang Asli Papua"

                                                    Dr. Michael Rafael Kareth, S.Hut, M.Si Dr. Michael R Kareth, S.Hut,  M.Si., mantan Aktif...