"Nehaf Sau Bonout Sau" "Satu Hati Satu Komitmen"

Rabu, 06 November 2019

Bupati Maybrat "Pemuda Harus jadi Garda Terdepan Pembangunan"

Bupati Kabupaten Maybrat, Drs. Bernard Sagrim, MM.
MAYBRAT, (Maybrat News) Bupati Maybrat, Drs. Bernard Sagrim, MM mengharapkan generasi muda untuk menjadi garda terdepan dalam  pembangunan di daerah. Sebab menurut bupati, pemuda adalah asset pembangunan di masa yang akan datang. 

Oleh karena itu, kata bupati, para pemuda perlu mengembangkan diri, sikap dan mentalitas yang baik, serta menjauhi minuman keras, narkoba dan pergaulan bebas, yang dapat menyebabkan penyakit dan hal buruk lainnya.

“Sebaiknya pemuda di Kabupaten Maybrat hadir sebagai garda terdepan dalam pembangunan. Itu berarti, lebih banyak hadir memberi solusi daripada membawa masalah bagi masyarakat di wilayah Pemerintahan Kabupaten Maybrat,”ujar bupati, saat diwawancarai di Kumurkek, Selasa (17/9/19).

Selain itu, bupati juga meminta pemuda menjadi agen perubahan, dengan mengedepankan kualitas diri dan bertanggung jawab terhadap setiap persoalan yang terjadi di Maybrat, serta belajar memperbaiki dan menata diri untuk masa depan yang lebih baik. (Mrk)

Di Maybrat, Ada Dana Desa Digunakan untuk Bayar Denda Adat


MAYBRAT, (Maybrat News) – Pengeoloaan Dana Desa di beberapa kampung di Kabupaten Maybrat, saat ini tak berjalan maksimal karena beberapa hal. Diantaranya biaya transportasi yang tinggi, serta persoalan sosial budaya dan adat yang dilimpahkan kepada pemerintah kampung untuk diselesaikan. Kamis, 7/11/2019.

Kepala Distrik Aifat Timur, Jhoni Mate, kepada Maybrat News mengungkapkan, di wilayah Aifat Timur ada beberapa kampung yang dana desanya tidak berjalan maksimal, karena persoalan sosial budaya dan adat yang dilimpahkan kepada pemerintah kampung untuk diselesaikan, seperti membayar denda dan lain sebaginya.

“Kami maunya dana desa diperuntukan pembangunan rumah layak huni bagi rakyat di kampung, tetapi kami alami kesulitan karena masalah sosial. Yang sedianya alokasi dana desa diperuntukan untuk 2 sampai 3 rumah, tetapi hanya bisa jadi satu rumah saja,”ungkap Mate, di Kumurkek,

Dicontohkannya, di beberapa daerah tertentu terjadi perubahan signifikan karena penggunaan dana desa yang sesuai peruntukan dan perencanaannya. Namun kata dia, di wilayahnya pembangunan berlatar belakang dana desa terhambat, karena sering terjadi perdebatan soal adat, pergantian kepala kampung, bayar hutang pinjaman dan lain sebagainya, yang bisa memicu keributan antar masyarakat di kampung. 

“Hal itu dapat dikatakan menjadi penghambat dalam pergerakan pembangunan, sesuai dengan apa yang direncanakan untuk menata dan membangun kampung. Kita maunya dana itu digunakan untuk pembangunan, sesuai tujuan pokok dan fungsinya. Tetapi ada persoalan yang muncul dan maunya melibatkan pemerintah kampung, sehingga tujuan penggunaan dana desa tidak tercapai,”tuntasnya. (Mrk)

Michael R Kareth "Pengisian Jabatan DOB PBD Wajib Prioritaskan Orang Asli Papua"

                                                    Dr. Michael Rafael Kareth, S.Hut, M.Si Dr. Michael R Kareth, S.Hut,  M.Si., mantan Aktif...