"Nehaf Sau Bonout Sau" "Satu Hati Satu Komitmen"

Jumat, 10 Juni 2022

Arkilaus Baho: DOB Papua Utamakan Musyawarah Mufakat

 

                  Arkilaus Baho: Juru Bicara DPP PRIMA khusus Papua dan Papua Barat

JAKARTA (Maybrat News) – Badan Legislasi (Baleg) Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia telah merangkum RUU tentang Provinsi Papua Tengah, Provinsi Papua Selatan dan Provinsi Papua Pegunungan Tengah, 6 April 2022 di ruang Baleg DPR RI Senayan Jakarta.

Juru Bicara DPP PRIMA khusus Papua dan Papua Barat, Arkilaus Baho menuding lolosnya proses Rancangan Undang-Undang (RUU) tersebut di tengah berbagai aksi penolakan pemekaran yang merebak di hampir sebagian daerah kabupaten di Provinsi Papua maupun Papua Barat.

Arki sapaan akrabnya, menduga proses pemekaran yang akhir-akhir ini getol di rancang oleh DPR RI, seakan memaksakan kehendak segelintir orang.

“Terutama elit lokal yang rakus kekuasaan,” kata Arki melalui rilis yang diedarkan, Jumat (08/04/2022).

Terkait pemekaran disaat rakyat ramai-ramai menolaknya, menurut Arki yang tak lain aktivis Papua itu meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turut mengawasi proses tersebut.

“Diduga pejabat daerah berbondong-bondong ke Jakarta bawa uang otsus untuk sogok oknum di parlemen agar mempercepat DOB demi mengamankan kartel  bisnis dan politik elit lokal,” ungkapnya.

Arkilaus turut menyoroti prilaku beberapa orang yang disebutnya oknum di DPR Senayan. Arki menuding mereka menjalankan praktik pemburu rente dari uang otsus dengan memainkan agenda DOB Papua.

Arki mengaku dirinya banyak mendapat informasi dari para pejabat dan para tim sukses pemekaran yang mengaku bawa uang dengan jumlah tak sedikit ke Senayan demi loloskan Pemekaran Provinsi di Papua maupun Papua Barat.

“Untuk itu, KPK segera turun tangan sebab uang negara dipakai untuk urusan yang bukan kepentingan kesejahteraan rakyat Papua,” tegasnya.

Juru Bicara Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA) yang konsen soal Papua dan Papua Barat menegaskan, situasi saat ini segelintir orang mengkooptasi mayoritas rakyat, oligarki menguasai sendi-sendi kehidupan bangsa dan negara.

“maka itu, kebijakan apapun tanpa partisipasi atau dukungan dari rakyat biasa, tak sejalan dengan cita-cita kemerdekaan, dan filosofi negara yaitu Pancasila,” jelasnya.

Arki melanjutkan bahwa kebijakan apapun di Papua, wajib melibatkan tiap suku maupun marga dan golongan. Utamakan musyawarah mufakat, agar terkonsolidasi dengan baik apapun kebijakannya.

“Tahun 2024 masih akan ada konfigurasi politik baru soal Papua, maka itu RUU DOB yang telah disepakati oleh Baleg maupun DOB lain yang hendak diusulkan untuk Papua dan Papua Barat wajib ditangguhkan,” pungkasnya. (AB)

 

55 Peserta Pesparawi Nasional Asal Maybrat Resmi Dilepas Bupati Maybrat

  Bupati Maybrat Dr. Bernard Sagrim, Drs, MM., Resmi Melepas Kontigen Pesparawi Nasional

MAYBRAT, (Maybrat News) - Bupati Maybrat Dr. Bernard Sagrim, Drs, MM., kemarin (9/6/2022) di Gedung Gereja GKI Maranatha Remu Sorong, melepas Kontingen Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) asal Kabupaten Maybrat untuk berkompetisi dalam ajang Pesparawi tingkat nasional ke-13 yang akan dilaksanakan di Yogyakarta pada tanggal 22-24 Juni mendatang.

Dr. Naomy N.Howay, S.KM. M.Kes dalam Laporannya menyampaikan bahwa rombongan yang dipimpinnya untuk tampil dalam ajang pesta iman Kristen tingkat nasional berjumlah 55 orang yang terdiri dari 45 orang peserta dan 10 orang official. Juga dijelask an bahwa, ada dua dari total 10 mata lomba yang akan dipentaskan oleh dua duta Kristus asal bumi A3 Maybrat tersebut yakni kategori paduan suara etnik Nusantara dan vocal grup campuran dewasa.

Di mimbar yang terhormat itu Naomy Netty juga menjelaskan, Kabupaten Maybrat diajang nasional tahunan bagi umat Kristen se-Tanah air itu, mewakili provinsi Papua Barat karena dalam ajang Pesparawi tingkat provinsi Papua barat akhir tahun 2021 lalu berhasil menjuarai (Champions) untuk kategori Paduan Suara etnik Papua dan vocal grup campuran kategori dewasa.

sebagai seorang ibu, lanjut Istri terkasih Bupati Maybrat itu bahwa, ketika pentas nanti, jutaaan pasang mata akan tertuju kepada kontingen Maybrat, oleh karenanya kepada peserta yang terpenting adalah harus mempersembahkan yang terbaik untuk hormat dan kemuliaan nama Tuhan, dan juga pemerintah dan masyarakat Maybrat.

“Akan ada nilai yang harus kita pertanggungjawabkan kepada Tuhan sebagaimana dalam sorotan tema, Aku ditinggikan diantara bangsa – bangsa, kemudian yang kedua adalah Pemerintah dan Masyarakat Maybrat. Oleh karenanya mama berpesan, jaga soliditas tim”.ucapnya.

Bupati Maybrat, Bernard Sagrim dikesempatan tersebut menyampaikan bahwa dari 13 kabupaten dan satu kota di Papua barat, Kabupaten Maybrat terpilih dari kategori paduan suara etnik Nusantara dan vocal grup campuran dewasa untuk tampil di pentas nasional. Oleh karena itu, lanjut Sagrim, ini suatu kepercayaan yang mahal diberikan kepada Kabupaten Maybrat dan ini harus dijaga dan pula memberikan yang terbaik

Sebagai motivasi, lanjut Bupati bahwa selalu dalam berbagai kesempatan, orang Maybrat selalu menempatkan Tuhan yang utama dan harga diri kedua. ” Selalu bapa sampaikan bahwa yang namanya orang Maybrat, kalau kepercayaan sudah diberikan maka Tuhan pertama dan Harga diri itu mereka Taru di depan dolo untuk mengerjakan sesuatu sampai dapat hasil, itu prinsip,”tandasnya sembari mendapat aplaus.

Diutus tampil di ajang Pesparawi tingkat nas ional, lanjut Bupati merupakan misi penginj ilan untuk memberitakan injil, oleh karena itu atas kepercayaan yang sudah Tuhan dan pemerintah berikan lewat talenta suara yang dimiliki ini harus dipergunakan baik untuk memuji hormat dan kemuliaan nama Tuhan.

” Itu Prinsip dasar yang harus dikerjakan oleh kita, ingat itu,”imbuhnya.

Selanjutnya rangkaian prosesi pelepasan kontingen Pesparawi ke-13 Papua barat asal Kabupaten Maybrat, juga isi dengan tampilan kidung pujian serta ibadah singkat oleh ketua PHMJ Maranatha Remu, Pdt. Reinhard Tanawani, S.Th.,M.Th dan menutup rangkaian dengan jamuan kasih bersama.

Jurnalis: Ris

Fotografer: Ris

 

Michael R Kareth "Pengisian Jabatan DOB PBD Wajib Prioritaskan Orang Asli Papua"

                                                    Dr. Michael Rafael Kareth, S.Hut, M.Si Dr. Michael R Kareth, S.Hut,  M.Si., mantan Aktif...