"Nehaf Sau Bonout Sau" "Satu Hati Satu Komitmen"

Kamis, 14 Maret 2019

Empat Point Pernyataan Sikap Oleh Forum Peduli Pencaker Maybrat

Penyerahan aspirasi oleh Forum Peduli Pencaker (FPP) kepada Kepala BKD & SDM Kabupaten Maybrat






AIMAS, (Maybrat News) - Ketua aksi demo dari Forum Peduli Pencaker (FPP) yang  tak mau menyebutkan namanya itu membacakan pernyataan sikap mereka.

Berikut 4 point pernyataan sikap oleh FPP:

1. Pencaker yang berusia 18 -35 tahun dan usia 36 tahun harus terpisah.

2. Pencaker yang tidak ada dalam formasi harus diakomodir baik.

3. Surat Tanda Registrasi (STG) dan Akta untuk formasi Guru dan Kesehatan harus ditiadakan pada saat pendaftaran.

4. Segera bubarkan koordinator masing masing wilayah di kabupaten maybrat dan PEMDA segera umumkan formasi K-2 dan formasi  P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) serta di jelaskan secara baik kepada para pencaker.

Forum Peduli Pencaker (FPP) juga meminta agar Quota penerimaan CPNS untuk Orang Asli Papua (OAP) 95 persen dan non Papua 5 persen. sebab menurut mereka 20% sudah terlalu besar.

Demikian beberapa pernyataan sikap yang disampaikan oleh para pencaker yang tergabung dalam Forum Peduli Pencaker (FPP)..

Jurnalis          : Mrk
Foto Grafer    : Mrk
Editor             : Mrk


Pendaftaran CPNS Maybrat Nyaris Ricuh

Kepala BKD Kab Maybrat menemui ratusan pencaker pencaker asli Maybrat
Aimas, (Maybrat News) – Pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kabupaten Maybrat yang bekerjasama dengan Unit Pelaksana Teknis Badan Kepegawaian Negara (UPT BKN) yang berkantor di Km 24 Kabupaten Sorong nyaris ricuh antara para pencaker dan panitia pelaksana.

Adu mulut antar peserta dan panitia pelaksana tidak dapat dihindari, di Kantor UPT BKN PEMDA Sorong, Aksi adu mulutpun tidak dapat dihindari yang membuat susana semakin memanas. Satuan keamanan dari Polres Sorong yang dipimpin AKP Emmy Fenitiruma, S.Sos berupaya melerai aksi ini agar para pencaker yang terbakar emosi tidak melakukan tindakan anarkis.

Setelah berselang kurang lebih satu jam akhirnya para pencaker dapat ditenangkan setelah Kepala Badan Kepegawaian Daerah & Sumber Daya Manusia (BKD & SDM) Kabupaten Maybrat Drs.Yakob M Kareth, M.Si menghentikan proses pendaftaran yang sedang berlangsung dan menjelaskan dihadapan ratusan para pencaker bahwa proses yang sedang berlangsung sudah sesuai, dengan aturan dan tata cara yang ditetapkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB).

Arahan Kepala BKD  terkait kericuhan yang hampir terjadi
“Semoga yang tadi bateriak–bateriak dan marah marah itu ada di Maybrat, karena seluruh titik yang ada di maybrat kita tempel semua pengumuman pakai baliho baliho besar. semua media sudah kita kerjasama, Di kantor di ayawasi, dipersimpangan jalan sesmuk, di aitinyo, difategomi, di kambuaya dan ayamaru kita sudah sampaikan ini jauh jauh hari. Kita bersyukur kita di Maybrat bisa melakukan penerimaan ini, karena itu kita bisa mengikuti ini dengan baik, baru hari ini terjadi keributan kemarin sampai malam berlangsung aman dan terkendali. 

Mungkin ada iblis yang mendorong hingga hari ini agak sedikit tegang,” ujar Kepala BKD & SDM Kabupaten Maybrat Drs.Yakob M Kareth, M.Si.

Penyampaian inipun dimaklumi para pencaker yang hadir, sambil membacakan 8 point tuntutan diantaranya pencaker yang dibatasi usia 35 tahun keatas pendaftarannya harus diterima dan melalui loket tersendiri.

Dalam kesempatan itu juga para pencaker asli Maybrat dengan tegas menolak pencaker non Papua dengan presentase 80% Papua dan 20 % Non Papua. yang mereka mau adalah 5% non Papua dan  95 % untuk pencaker asli Maybrat.

Jurnalis         : Mrk
Fotografer     : Mrk
Editor            : Mrk

Michael R Kareth "Pengisian Jabatan DOB PBD Wajib Prioritaskan Orang Asli Papua"

                                                    Dr. Michael Rafael Kareth, S.Hut, M.Si Dr. Michael R Kareth, S.Hut,  M.Si., mantan Aktif...