"Nehaf Sau Bonout Sau" "Satu Hati Satu Komitmen"

Rabu, 06 Oktober 2021

Masih Terdapat Kasus Kaki Gajah, Puskesmas Ayamaru Selenggarakan Sosialisasi Dan Pemberian Obat

                 Kepala Puskesmas Ayamaru (Mira Maria Kambu, S.Km) Lakukan Foto Bersama

MAYBRAT, (Maybrat News) - Puskesmas Ayamaru Kabupaten Maybrat Provinsi Papua Barat menyelenggarakan sosialisasi perlindungan anak dan keluarga dari penyakit kaki gajah dan kecacingan serta stunting. Selain sosialisasi, namun pemberian obat pencegah penyakit kaki gajah dan kecacingan sehingga tidak menular kepada masyarakat Maybrat. Kegiatan ini diselenggarakan di kantor Lurah Ayamaru, Distrik Ayamaru, Selasa (5/10/2021)

Kepala Puskesmas Ayamaru Kabupaten Maybrat, Mira maria kambu,SKM Mengatakan, sosialisasi dan pemberian obat kaki gajah ini akan dilakukan setiap tahun pada bulan Oktober, mengingat Kabupaten Maybrat masih terdapat kasus penyakit kaki gajah. Oleh karena itu, melalui sosialisasi dan pemberian obat, masyarakat dapat terhindar dari penyakit tersebut.

“Dari Kabupaten Maybrat sudah mulai star melakukan sosialisasi dan pemberian obat kaki gajah sejak tahun 2015. Namun karena masih ada kasus, sehingga kami masih terus memberikan sosialisasi dan pengobatan sehingga tidak menyebar ke orang lain. Dan ini belum mencapai target sehingga pemberian obat kepada masyarakat tetap kami lakukan,” terang Kambu.

Kepala Puskesmas Ayamaru ini menghimbau kepada masyarakat agar selalu menjaga kebersihan sehingga terhindar dari berbagai jenis penyakit termasuk terhindar dari penyakit kaki gajah.

“Kaki gajah ini datangnya juga dari gigitan nyamuk. Jadi masyarakat harus terbiasa dengan hidup bersih baik pada tubuh maupun di lingkungan sekitar,” himbaunya.

Sosialisasi ini dihadiri Babinsa Ayamaru, Kapolsek Ayamaru, para kepala Kampung se-Distrik Ayamaru, tenaga kesehatan dan kepala Puskesmas Ayamaru diikuti dengan antusias sehingga dapat berakhir dengan aman dan tertib. (Mrk)

 


 

Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Gereja Pekabaran Injil Tubuh Kristus Tunas Daud Yubiah Yukase

                               Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Gereja

MAYBRAT, (Maybrat News) - Bupati Maybrat, Dr. Bernard Sagrim melalui Kepala Kesbangkopol, Yosias Safkaur melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung gereja Pekabaran Injil Tubuh Kristus Tunas Daud Yubiah Yukase Klasis Kabupaten Maybrat, Minggu (27/9/2021).

Yosias Safkaur mengatakan, Pemerintah selalu mendukung pembangunan gereja di Kabupaten Maybarat karena merupakan mitra dalam pembangun daerah. Hal ini dikatakannya karena suatu pekerjaan dan tindakan harus disertai dengan iman agar dapat terlaksana dengan baik. Dukungan dalam pembangunan gedung gereja telah terbukti selama ini di Kabupaten Maybrat.

“Pemerintah selalu mendukung pembangunan gereja. Karena gereja ada di dalam pemerintah dan pemerintah ada di dalam gereja. Dan hal ini pemerintah Kabupaten Maybrat melalui Bupati Bernard Sagrim telah mendukung pembangunan maupun kegiatan-kegiatan seluruh denominasi gereja yang ada di Maybarat,” ungkap Yosias.

Sementara itu, ketua Yayasan Tubuh Kristus Tunas Daud Yubiah, Saul Basna menjelaskan bahwa setelah beralih dari Pekabaran Injil Jalan Suci karena terjadi miskomunikasi, maka mendirikan gereja Pekabaran Injil Tubuh Kristus Tunas Daud Yubiah Yukase Klasis Kabupaten Maybrat. Hal ini merupakan bentuk kerja sama yang baik antar anggota Jemaat agar dapat mewartakan firman Tuhan dengan semangat tinggi.

Dirinya mengaku bahwa pembangunan gedung gereja ini akan terlaksana dengan baik dan sukses atas kerja sama yang baik antara anggota Jemaat dan semua pihak.

“Gereja ini berdiri sendiri dari beberapa bulan lalu. Tapi Yayasan sudah berdiri cukup lama. Dan kami punya komitmen untuk memajukan gereja ini agar kedepan jauh lebih baik demi mewartakan firman Tuhan,” terang Basna.

Ketua panitia pembangunan, Penatua Yakobus Karet mengatakan, pembangunan tersebut merupakan partisipasi seluruh anggota Jemaat sehingga pekerjaan dapat dilakukan dengan baik. Dirinya menjelaskan, luas bangunan gedung gereja ini sebesar 24×12 meter persegi dengan target anggaran sebesar 3 Miliar Rupiah.

“Bangunan ini akan lebih megah daripada gereja-gereja lain di Kabupaten Maybrat. Karena bangunan ini cukup luas. Nah gereja ini dibangun untuk tempat beribadah anggota jemaat demi kemuliaan nama Tuhan,” tutur Yakobus.

Semangat anggota Jemaat untuk pembangunan gedung gereja ini sangat tinggi dan antusias, sehingga berhasil memperoleh dana sebesar Rp 167. 600.000 melalui spontanitas janji iman jemaat dari aksi 5 menit. (Mrk)

 

 

"Kadis Lingkungan Hidup Kabupaten Maybrat Selenggarakan Sosialisasi Pengelolaan Sampah"

                 Sosialisasi Pengelolaan Sampah Oleh Kadis Lingkungan Hidup Kab. Maybrat

MAYBRAT, (Maybrat News) - Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Maybrat Provinsi Papua Barat, Hendrik Susim, menyelenggarakan sosialisasi terkait pengelolaan sampah di Distrik Ayamaru Utara, Jum’at (24/9/2021) dibuka secara resmi oleh Bupati Maybrat, Dr. Bernard Sagrim melalui Asisten I Setda Kabupaten Maybrat, Dra. Yohana Iek.

Asisten I Setda Kabupaten Maybrat, Yohana Iek mengatakan, masyarakat harus sadar untuk menjaga dan melestarikan lingkungan hidup dengan cara memelihara pohon secara baik, membuang sampah pada tempatnya dan dilarang membuang sampah di aliran sungai atau danau.

“Kita semua harus sadar untuk menjaga lingkungan di sekitar kita dengan cara menjaga kebersihan. Kalau tidak, maka akan menyebabkan penyakit, banjir, menyebabkan bau yang tidak sedap. Nah oleh karena itu, mari dan kita sadar untuk menjaga lingkungan kita,” tutur Yohana.

Sementara itu, kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Maybrat, Hendrik Susim menjelaskan, sosialisasi ini berdasarkan undang-undang nomor 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, UU nomor 81 tahun 2012 tentang pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga, UU nomor 32 tahun 2009 tentang pengelolaan lingkungan hidup.

Hal ini berpedoman pada visi kepala daerah Kabupaten Maybrat periode 2017-2019 yakni mewujudkan masyarakat Maybarat yang sehati, bersatu, membangun sumber daya Maybarat untuk kesejahteraan yang adil dan merata.

“Semua program kerja ini berpedoman pada visi-misi kepala daerah sehingga searah. Dan sosialisasi ini dengan tujuan agar masyarakat sadar terkait menjaga kebersihan seperti membuang sampah pada tempatnya,” ungkap Hendrik.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup ini merancang program kerja seperti melakukan rehabilitas hutan dan lahan di sepanjang jalan utama Sorong-Maybrat, Maybrat-Sorong Selatan yaitu penanaman 125. 000 pohon dengan melibatkan semua elemen termasuk denominasi gereja di Kabupaten Maybrat dengan tujuan untuk menghambat laju erosi terhadap dangkalnya danau Ayamaru, menjaga dan melindungi sumber-sumber mata air agar Maybrat tetap ASRI (Aman, Sejuk, Ramah Dan Indah).

“Saya akan komitmen menanam 125.000 anakan pohon di setiap jalan umum Maybrat-Sorong, Maybrat Sorong Selatan sehingga menjaga ekosistem dan mencegah populasi air,” terangnya

Pada sosialisasi ini dihadiri masyarakat, sejumlah kepala OPD, 7 Kepala Kampung, 5 tokoh selingkup Pemerintah Kabupaten Maybrat dengan antusias. (Mrk)

 

Dr. Socratez Sofyan Yoman "Gereja Membisu, Diam, Telinga tuli serta Mata Buta Terhadap Kekerasan Negara"

                                                             Dr. Socratez Sofyan Yoman

MAYBRAT, (Maybrat News) - Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua, Dr. Socratez Sofyan Yoman menegaskan beberapa gereja di Papua hidup dan melayani tanpa roh keadilan dan kebenaran. Gereja hanya menghibur diri di mimbar-mimbar setiap minggu dengan ayat-ayat Firman Tuhan. 

Gereja-gereja tidak percaya bersuara tentang kekerasan Negara, rasisme dan ketidakadilan. Gereja-gereja di mimbar rajin dan setia berdoa untuk pemerintah dari pusat sampai di desa-desa. Gereja-gereja berdoa untuk presiden sampai kepala desa.

Tapi, gereja lupa berdoa TPN-PB (OPM), ULMWP, KNPB. Bahkan ada gereja yang secara lantang dan terbuka dari mimbar mengutuk Papua Merdeka, ULMWP, TPN-PB (OPM), KNPB,”terang Presiden Gereja Baptis Papua Dr. Socrarez Yoman melalui rilisnya yang di terima media ini Minggu, (3/10/2021)

Dr. Socrarez Yoman mengatakan Gereja tidak pernah menentang stigma seperatis, makar, opm, kkb, dan teroris yang jelas-jelas merendahkan martabat kemanusiaan yang diciptakan TUHAN (Kejadian 1:26). Gereja menjadi pendoa syafaat yang hebat untuk NKRI harga mati. Gereja yang hidup tanpa Roh Kudus dan Kuasa Yesus Kristus. Gereja di Papua tidak menghadirkan Kerajaan Allah di Papua. Gereja menghadirkan kerajaan manusia.

Beberapa Gereja di Papua harus bertobat dan berubah untuk melihat dan melayani umat TUHAN seperti Tuhan Yesus Kristus mengasihi dan menyelamatkan kita,”ujarnya.

Karena selama ini, kata Dr. Socrarez Sofyan Yoman kekerasan Negara terus dilakukan terhadap orang asli Paua tetapi Gereja membisu, diam dan telinga tuli serta mata buta.

“Itu berarti gereja turut memelihara kekerasan, ketidakadilan, rasisme, kolonialisme, kapitalisme, militerisme dan pasisme. Gereja tidak menjadi terang dan garam dunia,”tandasnya. (Mrk)

 

14 Peserta Didik Pendidikan Adat (Wuon) Di Kumurkek Ditamatkan

                   14 Peserta Pendidikan (woun) yang Tamat Melakukan Foto Bersama
                   

MAYBRAT, (Maybrat News) - Setelah mengikuti pendidikan adat (wuon) selama 6 bulan dari April sampai September 2021. Akhirnya, 14 orang peserta didik Wuon ditamatkan untuk kembali ke orang tua atau keluarganya.

Pantauan, para tenaga pendidik melingkari 14 peserta didik dari rumah wofle ke rumah dansa (srar) di kampung Aisyo Distrik Aifat Kabupaten Maybrat Kamis, (30/9/2021).

Hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati Maybrat, Dr. Bernard Sagrim yang diwakili Kepala Dispenda Maybrat, Melianus Saa, Kepala Dinas Pariwisata, Kepala Dinas Persandian dan Data Maybrat, tokoh masyarakat Maybrat, Drs. Agustinus Saa, M.Si, kepala distrik, kepala kampung dan masyarakat yang hadir.


Bupati Maybrat Bernard Sagrim dalam sambutannya yang diwakili Kepala Dispenda  Maybrat, Melianus Saa mengutarakan kegiatan yang dilakukan masyarakat tentunya juga menjadi perhatian dan dukungan pemerintah.


"Kegiatan pendidikan inisiasi adat (Wuon) yang dilakukan di tiga wilayah besar yakni Aifat di Kumurkek sebanyak 14 orang dan Ayawasi sebanyak 19 orang sedangkan Aitinyo 32 orang dan Ayamaru 9 orang. Ini kaitan dengan membentuk sikap dan mental bagi peserta didik laki-laki ketika turung menjalankan hidup yang baik aman dan harmonis dengan sesama, alam semesta dan Tuhan,"ujarnya.


Pendidikan inisiasi (wuon) kata Melianus Saa, itu simbol dan jati diri kita orang Maybrat sedangkan kain timur itu bukan budaya kita tetapi hanya pakai jadikan pertukaran bayar membayar dan lainnya sedangkan hak ciptanya orang timur.

 "Wuon ini kita punya jadi kita harus pertahankan karena ini jati diri kita, bila perlu kedepan di buat suatu Peraturan Daerah (Perda) untuk setiap dua tiga tahun digelar sebagai warisan budaya untuk generasi berikutnya, bila perlu dijadikan sebagai festifal budaya Maybrat,"tandasnya.


Selain itu, ketua panitia pendidikan inisiasi adat (wuon), Manfred Baho mengatakan pendidikan wuon yang dilakukan saat ini merupakan upaya pewarisan budaya dan jati diri orang Maybrat untuk membentuk karakter, mental dan sikap bagi generasi muda laki-laki.

"Ini budaya kita, daripada hilang sebaiknya diwariskan. Bila perlu dilakukan setiap dua atau tiga tahun. Jadi yang dilakukan saat ini ada tiga tahap yaitu tahap pertama merif wuon tena  (penunjukan murid baru) tahap kedua fane aret (kurban) dan tahap ketiga makuo mbo (ungkapan syukur) dengan makan bersama dan siswa baru kembalikan ke orang tua atau keluarganya,"ungkapnya.

Tidak langsung kembali ke keluarga kata Manfred Baho yang juga kepala kampung Aisyo Distrik Aifat Kabupaten Maybrat provinsi Papua Barat bahwa selama 1 bulan mereka (red) tinggal di rumah dan makan sendiri tidak bersentuhan langsung dengan keluarga atau warga sekitarnya.


"Jadi, setelah satu bulan baru mereka (red) kembali bisa bersentuhan dengan keluarga atau warga sekitarnya tetapi saat ini tinggal di rumah sendiri termasuk makan dan minum,"ucapnya.


Dirinya berharap, apa yang dilakukan saat ini untuk mempertahankan identitas dan jati diri budaya orang Maybrat yaitu pendidikan adat (Wuon) bagi laki dan pendidikan fenia mroh bagi perempuan yang diwarisi nenek moyang kita sampai saat ini.

"Kami sampaikan terima kasih kepada warga masyarakat, khususnya keluarga yang punya anak ikut pendidikan adat (wuon) yang ikut mendukung penuh kerja panitia sehingga dari persiapan sampai hari terakhir berjalan aman baik dan lancar. (Mrk)

 

 

Kornelius Kambu: ANBK Gelombang Pertama di SMP Negeri 1 Ayamaru Berjalan Lancar dan Aman

                                     Siswa-siswi SMPN 1 Ayamaru saat mengikuti ANBK

MAYBRAT, (Maybrat News) - Dinas Pendidikan Kabupaten Maybrat,secara resmi membuka pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) gelombang pertama di SMP Negeri 1 Ayamaru, Senin (4/102021)

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Maybrat, Kornelius Kambu, S.Sos, M.Si mengatakan pelaksanaan ANBK di Kabupaten Maybrat ini dilaksanakan di Empat titik yakni Ayamaru Raya dipusatkan di SMP Negeri 1 Ayamaru, SMP Negeri 1 Ayamaru Utara, wilayah Aitinyo dipusatkan di SMP Negeri 1 Aitinyo, sementara wilayah Aifat dipusatkan di SMP Negeri 1 Aifat Ayawasi.

Hal itu, kata Kornelius Kambu, mengingat server yang tidak mendukung untuk pelaksanaan ANBK, maka sekolah yang fasilitas belum memadai harus menumpang di sekolah yang telah ditentukan sebagai sekolah layak melaksanakan ANBK tahun 2021. Meskipun pelaksanaan ANBK baru pertama kali dilaksanakan, namun dirinya sangat optimis akan terlaksana dengan baik.

"Meskipun baru pertama kali pelaksanaan ANBK di Maybarat tapi puji Tuhan terlaksana dengan luar biasa. Semua titik meskipun kami tidak turun secara langsung untuk mengecek karena jangkauan wilayah namun kami pantau lewat video call. Dan semua terlaksana dengan baik," ungkap Kornelius Kambu.

Kadis Pendidikan Maybrat berharap agar perlu ada dukungan dari seluruh stakeholder se-kabupaten Maybrat agar proses pendidikan dapat terlaksana dengan baik guna menciptakan generasi Maybrat yang profesional dan kaya dengan ilmu pengetahuan.

Dirinya menilai bahwa dukungan dari berbagai stakeholder di Kabupaten Maybrat masih sangat rendah untuk meningkatkan mutu pendidikan.

"Kalau semua stakeholder mendukung dengan pendidikan, saya yakin semua sekolah pasti melaksanakan ANBK. Ini semua karena tidak ada dukungan sehingga masih ada sekolah yang harus numpang. Karena saya punya impian yang tinggi bahwa sekolah di Maybarat ini harus maju seperti daerah lainnya,"terangnya.

Dari pantauan, pelaksanaan ANBK di SMPN 1 Ayamaru terlaksana dengan tertib dan tetap mematuhi protokol kesehatan agar para siswa dapat mengikuti proses ANBK dengan baik dan terhindar dari penyebaran bahaya Covid-19. (Mrk)

 

 

Michael R Kareth "Pengisian Jabatan DOB PBD Wajib Prioritaskan Orang Asli Papua"

                                                    Dr. Michael Rafael Kareth, S.Hut, M.Si Dr. Michael R Kareth, S.Hut,  M.Si., mantan Aktif...