"Nehaf Sau Bonout Sau" "Satu Hati Satu Komitmen"

Jumat, 15 Oktober 2021

Ibadah Syukuran HUT PI Ke-73 Injil Masuk Dikampung Ikuf-Jitmau

                                                  Hamba Tuhan Alfaris Kambuaya

MAYBRAT, (Maybrat News) - “Mari kita bersyukur kepada kepada orang tua yang pertama menerima injil, sehingga tidak terjadi perdebatan karena injil sudah masuk, maka tugas kita menjaga dan hidup untuk terus maju, “demikian ungkapan Hamba Tuhan, Alfaris Kambuaya yang juga merupakan Ketua Panitia HUT PI ke 73 yang di kemas dalam bentuk ibadah KKR bersama di Kampung Yumame Distrik Aitinyo Raya, Kabupaten Maybrat.

Injil Yesus Kristus sudah diterima orang Papua pada tanggal 5 Februari 1855 di Pulau Mansinam Teluk Doreri Manokwari, dan sudah di abadikan oleh Johan Gotlob Geissler dan Carl Wilhem Ottow menjadi suatu peringatan agama yang bersifat kekal dengan seuntai kalimat skral berbentuk doa, yang dijuluki Doa Agung, yakni, Dengan nama Tuhan, kami menginjak Tanah ini.

Begitu pula dikampung Ikuf dan Jitmau dibawa injil oleh Nabot Ginuni dan Titus Ginuni pada tahun 1948 yang silam . Injil yang sama menumpang perahu tradisional suku-suku yang mendiami dan menjadi sejarah Tuhan telah hadir ditengah-tengah kehidupan masyarakat kampung ini.

Dengan demikian semua orang Ikuf, Jitmau, insas, Ayamaru Utara, Ayamaru Utara Timur mengintropeksi dirinya masing-maisng apabila hidupnya tidak sesuai dengan apa kata Injil ? mari kita menyerahkan diri kepada Tuhan sertamengaku selalu hidup menurut Injil, maka Tuhan selalu mengisi hidup kita dengan anugerah-Nya setiap saat dan sepanjang hidup.

Dikatakan, mari satu hati membangun Maybrat berikan telinga mendengar Firman Nya, maka kan terjadi perubahan yang besar, keluarga-keluarga akan diberkati, karena berikan hati untuk Yesus dan orang Maybrat diberkati. (Mrk)

 

Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pastoran St Paulus Kumurkek

MAYBRAT, (Maybrat News) - Peletakan batu pertama pembangunan pastoran St Paulus Kumurkek yang diawali ibadah pemberkatan yang dipimpin pastor paroki St Yosef Ayawasi, Markus Malar, OSA Sabtu, (9/10/2021).

Hadir dalam ibadah pemberkatan dan peletakan batu pertama, Pastor Paroki St Yosef Ayawasi, Markus Malar OSA, Asisten II Setda Maybrat, Engelbertus Turot, SP, M.Si, perwakilan Klasis Aifat, Karel Saa, 7 kepala kampung di Kumurkek raya, ketua dan pengurus Stasi St Paulus Kumurkek serta umat yang hadir.

Pastor Markus Malar dalam Kotbahmya menegaskan orang bijaksana mendirikan rumahnya diatas dasar batu sebagaimana Kristus sendiri mendirikan Gereja diatas dasar batu karang.

"Sehingga ada goncangan besar maupun kecil dia tetap berdiri kokoh karena dibangun diatas dasar batu. Tetapi orang yang tidak bijaksana mendirikan rumah di atas dasar pasir, ketika ada goncangan pasti hebat kerusakannya,"ungkap pastor.

Untuk itu, kata pastor kalau orang yang sungguh berakar dalam Iman, dia akan menghasilkan pohon yang besar dan bercabang akan menghasilkan buah itu memberikan kesejahteraan dan keselamatan bagi sesama yang lain.

"Maka pembangunan pastoran St Paulus Kumurkek dilihat dari dua perspektif yaitu Allah sebagai ahli bangunan dan batu penjuru sedangkan kita hanya pembantu yang ikut membangun rumahnya"terang.

Pastor Markus berpesan, umat St Paulus Kumurkek agar selalu menjaga dan membangun relasi keakraban dan persaudaraan, semua umat yang ada di ibu kota di Kumurkek baik sesama Katolik maupun teman-teman gereja lain dan juga agama yang ada.

"Hal itu, kita menunjukan kepada dunia tentang ciri dan corak Kekatolikan kita, terletak pada membangun persaudaraan dan saling mengasihi satu sama lain,"harap pastor Markus.

Asisten II Setda Maybrat, Engelbertus Turot saat hadiri pemberkatan

Selain itu, Asisten II Setda Maybrat, Engelbertus Turot, SP, M.Si mengutarakan pembangunan pastoran di Kumurkek wajib dibangun karena ini ibu kota kabupaten Maybrat.


"Perkembangan umat di Stasi St Paulus Kumurkek kedepan, itu lebih cepat berkembang karena pusat pemerintahan berarti umat akan lebih banyak lagi,"terangnya.

Untuk itu, dirinya berharap terlaksananya pembangunan pastoran butuh kordinasi dan kerjasama dari umat dan warga yang ada di Kumurkek. "Tercapainya pembangunan pastoran karena atas kerjasama kita umat.  Ada hal yang kurang, butuh kordinasi dan kerjasamanya dari umat untuk kemajuan dan kebaikan bersama,"harapnya.

Selain itu ketua panitia pembangunan pastoran Pilos Kosho menjelaskan pastoran yang dibangun dengan ukuran 12x17 itu, target 1 bulan sudah selesai dan anggaran yang dibutuhkan diperkirakan Rp,500 juta.

"Untuk selesainya pembangunan pastoran, butuh partisipasi, kerjasama dan dukungan dari umat agar proses pembangunan pastoran selesai tepat waktunya,"tandasnya. (ES)

 

 

Nakes Puskesmas Ayamaru Kabupaten Maybrat Memberikan Obat Kaki Gajah

MAYBRAT, (Maybrat News) - Tenaga Kesehatan Puskesmas Ayamaru Kabupaten Maybrat melakukan pengobatan kaki gajah dan kecacingan terhadap anak-anak sekolah yakni SD Inpres 14 Ayamaru, SD YPK Lahairoi Mefkajim, Paud Lahairoi dan Paud GPI Jalan Suci Ayamaru yang diselenggarakan di lapangan bola basket Ayamaru dibantu oleh Babinsa Ayamaru, Jum’at (15/10/2021)

Kepala Puskesmas Ayamaru Kabupaten Maybrat, Mira maria kambu saat ditemui media ini mengatakan, pengobatan kaki gajah tersebut dimulai dari anak-anak hingga lanjut usia (lansia) agar terhindar dari penyebaran penyakit kaki gajah dan kecacingan. Hal ini dilakukan karena terdapat kasus kaki gajah di Kabupaten Maybrat sehingga pengobatan akan terus dilakukan setiap tahun pada bulan Oktober.

“Kami sudah memberikan pengobatan kepada anak-anak sekolah sebelumnya. Dan hari ini kami kembali untuk memberikan kepada mereka yang belum mendapat obat kaki gajah pada kesempatan awal. Nah ini kami terus lakukan karena kami peduli dengan masyarakat terkait penyakit kaki gajah. Jadi masyarakat yang belum mendapat obat harus segera hubungi kami untuk memberikan obat kaki gajah ini,” ungkap Mira

Sementara itu, Dokter Dorsila Kambuaya mengatakan, obat kaki gajah ini sangat penting untuk kesehatan setiap orang agar tidak tertular penyakit serupa. Mengingat penyakit tersebut sangat berbahaya pada diri setiap orang. Oleh karena itu dirinya menghinbau kepada masyarakat agar tetap menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan serta minun obat sebelum terpapar.

“Mencegah terlebih dahulu lebih baik dari pada sudah kena baru mau berobat. Jadi masyarakat jangan takut kalau minun obat kaki gajah. Ini jangan dianggap enteng tapi harus hindari dengan cara minum obat dan jaga kebersihan. Karena penyakit ini datang dari gigitan nyamuk,” terang Dorsila.

Dari pantauan media ini, pimpinan dan tenaga kesehatan Puskesmas Ayamaru ini tidak mengenal lelah terus memberikan pengobatan kaki gajah guna melindungi masyarakat dari bahaya tersebut. (VB)

 

 

Sekda Maybrat Membuka Pelaksanaan Pendidikan Tradisional (Woun) di Kampung Sauf

MAYBRAT, (Maybrat News) - Bupati Maybrat, Dr. Bernard Sagrim mengeluarkan suatu kebijakan yakni melakukan pendidikan tradisional woun di Tiga wilayah besar di Kabupaten Maybrat Ayamaru, Aitinyo dan Aifat (A3).

Pendidikan ini telah dilakukan di wilayah Aifat, Aitinyo dan pada kesempatan kali ini dilakukan di Ayamaru Raya yang dipusatkan di Kampung Sauf, Kamis (14/10/2021)

Pendidikan ini telah ditinggalkan oleh nenek moyang sejak dahulu kalah untuk mengubah karakter seseorang menjadi jauh lebih baik.

Bernard Sagrim melalui Sekretaris Daerah, Jhoni Way mengatakan, mengingat pendidikan ini sangat bermanfaat bagi seluruh masyarakat di bumi A3 dan terkesan hampir punah, maka Bernard Sagrim memiliki inisiatif untuk kembali menghadirkan budaya woun tersebut. Dirinya berjanji akan melakukan rapat untuk dijadikan sebagai festival budaya terbesar setiap tahun.

“Ini merupakan hal positif yang harus dilakukan. Kalau tidak maka budaya kita akan hilang karena sudah diwariskan oleh nenek moyang kita pada masa silam. Dan akan dibahas sehingga dijadikan sebuah Festival budaya Maybarat,” ungkap Jhoni Way.

Sementara itu, kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Maybrat, Yohanes Sentuf merasa bangga karena melalui pendekatan terhadap masyarakat sehingga dapat melaksanakan pendidikan woun dengan berhasil tanpa halangan yang menghambat pesta budaya terbesar ini.

“Saya merasa bangga karena animo masyarakat sangat tinggi untuk mengikuti pendidikan ini. Dan kami akan lakukan lagi di Kisor dan Arus bahkan di daerah yang masyarakat belum mengikuti pendidikan ini pada tahun 2022 sambil mempersiapkan seluruh kebutuhan,” jelas Yohanes Sentuf.

Pendidikan ini dibagi dalam Tiga wilayah Empat Zona diantaranya wilayah Ayamaru dipusatkan di Kampung Sauf, wilayah Aitinyo Raya dipusatkan di Aitinyo Induk, wilayah Aifat di Dua Zona yakni Kumurkek dan Ayawasi dengan jumlah peserta didik sebanyak 71 peserta woun, (VB)

 

Michael R Kareth "Pengisian Jabatan DOB PBD Wajib Prioritaskan Orang Asli Papua"

                                                    Dr. Michael Rafael Kareth, S.Hut, M.Si Dr. Michael R Kareth, S.Hut,  M.Si., mantan Aktif...