MAYBRAT, (Maybrat News) – Penanaman pohon nusantara secara serentak digelar. Di Kabupaten Maybrat, Kantor Cabang Dinas Kehutanan Wilayah VIII ikut ambil bagian dan mengusung tema Daerah Aliran Sungai (DAS) Sehat, Sejahterakan Rakyat, yang dipusatkan Halaman Kantor Dinas Kehutanan Maybrat, di Kumurkek, Senin (18/11).
Plh. Sekda Maybrat, Ferdinandus Taa, SH., M.Si, ketika membuka kegiatan
mengatakan, penanaman pohon nusantara serentak ini, dilakukan di seluruh
provinsi di Indonesia. Tujuannya, kata Ferdinandus, manjadi ajang sosialisasi
bagi masyarakat agar menjaga dan melindungi hutan alami secara baik.
“Mari kita memberi pemahaman kepada semua orang, termasuk generasi muda
kita tentang pentinganya menjaga lingkungan di sekitarnya, agar lingkungan dan
hutan memberi kesejahteraan dan manfat kepada masyarakat kita. Hutan yang ada di
Maybrat harus kita jaga dengan baik untuk anak cucu kita,”ujarnya.
Menurutnya, program ini harus terus dikampanyekan setiap tahunnya, agar ada
manfaat nyata dari hutan dan juga mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat.
“Ke depan akan dikaji secara baik terkait pinggir jalan dari Sehu hingga ke
Petik Bintang dan wilayah lain di Maybrat, agar dapat dijaga dai dihijaukan,
serta tak boleh membuat kebun atau aktivitas lainnya di pinggir
jalan,”imbuhnya.
Dia juga meminta agar ada sinergitas antara semua instansi di Maybrat, agar
anak cucu di Maybrat dapat merasakan manfaat hutan alami. Selain itu, dia juga
mengharapkan agar instansi-instansi di Maybrat dapat menindaklanjuti presentasi
Kepala Cabang Kantor Dinas Kehutanan Maybrat, tentang kawasan hutan lindung.
Sementara itu, Kepala Kantor Cabang Dinas Kehutanan Wilayah VIII Maybrat,
Martinus Wafom, S.Hut menjelaskan, penanaman serentak ini merupakan kegiatan
dari Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI), yang jatuh 28 November, dan seluruh
daerah di Indonesia melakukan penanaman pohon.
“Puncak penanaman ini dilakukan di seluruh kota dan kabupaten di Indonesia
yang puncaknya tanggal 28 November. Di Maybrat, sekitar 30 ribu pohon sudah
kita tanam dan akan kami laporkan. Jenis pohon yang ditanam serentak, berupa
HHBK seperti gaharu, matoa kelapa dan masohi,”kata Martinus.
Dia menambahkan, kegiatan penenaman serentak ini juga merupakan bagian
penyadaran kepada masyarakat, agar dapat melestarikan hutan dan membudayakan
penanaman pohon, sehingga tidak terjadi banjir, erosi dan lainnya.
“Sementara ini, kami Dinas Kehutanan menata hutan yang belum memiliki ijin
pemanfatan kawasan konsesi. Kita memberikan hak penuh kepada masyarakat sesuai
kebijakan presiden,”imbuhnya.
Sehingga,
sambung dia, ketika ada pekerjaan jalan, jembatan yang melibatkan hutan, maka
tidak lagi menjadi urusan Dinas Kehutanan atau pemerintah, melainkan dapat
ditetapkan langsung oleh kelompok tani hutan yang telah menerima SK dari
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (Mrk)