"Nehaf Sau Bonout Sau" "Satu Hati Satu Komitmen"

Minggu, 21 Juni 2020

Bupati Maybrat Usulkan 3 (Tiga) Nama Calon Sekda

 
Bupati Kabupaten Maybrat. Drs. Bernard Sagrim, MM. (Foto: Mrk)
MAYBRAT, (Maybrat News) Bupati Kabupaten Maybrat, Bernad Sagrim melalui Kepala BKPSDM yang diwakili Kabid pengadaan dan mutasi, Ismail menjelaskan usulan 3 dari 6 nama peserta seleksi jabatan pimpinan tinggi pratama calon sekda Maybrat oleh bupati yakni Jhoni Way, Viktor F. Solosa, dan Yonadap Sraun.

Tiga nama itu selanjutnya akan disampaikan ke Komisi Aparatur Sipil Negara di Jakarta melalui surat Bupati nomor: 800/52/BUP-MBT/VI/2020 tanggal 11 juni 2020, tentang Laporan Pelaksanaan Seleksi Terbuka Jabatan Tinggi Pratama Sekretaris Daerah Kabupaten Maybrat.

“Ini berdasarkan berita acara panitia JPT Pratama Sekda Kabupaten Maybrat, terhadap seleksi wawancara, penulisan makalah dan rekam jejak peserta seleksi JPT pratama sekretaris Daerah Kabupaten Maybrat,” jelasnya kepada wartawan, Senin 15/6/2020.

Selanjutnya, dari 3 nama yang diajukan ke KASN tersebut, akan ditentukan salah satu nama untuk dipilih dan dilantik sebagai sekda definitif yang rencananya akan dilantik pada hari rabu 17 Juni mendatang.

“Namun, sesuai dengan petunjuk KASN, Bupati akan koordinasi lebih dulu dengan Gubernur Papua Barat sebelum masuk tahap penetapan ataupun pelantikan,” imbuhnya.

Sebelumnya, dalam seleksi jabatan pimpinan tinggi pratama calon Sekda Maybrat, ada 6 nama yang berkompetisi diantaranya Yonadap Sraun, Jhony Way, Albert Nakoh, Viktor F. Solossa, Stevanus Kocu, dan Yance Ambaho. (Mrk)

Masyarakat Distrik Aifat dan Pengguna Jalan Minta Pemkab Maybrat Perhatikan Jalan Rusak


MAYBRAT, (Maybrat News) - Distrik Aifat dan para pengguna jalan meminta  perhatian dari Pemkab Maybrat terhadap kerusakan jalan yang menghubungkan empat Distrik yakni Distrik Aifat  Timur ke Tengah, Aifat Timur Tengah ke Aifat Timur, serta Aifat Timur Ke Aifat Timur Jauh dari Aifat Timur Ke selatan dengan kerusakan jalan yang diperkirakan sekitar 49 KM yang tersebar di 32 Kampung.

"Terkait dengan kondisi jalan mulai dari Kabupaten Sorong Selatan sampai di bentuknya Kabupaten Maybrat ini, jalan hanya satu kali diperbaiki yakni pada tahun 2013, setelah itu sampai sekarang jalannya tetap seperti ini”, ungkap Nobertus sedik saat di temui media ini di Kampung Aifat, Kamis (11/06/2020).

Jalan yang merupakan urat nadi perekonomian, sebagai pelayanan pembangunan, dan juga untuk menunjang, mendorong, mendukung, dan mengembangkan atau mengarahkan pembangunan di suatu Daerah perlu ada perhatian dari Pemerintah.

Kalau jalan seperti ini kita seperti kembali pada zaman dahulu pada saat semua masih menggunakan jalan tradisional  yang amat sangat sederhana dengan berjalan kaki,memikul dan memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lain yang sudah pasti kita mengalami kendala seperti waktu, energi, biaya dan lain- lain, sementara apa yang kita hasilkan dalam pengangkutan itu sangat sedikit.

Kerena jalan merupakan urat nadi dalam pembangunan, misalnya pelaksanaan suatu program pembangunan untuk memindahkan suatu barang dari daerah yang satu ke daerah yang lain dengan menggunakan kendaraan dan jumlah barang yang banyak harus didukung oleh fasilitas jalan baik.

“Padahal baru beberapa bulan yang lalu Pemkab Maybrat berkunjung ke Aifat sebanyak tiga kali berturut- turut bersama Dinas PU dan Bappeda dan dan sudah dilaporkan oleh masyarakat berulang-ulang tapi sampai pada saat ini tidak terealisasi”, kata Nobertus.

Dia juga menambahkan, masalah jalan ini sudah menjadi masalah yang sudah cukup lama, sehingga kami masyarakat, Pemerintah Distrik dan Para tokoh sudah menyampaikan pada Bupati, tapi sampai sekarang kami hanya mendapatkan janji dan janji. Padahal kalau dilihat dalam Visi dan Misi Bupati yang berbunyi “Mewujudkan masyarakat yang sehati membangun dalam rangka meningkatkan pendapatan dan kesejahtaraan yang adil dan merata, seharusnya Pemerintahan saat ini sudah merespon tututan ini”. Kami berharap dalam membangun itu harus sesuai dengan Visi dan Misi karena sampai saat ini tidak ada realisasi sesuai dengan Visi dan Misi tersebut.

“Kami di Aifat Timur Raya ini merasa dianaktirikan dalam proses Pembangunan di Kabupaten Maybrat karena sampai saat ini kami merasa tempat lain bisa baru kenapa kita di Aifat Timur Raya tidak bisa, jika jalan ini baik dan bagus banyak potensi yang bisa di kembangkan untuk menunjang pembangunan di daerah ini”, cetus Nobertus.

Sementara salah seorang Sopir yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, semua jalan disini sangat rusak dan setengah mati sekali, apalagi kalau musim hujan.

“Kemarin sampai ada teman saya yang tidur di jalan, saya berharap semoga secepatnya ada perhatian yang serius dari Pemerintah Daerah terhadap pembangunan jalan di wilayah ini sehingga masyarakat juga dapat menikmati”, ucapnya. (Mrk)

Soal Pembunuhan dan Penganiayaan, KNPB Maybrat Bantah Tuduhan Polda Papua Barat


MAYBRAT, (Maybrat News) - Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Maybrat membantah tuduhan Polda Papua Barat yang menyebutkan KNPB sebagia pelaku yang membunuh dan menganiaya dua korban di Maybrat. Pada 14 Juni lalu saat dikonfirmasi Kabid Humas Polda Papua Barat, Adam Erwidin membenarkan adanya informasi Kejadian penganiayaan yang menyebabkan dua warga menjadi korban. Adam menjelaskan, kejadian penyerangan yang menyebabkan dua warga menjadi korban dimana satu orang di antaranya meninggal dunia dan seorang lainnya mengalami luka parah. 

Menurut Adam, dua warga kabupaten Maybrat dilaporkan dianiaya oleh sekelompok orang dari Komite Nasional Papua Barat (KNPB) di wilayah Kabupaten Maybrat, tepatnya di Kampung Sory Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat, Sabtu (13/6) sekitar pukul 02.00 WIT.

Dua pemuda yang menjadi korban tersebut adalah Frins Sewa, dilaporkan meninggal dunia dan Yohanes Sewa dilaporkan mengalami luka parah.

KNPB Maybrat Membantah Tuduhan Polda Papua Barat

Yohanes Assem, Ketua Komisariat Media dan Jaringan KNPB Maybrat menolak tudingan Polda Papua Barat yang seret nama KNPB dan mengkambinghitamkan KNPB sebagai pelaku yang melakukan pembunuhan dan penganiayaan di kampung Sorry.

“KNPB tahu cara berjuang. KNPB tahu siapa lawan dan siapa musuh. KNPB bukan organisasi kriminal. KNPB berjuang dengan damai dan bermartabat bersama masyarakat. Polda Papua Barat jangan asal tuduh,” tegasnya menanggapi tuduhan Polda Papua Barat yang sudah diberitakan secara luas di Tanah Papua dan Indonesia.

Asem meminta aparat keamanan di Papua Barat untuk tidak menggunakan alasan pengejaran terhadap pelaku pembunuhan anggota Brimob di Bintuni, lalu kambinghitamkan KNPB agar operasi militer dan pendropan militer lancar.

Polda Papua Barat jangan bikin kesimpulan dini yang tidak berdasar. Dengan tuduhan ini, sudah jelas bahwa Polda Papua mau targetkan KNPB untuk dikriminalisasi seperti selama ini. Kalau aparat mau kejar pelaku, silahkan. Tapi jangan kambinghitamkan dan bawa nama KNPB dalam kasus tersebut,” tegasnya lagi.

Sementara itu, Ketua KNPB Maybrat, Adam Sorry juga berpendapat yang sama dan membantah tuduhan Polda Papua Barat yang mengkaitkan KNPB dengan pembunuhan dan penganiayaan yang terjadi di Kampung Sory.

Adam justru meminta agar pemerintah Kab. Mayrat untuk bertanggungjawab atas keamanan dan kenyamanan warganya. Karena, menurut hemat Adam, saat ini masyarakat di Aifat Timur saling curigai, menuduh, dan saling membunuh.

“Jangan menciptakan isu untuk masyarakat saling mengadu domba. Pemerintah segara mencari solusi yang tepat dalam penyelesaian masalah pembunuhan Brimob dan pembunuhan antar masyarakat sipil. Pemerintah dan Polda Papua Barat jangan lagi menuduh KNPB tanpa dasar,” tegasnya.

Sory meminta keterlibatan pemerintah dalam mengendalikan situasi dan keamanan masyarakat di Maybrat. Sebab, kata dia, pembunuhan dan penganiayaan yang terjadi baru-baru terhadap dua pemuda, adalah karena ada masalah sebelumnya yang belum diselesaikan.

“Pemerintah bertanggungjawab mencari solusi yang tepat. Jangan mengadu domba masyarakat dan jangan lagi. Apalagi tuduh KNPB dan saya terlibat dalam kasus tersebut. Kami berjuang secara damai. Jangan kriminalisasi perjuangan kami,” katanya. (Mrk)

Michael R Kareth "Pengisian Jabatan DOB PBD Wajib Prioritaskan Orang Asli Papua"

                                                    Dr. Michael Rafael Kareth, S.Hut, M.Si Dr. Michael R Kareth, S.Hut,  M.Si., mantan Aktif...