MAYBRAT, (Maybrat News) - Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Maybrat membantah tuduhan
Polda Papua Barat yang menyebutkan KNPB sebagia pelaku yang membunuh dan
menganiaya dua korban di Maybrat. Pada 14 Juni lalu saat dikonfirmasi
Kabid Humas Polda Papua Barat, Adam Erwidin membenarkan adanya
informasi Kejadian penganiayaan yang menyebabkan dua warga menjadi
korban. Adam menjelaskan, kejadian penyerangan yang menyebabkan dua
warga menjadi korban dimana satu orang di antaranya meninggal dunia dan
seorang lainnya mengalami luka parah.
Menurut Adam, dua warga kabupaten Maybrat dilaporkan dianiaya oleh
sekelompok orang dari Komite Nasional Papua Barat (KNPB) di wilayah
Kabupaten Maybrat, tepatnya di Kampung Sory Distrik Aifat Selatan,
Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat, Sabtu (13/6) sekitar pukul
02.00 WIT.
Dua pemuda yang menjadi korban tersebut adalah Frins Sewa, dilaporkan
meninggal dunia dan Yohanes Sewa dilaporkan mengalami luka parah.
KNPB Maybrat Membantah Tuduhan Polda Papua Barat
Yohanes Assem, Ketua Komisariat Media dan Jaringan KNPB Maybrat
menolak tudingan Polda Papua Barat yang seret nama KNPB dan
mengkambinghitamkan KNPB sebagai pelaku yang melakukan pembunuhan dan
penganiayaan di kampung Sorry.
“KNPB tahu cara berjuang. KNPB tahu siapa lawan dan siapa musuh. KNPB
bukan organisasi kriminal. KNPB berjuang dengan damai dan bermartabat
bersama masyarakat. Polda Papua Barat jangan asal tuduh,” tegasnya
menanggapi tuduhan Polda Papua Barat yang sudah diberitakan secara luas
di Tanah Papua dan Indonesia.
Asem meminta aparat keamanan di Papua Barat untuk tidak menggunakan
alasan pengejaran terhadap pelaku pembunuhan anggota Brimob di Bintuni,
lalu kambinghitamkan KNPB agar operasi militer dan pendropan militer
lancar.
Polda Papua Barat jangan bikin kesimpulan dini yang tidak berdasar.
Dengan tuduhan ini, sudah jelas bahwa Polda Papua mau targetkan KNPB
untuk dikriminalisasi seperti selama ini. Kalau aparat mau kejar pelaku,
silahkan. Tapi jangan kambinghitamkan dan bawa nama KNPB dalam kasus
tersebut,” tegasnya lagi.
Sementara itu, Ketua KNPB Maybrat, Adam Sorry juga berpendapat yang
sama dan membantah tuduhan Polda Papua Barat yang mengkaitkan KNPB
dengan pembunuhan dan penganiayaan yang terjadi di Kampung Sory.
Adam justru meminta agar pemerintah Kab. Mayrat untuk
bertanggungjawab atas keamanan dan kenyamanan warganya. Karena, menurut
hemat Adam, saat ini masyarakat di Aifat Timur saling curigai, menuduh,
dan saling membunuh.
“Jangan menciptakan isu untuk masyarakat saling mengadu domba.
Pemerintah segara mencari solusi yang tepat dalam penyelesaian masalah
pembunuhan Brimob dan pembunuhan antar masyarakat sipil. Pemerintah dan
Polda Papua Barat jangan lagi menuduh KNPB tanpa dasar,” tegasnya.
Sory meminta keterlibatan pemerintah dalam mengendalikan situasi dan
keamanan masyarakat di Maybrat. Sebab, kata dia, pembunuhan dan
penganiayaan yang terjadi baru-baru terhadap dua pemuda, adalah karena
ada masalah sebelumnya yang belum diselesaikan.
“Pemerintah bertanggungjawab mencari solusi yang tepat. Jangan
mengadu domba masyarakat dan jangan lagi. Apalagi tuduh KNPB dan saya
terlibat dalam kasus tersebut. Kami berjuang secara damai. Jangan
kriminalisasi perjuangan kami,” katanya. (Mrk)