"Nehaf Sau Bonout Sau" "Satu Hati Satu Komitmen"

Minggu, 21 Juni 2020

Soal Pembunuhan dan Penganiayaan, KNPB Maybrat Bantah Tuduhan Polda Papua Barat


MAYBRAT, (Maybrat News) - Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Maybrat membantah tuduhan Polda Papua Barat yang menyebutkan KNPB sebagia pelaku yang membunuh dan menganiaya dua korban di Maybrat. Pada 14 Juni lalu saat dikonfirmasi Kabid Humas Polda Papua Barat, Adam Erwidin membenarkan adanya informasi Kejadian penganiayaan yang menyebabkan dua warga menjadi korban. Adam menjelaskan, kejadian penyerangan yang menyebabkan dua warga menjadi korban dimana satu orang di antaranya meninggal dunia dan seorang lainnya mengalami luka parah. 

Menurut Adam, dua warga kabupaten Maybrat dilaporkan dianiaya oleh sekelompok orang dari Komite Nasional Papua Barat (KNPB) di wilayah Kabupaten Maybrat, tepatnya di Kampung Sory Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat, Sabtu (13/6) sekitar pukul 02.00 WIT.

Dua pemuda yang menjadi korban tersebut adalah Frins Sewa, dilaporkan meninggal dunia dan Yohanes Sewa dilaporkan mengalami luka parah.

KNPB Maybrat Membantah Tuduhan Polda Papua Barat

Yohanes Assem, Ketua Komisariat Media dan Jaringan KNPB Maybrat menolak tudingan Polda Papua Barat yang seret nama KNPB dan mengkambinghitamkan KNPB sebagai pelaku yang melakukan pembunuhan dan penganiayaan di kampung Sorry.

“KNPB tahu cara berjuang. KNPB tahu siapa lawan dan siapa musuh. KNPB bukan organisasi kriminal. KNPB berjuang dengan damai dan bermartabat bersama masyarakat. Polda Papua Barat jangan asal tuduh,” tegasnya menanggapi tuduhan Polda Papua Barat yang sudah diberitakan secara luas di Tanah Papua dan Indonesia.

Asem meminta aparat keamanan di Papua Barat untuk tidak menggunakan alasan pengejaran terhadap pelaku pembunuhan anggota Brimob di Bintuni, lalu kambinghitamkan KNPB agar operasi militer dan pendropan militer lancar.

Polda Papua Barat jangan bikin kesimpulan dini yang tidak berdasar. Dengan tuduhan ini, sudah jelas bahwa Polda Papua mau targetkan KNPB untuk dikriminalisasi seperti selama ini. Kalau aparat mau kejar pelaku, silahkan. Tapi jangan kambinghitamkan dan bawa nama KNPB dalam kasus tersebut,” tegasnya lagi.

Sementara itu, Ketua KNPB Maybrat, Adam Sorry juga berpendapat yang sama dan membantah tuduhan Polda Papua Barat yang mengkaitkan KNPB dengan pembunuhan dan penganiayaan yang terjadi di Kampung Sory.

Adam justru meminta agar pemerintah Kab. Mayrat untuk bertanggungjawab atas keamanan dan kenyamanan warganya. Karena, menurut hemat Adam, saat ini masyarakat di Aifat Timur saling curigai, menuduh, dan saling membunuh.

“Jangan menciptakan isu untuk masyarakat saling mengadu domba. Pemerintah segara mencari solusi yang tepat dalam penyelesaian masalah pembunuhan Brimob dan pembunuhan antar masyarakat sipil. Pemerintah dan Polda Papua Barat jangan lagi menuduh KNPB tanpa dasar,” tegasnya.

Sory meminta keterlibatan pemerintah dalam mengendalikan situasi dan keamanan masyarakat di Maybrat. Sebab, kata dia, pembunuhan dan penganiayaan yang terjadi baru-baru terhadap dua pemuda, adalah karena ada masalah sebelumnya yang belum diselesaikan.

“Pemerintah bertanggungjawab mencari solusi yang tepat. Jangan mengadu domba masyarakat dan jangan lagi. Apalagi tuduh KNPB dan saya terlibat dalam kasus tersebut. Kami berjuang secara damai. Jangan kriminalisasi perjuangan kami,” katanya. (Mrk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Michael R Kareth "Pengisian Jabatan DOB PBD Wajib Prioritaskan Orang Asli Papua"

                                                    Dr. Michael Rafael Kareth, S.Hut, M.Si Dr. Michael R Kareth, S.Hut,  M.Si., mantan Aktif...