MAYBRAT, (Maybrat News) - Pemerintah Kabupaten Maybrat
sudah mulai melaksanakan penyuntikan vaksin bagi 263 tenaga kesehatan
(Nakes) dan ASN di Kabupaten Maybrat.
Kegiatan Vaksin yang di buka oleh Sekda Maybrat, Jhoni Way, S.Hut, M.Si bersama Dinas kesehatan dan Satgas yang didampingi oleh BPJS Kesehatan
sebagai pelaksana kelancaran program vaksin COVID-19 berjalan dengan baik,
terutama memberikan sosialisasi agar bisa diterima oleh masyarakat yang
merupakan peserta yang akan divaksin,”kata Sekda
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan, Paber Hutahaean mengungkapkan
pihaknya bersama tim yang ada di puskesmas telah melakukan sosialisasi,
sehingga saat ini tinggal dilaskankan vaksinasi.
“ Pencanangan baru di lakukan pencanangan, untuk pelaksanaan
vaksinya, nanti akan menunggu satu atau dua hari ke depan, karena harus
menyiapkan sarana dan prasaran penunjang selama vaksin berlangsung,”
katanya.
Ia merinci dari jumlah 263 tersebut sudah termasuk ASN dan Nakes yang
tersebar di 14 puskesmas dan 23 Puskesmas Pembantu (Pustu) dan juga
tenaga non ASN kesehatan Nusantar Sehat.
Bagi yang akan divaksin harus memenuhi beberap kriteria kesehatan
yakni, bebas penyakit, jantung, hipertensi, darah tinggi, penyakit gula,
TBC, asma, dan beberapa jenis penyakit penyerta lainya yang akan
mengakibatkan demam tinggi.
“Kita akan melakukan pemeriksaan kesehatan, apabila pesertanya
ditemukan mederita jenis penyakit tersebut maka tentunya tidak
diperbolehkan untuk mendapatkan vaksinisasi,”tandasnya. (Admin)
MAYBRAT, (Maybrat News) - Dinas Kesehatan Kabupaten Maybrat Papua
Barat menyelenggarakan sosialisasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 kepada
seluruh tenaga kesehatan di setiap puskesmas.
Sejak pencanangan vaksin di Kumurkek ibu kota Kabupaten Maybrat sejak
8/2/2021 lalu kini Dinas Kesehatan telah melakukan vaksinasi terhadap
Tujuh Puskesmas dari 14 puskesmas yang ada di Kabupaten Maybrat
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Maybrat, Nikodemus Yumame,S.Km menjelaskan hingga
saat ini terdapat 25 penerima vaksin dan berhasil dilakukan tanpa
menemukan penyebab negatif terhadap penerima vaksin. Ditambahkannya,
program yang dilakukan pemerintah tersebut guna melindungi masyarakat
dari bahaya wabah Covid-19.
Oleh karena itu, Nikodemus menghimbau kepada seluruh masyarakat dan
pemangku kepentingan lainnya agar mengikuti aturan pemerintah untuk
menerima vaksin guna menjaga kekebalan tubuh.
Dirinya berharap agar masyarakat tidak terpengaruh dengan isue yang
tersebar dari sumber yang tidak bertanggung jawab sebab hal tersebut
tidak benar.
“Selama ini kita dengar dari media seperti facebook, Wats app dan
lain sebagainya, itu tidak benar. Itu datang dari pihak yang tidak paham
dan tidak bertanggung jawab. Pemerintah canangkan vaksin, ini sudah
diuji kebenarannya. Bukan pemerintah sekedar menerima vaksin begitu
saja. Saya mau tegaskan, masyarakat jangan percaya isue hoax,” tegas
Nikodemus.
Sementara itu dr. Jiska Solosa yang memberi vaksin terhadap penerima
mengaku bahwa sejak memberikan vaksinasi terhadap penerima, tidak
menemukan peserta yang mengalami gangguan kesehatan pada saat divaksin,
namun semua tahapan dapat terlaksana dengan aman dan berhasil. Dirinya
menjelaskan vaksin dapat membantu masyarakat dari penularan bahaya
Covid-19.
“Saya sudah tangani tenaga kesehatan di beberapa puskesmas, hasilnya
aman dan berhasil. Tidak menemukan efek samping dari suntikan vaksin.
Dan kami sudah sampaikan kepada penerima vaksin jika terdapat gangguan
kesehatan seperti pusing, silahkan hubungi kami,” terang Jiska.
Sebagian masyarakat masih takut bahkan hampir tidak percaya terhadap
suntikan vaksin Covid-19 karena terpengaruh dengan isue yang selama ini
tersebar. Namun pengakuan dari penerima vaksin, Elan bahwa setelah
divaksin, tidak menemukan efek samping namun memberikan kekebalan tubuh.
Dirinya berharap agar masyarakat yang belum divaksin, segera divaksin.
“Sa su vaksin baru ko kapan. Mari kitorang ikuti program vaksinasi
supaya jaga kekebalan tubuh kita terhadap bahaya Covid-19,” ajak Elan
Hal senada diungkapkan dari penerima vaksin, Luna Erni Sule mengaku
bahwa sebelum divaksin merasa takut dan panik. Namun setelah divaksin,
dirinya tidak menemukan efek samping dari vaksin tersebut seperti
pusing, mual, kejang dan lain sebagainya.
“Setelah divaksin, saya merasa aman saja. Tidak merasa keanehan dari
diri saya. Vaksin ini penting bagi kekebalan tubuh, kenapa harus takut.
Ini untuk menjaga kita dari bahaya Covid-19,” terang Luna
Adapun tahapan sebelum memperoleh vaksin seperti registrasi, skrining
untuk mengecek kesehatan penerima, penyuntikan vaksin dan tahapan
terakhira adalah pencatatan dan observasi.
Dari pantauan media ini, terdapat peserta tidak diperbolehkan
menerima vaksin karena kesehatan terganggu seperti dara tinggi, asma dan
lain sebagainya. (Mrk)