"Nehaf Sau Bonout Sau" "Satu Hati Satu Komitmen"

Selasa, 21 September 2021

Seorang Pengungsi di Maybrat, Titus Wakom Meninggal Dunia

MAYBRAT, (Maybrat News) - Seorang Warga Pengungsi, Titus Wakom, asal Aifat Selatan dilaporkan meninggal dunia di tempat pengungsian di Ayawasi Distrik Aifat Utara karena sakit. Titus Wakom sebagai seorang Majelis Jemaat GKI Sola Fide Tahsimara klasis Aifat distrik Aifat Selatan.

Kepala distrik Aifat Selatan, Ruland Sowe yang dihubungi media ini membenarkan informasi tersebut. 

” Iya benar, almarhum Titus Wakom sebagai anggota Majelis Jemaat di gereja GKI Sola Fide Tahsimara, beliau juga anggota Badan Musyawarah Kampung (Bamuskam) Tahsimara, artinya beliau bagian dari pejabat pemerintah Kampung Tahsimara di distrik Aifat Selatan.

Almarhum menghembuskan nafas terakhir di kampung Ayawasi, distrik Aifat Utara ketika beliau bersama istrinya cari kayu bakar untuk memasak makanan agar masyarakat yang mengungsi bisa makan. Ketika itu, beliau tiba-tiba jatuh dan meninggal di pinggir jalan, tempat di mana mereka mengambil kayu bakar,” terang Ruland Sowe Mnggu(19/9/2021).

Rencananya jenazah Titus Wakom akan dimakamkan di pemakaman umum kampung Ayawasi Distrik Aifat Utara, Maybrat, Papua Barat pada hari ini, Senin (20/9/2021). (Mrk)

 

Pemkab Maybrat Memberikan Paket Bantuan Bagi Warga Pengungsi Kisor

MAYBRAT, (Maybrat News) - Perhatian pemerintah kabupaten Maybrat kepada pengungsi terus dilakukan berupa paket bantuan pasca treagedi penyerangan Posramil Kisor Aifat Selatan, 2 September 2021.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Maybrat, Magdalena Tenau mengungkapkan penyaluran sejumlah paket bantuan kepada pengungsi di Distrik Aifat, Aifat utara, Distrik Aitinyo, Ayamaru Timur, Ayamaru Utara, Ayamaru Utara Timur dan juga Distrik Kais Darat yakni Kampung Ikana dan Kampung Mukamat.


"Iya, bantuan itu diberikan bervariasi, terdiri dari sembako, perlengkapan mandi, perlengkapan dapur, perlengkapan tidur, perlengkapan makan minum, busana khusus anak dan ibu, serta beberapa paket bantuan tambahan lainnya,"sebut Magdalena Tenau Selasa, (21/9/21)


Untuk distrik Aifat dan Aifat Utara kata Magdalena Tenau telah disalurkan di 300 titik. Pembagian selanjutnya akan berlangsung untuk wilayah Aitinyo Raya.

Dirinya mengaku, warga pengungsi sangat antusias menyambut baik bantuan yang diberikan pemerintah daerah kabupaten Maybrat. Bukan hanya bantuan Sembako tetapi juga pelayanan kesehatan bagi warga pengungsi, sehingga diharapkan apabila ada warga yang sakit agar segera berobat ke puskesmas terdekat.

“Saat distribusi masyarakat sangat antusias menyambut baik bantuan dari pemerintah dan kelihatan mereka semua dalam kondisi sehat dan aman,"tuturnya.

Untuk itu, pihaknya menyampaikan pesan dari Bupati Maybrat, Bernad Sagrim bahwa warga agar menggunakan bantuan dengan baik dan menjaga kesehatan pribadi, anak-anak dan keluarga selama berada di tempat pengungsian.

"Pemerintah akan terus memantau situasi dan kondisi warga pengungsi yang tersebar di beberapa kampung dan distrik diwilayah Maybrat,"tandas Magdalena Tenau. (Mrk)

 

 

Menyambut HUT Theofani ke-70 Bupati Maybrat Buka Kegiatan Seminar Sehari

          Bupati Maybrat, Dr. Bernard Sagrim, Drs, MM., Saat Membuka Acara Seminar Sehari

MAYBRAT, (Maybrat News) - Bupati Maybrat, Dr. Bernard Sagrim, MM., secara resmi membuka Seminar sehari dan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR), kegiatan perlombaan bagi Generasi Emas bumi A3 dalam rangka memperingati HUT Theofani ke-70 tahun. Pembukaan kegiatan tersebut di gedung gereja jemaat GKI Silo Kambuaya, Sabtu (18/9/2021).

Bupati Maybrat Bernard Sagrim pada pembukaan kegiatan itu mengatakan, melalui momentum HUT Theofani ke-70 tahun 2021 ini perlu ditinjau kembali untuk mengevaluasi keberadaan orang A3 (Ayamaru, Aitinyo dan Aifat) untuk menatap kedepan yang lebih baik sehingga berkat Theofani tetap ada  hingga turun temurun.

Sagrim juga menghimbau agar “Di momen yang istimewa ini, coba kita semua mengevaluasi keberadaan kita orang A3 terkait hukum yang berlaku yang diturunkan oleh Allah melalui Pdt. Ruben Rumbiak kepada kita orang A3 sehingga kehidupan kita jauh lebih baik,” tutur Bernard Sagrim.

Sementara itu ketua panitia perayaan HUT Theofani ke-70 tahun 2021, Yanpit Homer kepada media ini mengatakan, perayaan HUT Theofani ke-70 ini merupakan usia yang sangat matang. Oleh karena itu, melalui Yubelium HUT Theofani ini seluruh orang A3 harus memahami dan menghayati makna Theofani karena Allah sendiri telah memberkati bumi A3.

“Orang di Maybrat jangan berpikir bahwa Theofani itu milik orang Kayahai atau Kambuaya saja, namun semestinya tidak karena Theofani itu milik bersama seluruh orang A3. Jadi mari kita semua merayakan HUT Theofani ini sehingga kita tetap menghayatinya. Jangan hanya merayakan saja, namun harus ada tindakan melalui perbuatan baik orang A3,” ajak Yanpit.

Ketua panitia ini berharap, melalui HUT Theofani ini pemerintah dapat menetapkan Theofani pada kurikulum pendidikan di bumi A3 baik pendidikan formal maupun non formal, setiap tanggal 21 Oktober ditetapkan sebagai hari libur dan ditetapkan menjadi sebuah peraturan daerah yang jelas. (Mrk)

 

 

Michael R Kareth "Pengisian Jabatan DOB PBD Wajib Prioritaskan Orang Asli Papua"

                                                    Dr. Michael Rafael Kareth, S.Hut, M.Si Dr. Michael R Kareth, S.Hut,  M.Si., mantan Aktif...