MAYBRAT, (Maybrat News) - Untuk mendukung kegiatan yang diikuti BKN II, dalam proyek perubahan yang dilakukan dimana inovasi yang ditawarkan dan sudah dilakukan Seminar dan disetujui tetapi dikemas menggunakan bahasa Maybrat yaitu Anu Beta Kmot Pitis Kampung (kita semua jaga atau kawal dana kampung).
Hal itu disamapikan Alex
Naa, Sos yang juga sebagai Reformes dalam kegiatan BKN II yang diikuti di
Sorong kepada (M-N) Kamis, (3/9/20)/
Kenyataannya kata dia, penggunaan dana kampung selama 5 tahun berjalan, pengelolaannya hanya dilakukan kepala kampung, sekretaris dan bendahara, puji Tuhan ada keberhasilan luar biasa tetapi juga kita akui bahwa ada kekurangan sana sini, banyak terjadi masalah yang terjadi.
"Ada kecurigaan dari masyarakat bahwa penggunaan dana itu tidak transparan dan tidak efektif dan lainnya,"ujarnya.
Menurut mantan kepala dinas Pemberdayaan dan pemerintah kampung kabupaten Maybrat ini, melihat secara saksama sehingga melalui inovasi perubahannya sebaiknya melibatkan tokoh Adat, Agama, Perempuan dan Pemuda untuk menambah tiga komponen tadi, untuk mengawal dana kampung. Hal itu kata dia mulai dari proses perencanaan, pencairan dana di bank, penggunaan anggaran sesuai program yang direncanakan, monitoring evaluasi dan pertanggungjawabannya.
"Jadi saya sudah kemas dalam anu beta komot Bitis Kampung agar benar-benar menyentuh ke lapisan masyarakat di kabupaten Maybrat. Khusus jangka pendek program saya ini, difokuskan di Distrik Aifat yang membawahi 23 kampung dan kegiatan sosialisasinya kami sudah lakukan dan ada sejumlah kesepakatan seperti keterlibatan beberapa tokoh itu sudah disetujui dan dikasih kasih nama untuk di SK kan.
Selain itu, ada kesepakatan disediakan salah satu ruang di kantor kampung yang juga ditancap spanduk yang betuliskan Samu sebagai tempat diskusi antara beberapa komponen ini untuk pengawalan dana kampung di 23 kampung yang ada. Selanjutnya meleston ketiga dibuat baliho untuk ditancap ditempat yang dianggap ramai aktifitas masyarakat seperti di depan kantor bupati Maybrat, kantor bank di Kumurkek karena semua kampung melakukan pencairan dana kampung disini dan pertigaan di Fratafen. Upaya yang lain kata dia, melakukan pertemuan dengan seluruh pendamping di kabupaten Maybrat supaya infornasi terkait inovasi ini tersebar di 259 kampung 24 Distrik di Kabupaten Maybrat.
Walaupun fokus jangka pendek ini menurut Alex Naa hanya di distrik Aifat yang membawahi 23 kampung yang ditampilkan melalui baliho sosialisasi dan media masa bukan hanya di Maybrat tetapi juga menjadi contoh di kabupaten kota lain di tanah Papua. Bahwa keterlibatan tokoh-rokoh penting dalam mengawal dana kampung.
Dia berharap kegiatan yang
dilakukan ini termasuk beberapa tahapan yang belum untuk mendukung saya dalam
ujian Proper pada 2 Oktober 2020 nanti. (Mrk)