"Nehaf Sau Bonout Sau" "Satu Hati Satu Komitmen"

Sabtu, 05 September 2020

Dinkes Maybrat Sosialisasi dan Pemberian Makanan Tambahan Bayi di Kampung Seya dan Sun Distrik Mare

MAYBRAT, (Maybrat News) Dinas Kesehatan Kabupaten Maybrat, melakukan kegiatan sosialisasi dan pemberian makanan tambahan untuk bayi dan anak sekaligus mendata bayi balita terkait status gizi, stanting atau tubuh pendek tidak sesuai dengan umur kelahiran Kemudian balita gizi kurang.

Pantauan (M-N) terlihat tim kesehatan dari Dinkes Maybrat dan tenaga Nusantara sehat yang bertugas di wilayah Mare dan Ayamaru melakukan penimbangan, pemeriksaan ibu hamil, pengobatan gratis dan pemberian makanan tambahan berupa susu formula kemudian MP Asi atau makanan pendamping ASI, beras, kacang hijau gula, minyak dan telur satu raam serta pengobatan gratis bagi warga.

Kepala kepala bidang kesehatan masyarakat dinas kesehatan kabupaten Maybrat, Marta Naa mengutarakan kami melakukan dan hari ini di Puskesmas Mare di kampung Seya Kemudian kami akan lanjut ke kampung Sun yang sebelumnya Minggu lalu kami sudah turun di kampung Suksiar, Kampung Sire dan Kampung Seni distrik Mare Selatan.

"Iya, kami bertekad untuk wilayah yang jangkauan jauh, kami pastikan semua data bayi balita termasuk status bayi balita yang ada di wilayah Mare dan seluruhnya Maybrat. Stanting yang sekarang menjadi perhatian pemerintah pusat, jadi kami terus turun ke setiap Posyandu kami melakukan sosialisasi pendekatan memberikan informasi terkait pemberian makanan yang baik terus lingkungan yang sehat kepada orang tua dan juga bagi balita sehingga Maybrat ke depan ini kami mau Mencetuskan generasi-generasi pemikir generasi pembangun untuk wilayah Maybrat," jelasnya Selasa, (1/9/20) di kampung Seya distrik Mare.
 
Menurut dia, data itu kami terima dari petugas gizi yang tersebar di 14 Puskesmas kami pegang data itu, lalu kami turung langsung turun untuk melakukan pengukuran ulang ini yang sekarang kami sedang jalan.
 
"Data awal dari petugas gizi di 14 Puskesmas ini yang sudah ada di kami itu gizi buruk di Kabupaten Maybrat 2019 sampai masuk di Juni 2020 ini gizi buruk atau kategori gizi sangat kurang itu 35 balita kemudian gizi kurang itu 88 balita kemudian yang statusnya stanting itu 97 ini yang sudah sampai ada di pusat kemudian kurus 160 balita dari data ini Pemerintah kembalikan pemerintah pusat sampai provinsi Kembalikan ke kami di Dinas Kesehatan sekarang kami harus turun ke semua Posyandu kami melakukan pelacakan ulang lagi baru kami pastikan data ini apa dia bisa tetap atau dikurang atau ditambah jadi nanti kami keliling sampai selesai baru kami rekap baru mendapatkan hasil akhirnya untuk data di maybrat ini kira-kira berapa dari kategori yang tadi stunting gizi kurang sangat kurang orang dan kurang," lanjutnya.
 
Kepala Puskesmas Mare, Marta Bame, mengatakan kita rencana dan setiap bulan kita aktifkan Posyandu di 18 Kampung dari PPKI yang bekerja untuk merangkap 2 distrik 18 Kampung jadi setiap bulan kita harus Posyandu imunisasi timbang karena mulai dari tahun ke tahun setiap pergantian Kepala Puskesmas tidak pernah imunisasi.

"Jadi sekarang kami jadwalkan setiap bulan harus dilakukan imunisasi rutin, penimbangan bayi balita ibu hamil terus mengangkut gizi buruk seperti di distrik Mare Selatan berjumlah 11 orang dan distrik Mare belum masuk gizi buruk tetapi ada dalam garis waspada," bebernya.

Ia mengutarakan kami akan menempatkan petugas di masing-masing Pustu. karena mengingat jangkauan dari Puskesmas ke masing-masing kampung dengan jarak waktu tempuh yang ada yang 2 jam ada yang 6 jam maka dengan itu seharusnya mengambil kebijakan menempatkan petugas di masing-masing Pustu seperti Suksiar, Seni khususnya dan Seya supaya menjawab pelayanan untuk PKM yang berjumlah 18 kampung 2 di dua Distrik ini. Ia pun keluhkan kendala yang hadapi yaitu kendaraan roda empat kami tidak punya sampai sekarang jadi setiap kali kegiatan kami harus biayai transportasi kendaran itu Rp, 3 juta karena kondisi jalan yang memang rusak berat.

" Kami terpaksa berkorban mau tunggu siapa lagi, sehingga kami rencanakan setiap bulan itu, kita lakukan imunisasi rutin setiap bulan tanggal 1 sekalian pengobatan gratis didukung pula.

petugas Nusantara sehat yang terus melakukan pengobatan keliling kampung diwilayah Mare, kami pun bemahi obat dan petugas yang akan bertugas di Pustu termasuk setiap bulan juga pengobatan dan perkembangan bayi balita imunisasi," tuturnya. (Mrk)

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Michael R Kareth "Pengisian Jabatan DOB PBD Wajib Prioritaskan Orang Asli Papua"

                                                    Dr. Michael Rafael Kareth, S.Hut, M.Si Dr. Michael R Kareth, S.Hut,  M.Si., mantan Aktif...