"Nehaf Sau Bonout Sau" "Satu Hati Satu Komitmen"

Selasa, 26 Oktober 2021

Bakal Jemaat Moria Way-U Merayakan HUT Ke-65 GKI di Tanah Papua

MAYBRAT, (Maybrat News) - Bakal Jemaat Gereja Kristen Injili (GKI) Moria Way-U Bakal Klasis Aitinyo Kabupaten Maybrat merayakan HUT ke-65 GKI di tanah Papua dibawah sorotan tema Datanglah Kerajaan-Mu yang dikutip dari Injil Matius 6:10a, Selasa (26/10/2021).

Badan Pekerja Bakal Klasis Aitinyo, Agustinus Way mengajak jemaat Bakal Klasis Aitinyo agar dapat merenungkan dan menghayati Injil masuk ke tanah Papua. Hal ini karena Allah sangat mencintai jemaat-Nya sehingga bumi Ayamaru, Aitinyo dan Aifat (A3) mendapat berkat Tuhan. Dan berkat Tuhan telah terbukti di bumi A3.

“Usia 65 tahun ini sudah dewasa. Maka kita juga harus dewasa dalam pelayanan dan pewartaan agar Firman Tuhan tetap tertanam di dalam hati kita melalui perbuatan dan tutur kata,” ungkap Agustinus.

“Usia GKI di tanah Papua sudah 65 tahun. Oleh Karena itu, mari kita mengembangkan ajaran Yesus dengan mewartakan Injil di tanah Papua terutama bumi A3. Sehingga perilaku kita semua harus mengikuti ajaran firman Tuhan untuk mengubah karakter menjadi jauh lebih baik agar pembangunan terus terlaksana maksimal,” tegas Kornelius Kambu.

Perayaan Hut ke-65 tahun GKI di Tanah Papua ini dirayakan dalam ibadah dan dilakukan pelelangan hasil pertanian jemaat untuk pembangunan gereja diikuti oleh seluruh jemaat dengan antusias hingga berakhir dengan aman dan tertib serta menerapkan protokol kesehatan yang ketat. (VB)

 

KAPUS Ayamaru Memberikan Sosialisasi Stunting Pada Ibu Hamil

MAYBRAT, (Maybrat News) - Kepala Puskesmas Ayamaru Kabupaten Maybrat bersama tenaga kesehatan, menyelenggarakan sosialisasi bimbingan program konseling terpadu tangani stunting (Posting) dan demonstrasi makanan pada ibu hamil. Sosialisasi ini diselenggarakan di Puskesmas Ayamaru, Senin (25/10/2021)

Kepala Puskesmas Ayamaru Kabupaten Maybrat, Mira Maria Kambu, S.Km saat ditemui mengatakan, sosialisasi ini merupakan kewajiban puskesmas setempat untuk dilakukan karena sangat apenting bagi anak-anak sehingga dapat dicegah sejak dini mengingat telah terdapat kasus tersebut di Kabupaten Maybrat.

Pencegahan tersebut jelas Mira Kambu dengan cara menjaga pola makan yang bergizi seperti Empat sehat Lima sempurna sejak ibu hamil dan menjaga kesehatan tubuh.

“Dengan pola makan yang baik dan benar serta bergizi, maka anak akan tumbuh secara sehat. Oleh karena itu kami juga melakukan demonstrasi makanan bergizi kepada ibu hamil,” jelas Mira.

Kepala Puskesmas Ayamaru ini berjanji akan melakukan perubahan di Kabupaten Maybrat agar masalah stunting dapat diminimalisir. Hal ini akan dilakukan launching sehingga program tersebut terus dilakukan. Mengingat generasi emas Maybrat harus diperhatikan untuk mengubah Maybrat agar kedepan jauh lebih maju.

“Di Maybarat ini sudah ada kasus stunting. Maka kami harus melakukan sosialisasi yang maksimal kepada masyarakat agar dapat mencegah sehingga Maybarat bisa menciptakan generasi yang sehat dan kuat. Karena tanpa SDM yang berkualitas, maka sia-sialah pembangunan di negeri tercinta ini,” terangnya.

Dengan adanya kasus tersebut, maka Kepala Puskesmas Ayamaru ini mengangkat tema bimbingan program konseling terpadu tangani stunting (Posting) pada pelatihan kepemimpinan pengawas tahun 2021.

Sosialisasi ini dihadiri Babinsa Ayamaru, para ibu hamil dan ibu masa subur se-lingkup wilayah puskesmas Ayamaru dengan antusias dan mengikuti demonstrasi cara masak makanan sehat untuk ibu hamil secara cermat. (VB)

 

 

 

"Jemaat Imanuel Jitmau Rayakan HUT GKI Ke-65 Dengan Ibadah Bersama"


MAYBRAT, (Maybrat News) - Gerea Kristen Injili Di Atas Tanah Papua (GKI) merupakan simbol peradaban orang Papua. ungkap Pdt. Rolly Pasalbesi, S.Si. Menuruttnya gereja ini merupakan simbol bagi bangsa yang ada di atas Tanah Papua, maka itu kita jangan bangun gereja sembarang-sembarang, 

Mengapa gereja ini di beri nama Gereja Kristen Injili (GKI), maksud pemberian nama ini supaya orang Papua sendiri yang akan berdiri memimpin bangsanya sendiri. makanya sampai saat ini ketua sinode tidak bisa orang luar dan berambut lurus seperti orang Batak, orang Toraja, orang Ambon semua tidak ada, yang ada hanya orang Papua dan tetap orang Papua, mengapa demikian, karena Gereja Kristen Injili ini merupakan simbol peradaban orang Papua.

"Jadi kalau bapa dan mama dorang keluar dari gereja ini (GKI) dan pindah ke tempat lain maka itu sama saja dengan bapa dan mama dorang jual harkat dan martabat bangsa Papua." 

Mengapa saya berkata demikian, Karena gereja ini tidak memakai nama Gereja Kristen Injili Di Tanah Ambon, Makasar jawa dan sebagainya, tetapi memakai nama Gereja Kristen Inili Di Tanah Papua.

Percaya tidak percaya nanti bapa ibu bisa ikut dan melihat sendiri dalam kehidupan sehari-hari, contoh ada yang bilang gereja ini tidak ada Roh Kus lah kalau memang tidak ada roh kudus, kenapa gereja ini (GKI) bisa ada, bisa berdiri baik visik bangunan dan rohaninya sampai dengan umur 65 tahun.

Mengapa Gereja Kristen Injili Di Tanah Papua ini tidk ada di jawa sana, tidak di bangun di Manado sana, Makasar, Medan dan lain-lain, mengapa..? Karena kita (GKI) ini lebih menghargai saudara-saudari kita yang berada di sana dan yang berbeda keyakinan. (Mrk)


 

 


Michael R Kareth "Pengisian Jabatan DOB PBD Wajib Prioritaskan Orang Asli Papua"

                                                    Dr. Michael Rafael Kareth, S.Hut, M.Si Dr. Michael R Kareth, S.Hut,  M.Si., mantan Aktif...