MAYBRAT, (Maybrat News) - Kepala
Distrik Aifat Timur Jauh, Bernadus Akinking, S.Ag menegaskan pemerintah
kabupaten Maybrat provinsi Papua Barat, perlu memperhatikan pembangunan
infrastruktur jalan, jembatan, sarana dan prasarana pendidikan, kantor distrik,
rumah pejabat distrik, sekolah dan lainya wilayah ldistrik Aifat Timur jauh.
"Sidang APBD dari tahun
ke tahun tidak diakomokdir dalam kebijakan pembangunan di kabupaten Maybrat.
Setiap tenderan, tidak ada kegiatan pembangunan yang dimunculkan dari
Wakom-Ainesra atau Aisa-Aisnesra, itu tidak ada. Sejak saya jadi kepala distrik
dari tahun 2012 sampai saat ini tidak ada perhatian pembangunan disana, selalu
bakalai dengan kepala dinas PU dan Bappeda tetapi tidak direspon juga.
Sebenarnya kami ini apa, kami juga 2017 kerja politik, kenapa kami diabaikan
dari tahun ke tahun. Kami disana butuh jalan, karena dari Wakom ke Ainesra itu
jalan pembangunan APBD sedangkan Susumuk Ainesra Aimau itu jalan APBN. Untuk
itu, saya mohon supaya APBD Perubahan ini dianggarkan jalan itu.” jelas Brnadus Sabtu, (18/7/2020).
Bernandus menjelaskan jika mereka
setiap tahun dalam Musyawarah Kampung (Muskam), musyawarah distrik (Musdis) dan
Musrembang tingkat kabupaten jalan dari Wakom-Ainesra setiap tahun mereka usulkan
tetapi tetapi hasilnya tidak ada.
“Malahan Sekretaris Bappeda
Teofilus Yam, S.Pd panggil kami pulang pergi dari Aifat Timur ke Aitinyo
katanya ada proyek pembangunan jalan itu, setelah itu kami cek ke dinas PU
ternyata didalam DIPA tidak ada proyek disana,” ungkapnya.
Sekali lagi Bernadus
Aikingkin yang disering disapa Nando ini mengharapkan kegiatan jalan jembatan
dan infrastruktur lainnya itu ada yang ditangani oleh dinas PU, jangan Bappeda
hanya penyimpang data saja.
"Hal itu, kalau tidak
ditanggpi lagi, kami akan datangkan massa dari Aifat Timur Jauh duduki kantor
Bupati Maybrat mempertanyakan itu," ancamnya
Selain itu, kata dia,
termasuk SD YPPK kelas jauh Ainesra yang pernah dikunjungi Bupati Maybrat, Drs.
Bernard Sagrim, MM tahun 2018 lalu, dan bupati perintahkan bangun 4 gedung
ruangan belajar dengan setengah tembok, kopel kepala sekolah, pakaian seragam,
sepatu bagi anak murid dan pakaian dinas dan sepatu itu bagi guru-guru tetapi
sudah 2 tahun lebih ini belum teralisasi. Padahal menurut Nando, kunjungan itu
perintah kepada dinas teknis untuk bangunan 4 ruang belajar dan keputusan itu
juga sudah disiarkan media elektronil dan media cetak saat itu.
"Tetapi sampai saat ini
tidak ada realisasinya, masyarakat selalu bertanya tentang keputusan bupati
saat itu. Termasuk pembangunan kantor distrik, Aifat Timur Jauh dan Aifat Timur
Selatan yang sampai saat ini juga belum dibangun. Padahal kata dia ini distrik
definitif, yang harus dibangun termasuk rumah pejabat distrik, peningkatan
jalan 1,5 Km dan kelanjutan 1 km ke Ainesra. (Mrk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar