Kapendam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi, dalam rilisnya
mengatakan Dua naggota TNI korban luka tembak dalam kontak senjata, TNI
dan KKB dua prajuritnya terkena luka tembak yakni yakni, Pratu Budi
tertembak dibagian bahu dan Praka Aswad, mengalami luka ringan di
pelipis karena recosed amunisi.
KKB melakukan serangan dari arah barat di atas ketinggian dengan
jarak sekitar 500-600 meter dari pos TNI, dimana kondisi medan rimbun
tertutup pohon, sehingga Anggota TNI yang ada di Pos berusaha untuk
membalas tembakan sehingga terjadi kontak tembakan.
Mendapatkan serangan dari KKB, Prajurit TNI bukannya lari
meninggalkan Pos, namun separuh kekuatan berusaha melakukan pengejaran
kearah datangnya serangan dipimpin Dan Pos Lettu Inf Ardan. Sedangkan
prajurit TNI mengamankan Pos dan mengikat tembakan.
Pos TNI baru terbentuk di Yigi, pasca terjadinya pembantaian terhadap
puluhan Karyawan PT. Istaka Karya di Puncak Kabo Distrik Yigi 02
Desember lalu mendapatkan serangan dari pihak kelompok Separatis.
Dalam kontak senjata, KKB lalu melarikan diri secara terpencar masuk
hutan dan sesekali melancarkan serangan, namun pasukan tetap melakukan
pengejaran dengan memanfaatkan jejak anggota KKB ditemukan.
Semntara duak korban dari [rajurit TNI, saat ini sedang dilakukan
proses evakuasi korban melalui jalur darat dari Yigi ke Mbua,
selanjutnya di evakuasi melalui jalur udara menggunakan Helikopter dari
Mbua ke Wamena.
Belum diketahui dari pihak KKB, apakah ada jatuh korban atau tidak,
karena jarak cukup jauh dengan kondisi medan ekstrim dan tertutup
pephonan, namun pada saat kontak tembak, prajurit berusaha membalas
tembakan secara terarah dan terbidik.
Sulitnya medan dan kondisi geografis sangat ekstrim dan penguasaan
medan dikuasai Kelompok KKB sudah sekian lama hidup di medan tersebut,
mereka dapat menyusuri hutan tampa sarana kompas dan peta atau alat
bantu lainnya. meski demikian kondisi tersebut tidak menyurutkan
semangat prajurit dalam pelaksanaan tugas dengan memanfaat segala sarana
dan kemampuan dimiliki.
Situasi distrik Yigi setelah TNI menempatkan Pos di daerah tersebut,
masyarakat sebelumnya lari berlindung ke hutan, sudah mulai
berangsur-angsur kembali ke kampung.
Sesuai data berhasil dihimpun, Pelaku KKB pimpinan Egianus Kogoya
bukan berasal dari Yigi, kalaupun ada jumlahnya hanya beberapa orang.
Sedangkan Egianus Kogoya sendiri sesuai dengan data berasal dari Distrik
Mapenduma.
Hal ini diperkuat berdasarkan keterangan dari saksi selamat saat
kejadian warga Masyarakat asli di Distrik Yigi berusaha mencegah KKB
melakukan tindakan keji tersebut.
Bahkan saat KKB melaksanakan penyisiran ke kampung-kampung, warga
asli Yigi berusaha melindungi warga lainnya sedang melakukan pekerjaan
beberapa bangunan di Yigi. Mereka memberitahukan ke para pekerja agar
segera lari menyelamatkan diri ke hutan karena KKB sedang mencari dan
akan menangkap mereka. (Mepa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar