Lokasi Pameran Perkebunan di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat. |
MANOKWARI: Maybrat News – Mungkin terbesit dipikiran kita, seperti apa
rasa kopi arfak itu, sementara kopi yang beredar di sejumlah café dan
restoran menyajikan kopi berasal dari Wamena, Toraja dan kopi import
asal Vietnam serta kopi lainnya, beredar di kota Manokwari, Papua Barat.
Mungkin soal rasa, kopi arfak sangat berbeda rasa dengan kopi lainnya
yang beredar di sejumlah café dan restoran di Manokwari, terutama bagi
penikmat cita rasa dan pecandu kopi. Meski tabu di ingatan kita ternyata wilayah Pegunungan Arfak (Pegaf),
ternyarta memiliki pertanian kopi, meski sebagaian warga manokwari
tidak mengetahui kopi arfak ditanam dimana dan luas areanya ada berapa. Kopi arfak pernah jaya dimasa lampau dan ditanam oleh kolonial
belanda, lalu di kembangkan oleh petani arfak, namun komoditas handal
ini merosot, lantaran petani kesulitan memasarkan kopi arfak tersebut.
Kopi arfak ternyata ditanam warga dan tumbuh subur berada di kampung
Ungku, Distrik Anggi, meski pohonnya tinggal bebarapa yang tersisa
akibat kurang pamor dengan kopi lain yang didatangkan dari wilayah lain. Wilayah Pegunungan arfak sangat cocok untuk membudidayakan kopi,
lantaran wilayahnya berada di atas ketinggian 0 - 2.000 meter dari atas
permukaan laut.
Bukti dari kopi arfak cukup di minati, terlihat saat pameran hari
perkebunan ke 61 tahun 2018 berlangsung di Gedung Sate Bandung, Jawa
Barat, dimana salah satu pengunjung pameran merupakan warga Bandung,
sangat menyukai cita rasa kopi arfak, diman kenikmatanya jauh lebih
nikmat dibandingkan cita rasa kopi lain, dengan ras khas di miliki
penikmat cita rasa kopi ini lalu membawa bungkusan kopi arfak dipamerkan
ini untuk di nikmati.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan, Papua Barat,
Jacob Fonataba mengatakan ajang ini merupakan kesempatan bagi Papua
Barat memperkenalkan potensi perkebunan di wilayah Papua Barat khususnya
potensi perkebunan seperti pala di kab fak-fak, kakao di Manokwari
Selatan, kelapa sawit dan kopi menjadi komoditi unggulan di promosikan
disana, di hari perkebunan ke -61 di Bandung, Jawab Barat 8-10 Desember,
ungkapnya. (Bambang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar