Bupati Kabupaten Maybrat, Drs. Bernard Sagrim, MM., resmi
membuka kegiatan Konferensi Daerah (KONFERDA) II Persatuan Guru Republik
Indonesia (PGRI) di Aula Sekretariat Daerah Kabupaten Maybrat. Kumurkek
24/6/2019.
Dalam sambutanya Bupati menyampaikan bahwa, pemerintah akan
melakukan evaluasi terhadap apa yang telah kita tetapkan di konferensi
sebelumnya, dimana kita lebih focus kepada hal-hal yang lebih substansi atau
hal-hal yang inti, artinya hal-hal yang berkaitan langsung dengan kepentingan
guru yaitu fakta sekarang yang kita hadapi tentang kepentingan guru.
Kita lebih bagus bicara sedikit hal tapi bermanfaat dan bisa
di laksanakan daripada kita bicarakan hal-hal yang terlalu banyak tetapi tidak
bias di laksanakan sama saja percuma.
Berbicara tentang Guru ini kan ada yang di kelolah oleh
pemerintah dan ada juga yang dari mitra
kita atau sekolah-sekolah yang ada, seperti YPK dan YPPK mereka ini adalah
mitra dari pemerintah yang di dalamnya ada guru-guru yang bekerja.
Guru-guru inikan nasibnya tidak sama, ada yang mendapat
perhatian lebih ada juga yang tidak, ada juga yang mendapat fasilitas ada juga
yang tidak, baik itu dari sisi kelembagaan pemerintah maupun non pemerintah
atau kelembagaan.
Berbicara tentang guru, berarti kita juga harus paham tentang
kepentingan guru itu apa saja, kita tidak bisa bicara kelembagaan saja, kalau lembaga sekolah bagus tetapi gurunya
tidak di perhatikan ya sama saja, target-target dalam pendidikan tidak jalan karena
semua ini ada keterkaitant dengan kesejahkteraan guru.
Kesejakteraan bukan hanya bicara tunjangan saja, tetapi mungkin juga
karena gajinya di bayar terlambat, tunjangan lauk pauk juga di bayar tapi di
potong, atau mungkin juga di bayar terlambat atau tidak tepat waktu.
Tuntutan ekonomi juga meningkat tetapi tunjangan yang kita
kasi juga kurang atau penyebaran guru-guru juga yang tidak merata, ada yang di
pedalaman yang membutuhkan aksesibilitas yang membutuhkan biaya yang besar,jadi
ada banyak variable yang harus menjadi focus kita.
Nah kalau suda samapai di tahap ini, maka harus ada tim
ETHOK yang akan melakukan evaluasi
program-program mengenaik kesejakteraan para guru.
Sehingga di konferdaini kita bicara soal kepemimpinan atau
kepengurusan yang harus kita evaluasi, baik kinerja dari pengurus yang ada atau
yang sudah di bentuk pada 5 tahun lalu, selama ini kinerja mereka seperti
bagaimana, integritasnya bagaimana, komitmennya bagaimana, koordinasinya selama
ini bagaimana dengan komunitas guru yang ada di setiap sekolah, hak-hak guru selama
ini di fasilitasi dengan baik atau tidak, lalu program yang telah kita sepakati
bersama di kawal dengan baik apa tidak.
Nah dari sini kita melihat kalu tidak di jalankan dengan
baik ya di ganti semua pengurunya, hal-hal inilah yang yang harus di bicarakan
dengan baik.
Bupati Juga mebnegaskan bahwa tidak usa juga banyak pengurusnya
kalau tidak bias berfungsi dengan baik, artinya kaya struktur tetapi miskin
fungsi. Jadi saran saya agar dalam pemilihan pengurus yang baru sebaiknya di
pilih melalui sistem perwakilan saja, dari PAUD berapa, SD berapa, SMP berapa
dan SMA/SMK berapa, biar 10 orang yang penting bias bekerja daripada banyak orang tetapi tidak bisa
bekerja sama saja percuma.
Bupati juga meminta kepada para guru untuk menunmbuhkan
semangat korsa antara guru, membentuk WA Group agar semua bisa di akomodir
dengan baik, kemudian para Guru yang sudah memiliki provesi agar professional
jangan hanya profesi saja tetapi tidak professional, ini yang nanti di bilang
latihan lain main lain. Tutp Sagrim. Mrk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar