MAYBRAT, (Maybrat News) - Pj.
Sekda Maybrat, Ferdinandus Taa, SH., M.Si menegaskan banyak orang kita yang
komentari di Media Sosial (Medsos) terkait anggaran Covid 19, itu hanya
perkiraan pemerintah yang sebesar Rp. 43 miliar dan belanja bahan makanan,
bahan makanan lokal dan alat kesehatan yang didistribusikan ke masyarakat juga
tidak sampai 15 miliar tetapi dibawah itu.
"Jadi, 43 miliar itu
hanya estimasi atau perkiraan pemerintah terkait anggaran untuk belanja
penanggulangan dan pencegahan covid 19 di Maybrat. Kami lqpor ke pemerintah
pusat bahwa Pemdemi Covid 19 ini kalau jalan trus kami di kabupaten Maybrat
akan menyiapkan dana sekitar Rp, 43 miliar," jelas Sekda kemarin di
Kumurkek (15/7/20).
Fernandus menyampaikan
besaran dana itu disebutkan karena ada tiga aitem yang kita harus belanjakan
yaitu logistik bahan makanan, kesehatan dan perggerakan ekonomi lokal.
"Kita di Maybrat
belanja sekitr 12 aitem dan beras itu 10 kg sedangkan derah lain tidak sampai 5
aitem dan beras hanya 5 kg hanya bagi masyarakat pra sejahtera. tetapi kita di
Maybrat pembagian Bama itu mulai dari anak sekolah sampai pejabat juga terima
bantuan itu karena konsekwensinya ada pembatasan jalur kelur masuk ke Maybrat jadi
dapat bantuan semua, termasuk belanja Bama lokal silang," jelasnya.
Kata Ferdinandus, bukan
hanya itu, dana kampung 10 persen itu aparat kampung belanja Bama sendiri dan
bagikan ke masyarakatnya di 259 kampung di 24 Distrik di Maybrat. Pemerintah sudah banyak berbuat untuk kita,
misalnya kita masih d zona hijau, itu tidak mudah tetapi komitmen pemerintah
Maybrat memperketat akses masuk kelur Maybrat.
"Jadi dana belanja
untuk Covid 19 itu kabupaten Maybrat terbuka di slide dari Kejaksaan Negeri
Sorong juga ikut pantau dan pendampingan melihat apa yang dipresentasikan
pemkab Maybrat terkait penggunaan anggaran Maybrat," jelasnya lagi.
Dijelaskan anggaran itu pula,
termasuk belanja bahan makanan lokal untuk subsidi silang di Maybrat seperti
masyarakat Aifat produksi sagu muat ke Ayamaru dan Aitinyo dan ikan dari
Ayamaru ke Aifat dan sekitranya.
"Hal itu Maybrat yang
lakukan sedangkan daerah lain kan tidak," ucap Sekda. Sebelumnya, Anggota DPR-RI, dapil Papua Barat, juga ikut
mempertanyakan anggaran Covid-19 sebanyak 43 milyar. Salah satu yang
disorot adalah pengadaan bahan makanan untuk masyarakat. Menurut
anggota DPR RI komoisi lima ini bahwa anggaran tersebut mencapai 11
miliar rupiah. Untuk itu, Jimmy D menuding adanya tumpang tindih
anggaran Covid-19 dan dana kampung sehingga berpotensi terjadi
penyimpangan. (Mrk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar