WAMENA- Maybrat News- Setelah menemukan 16 jenazah
korban penembakan di Distrik Yal, Kabupaten Nduga kemarin, maka saat ini
tim gabungan TNI-Polri langsung melakukan evakuasi terhadap jenazah
tersebut ke Timika.
Namun evakuasi yang dilakukan dari Distrik Yal Kabupaten
Nduga ke Bandara Moses Kilangin Timika, terkendala cuaca di Distrik Yal.
Evakuasi Jenazah korban penembakan di Wamena |
Kondisi kabut yang menyelimuti Distrik Yal mengakibat
hingga kemarin baru 9 jenazah yang berhasil dievakuasi. Sementara 7
jenazah yang masih ada di Distrik Yal, rencananya dievakuasi, Jumat (7/12) ini.
Selain mengevakuasi jenazah dari Distrik Yal, aparat TNI
dan Polri juga mengevakuasi para korban yang ditemukan selamat serta
keluarga para korban yang selama ini menunggu di Wamena, Kabupaten
Jayawijaya.
Informasi yang diperoleh Cenderawasih Pos menyebutkan dari
9 jenazah yang sudah dievakuasi ke Timika, 4 jenazah sudah berhasil
diidentifikasi. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan
mengenai identitas empat jenazah yang sudah teridentifikasi.
Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI A.P
Sembiring mengatakan, awalnya evakuasi akan dilakukan ke Wamena
mengingat sebagian besar keluarga korban berada di Jayawijaya. Namun
pihak keamanan melihat kondisi cuaca dan ketersediaan tenaga medis serta
peralatan yang menunjang yang masih minim, sehingga diputuskan untuk
mengevakuasi jenazah ke Timika.
“Kita lihat di Timika fasilitas sarana lebih baik,
kemudian juga perangkat lain sudah di sana, ini semua dalam rangka upaya
kepentingan kemanusiaan,” ungkap Pangdam Sembiring sebelum terbang dari
Bandara Wamena menuju Bandara Moses Kilangin Timika, Kamis (6/12).
Menurut Pangdam, faktor cuaca yang lebih menyebabkan
pilihan evakuasi ke Timika dibandingkan jika dievakuasi ke Wamena.
Selain itu, adanya hambatan lain, sehingga evakuasi ini dilakukan untuk
kemanusiaan. Oleh sebab itu, pihaknya juga menerbangkan keluarga korban
yang ada di Wamena.
“Yang jelas semua itu hanya demi keamanan. Keluarga korban
semuanya akan difasilitasi. Bukan hanya untuk kembali ke Wamena ada
yang akan dikirim ke Makassar, ke Medan semua akan difasilitasi,”
tegasnya.
Untuk situasi terakhir di lokasi evakuasi, Pangdam
mengatakan, pihaknya tetap melakukan pengamanan dan memberikan keamanan
bagi masyarakat agar tetap tenang pasca kejadian. Selain itu juga
memberikan waktu kepada tim untuk melakukan identifikasi terhadap
jenazah.
“Di Timika sendiri sudah ada Panglima TNI dan Wakapolri
disana. Jadi yang dibawa ke Timika 16 jenazah, 4 orang selamat dari PT.
Istaka Karya, 2 orang pekerja di SMP, 6 orang di Puskesmas, ditambah
satu orang teknisi jaringan telekomunikasi,” tutupnya.
Di tempat yang sama, Kapolda Papua, Irjen Pol. Martuani
Sormin menambahkan, Polri telah menyiapkan seluruh tim forensik ke
Timika guna melakukan otopsi jenazah. Tim forensik ini diakuinya sejak
awal ada di Wamena dan saat ini telah diberangkatkan ke Timika.
“Semua keluarga akan difasilitasi, begitu juga korban yang
masih dinyatakan hilang akan tetap dicari oleh anggota kami yang ada di
lapangan saat ini,”tegasnya.
Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih,
Kolonel Inf Muhammad Aidi mengatakan dua helikopter milik TNI Angkatan
Udara akan digunakan dalam proses evakuasi terhadap 7 jenazah yang masih
berada di TKP.
“Tidak menutup kemungkinan masih ada korban lainnya yang belum ditemukan di
TKP. Untuk proses evakuasi masih berlangsung dan seluruh korban baik
yang selamat maupun meninggal dunia, akan dibawa ke Timika,” terangnya.
Aidi menambahkan, tim gabungan saat ini masih berada di
Distrik Yigi dan Mbua. Sementara pembangunan jembatan sendiri tetap
dilanjutkan dengan mendapatkan pengawalan pengamanan.
Secara terpisah Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. AM
Kamal menyebutkan proses otopsi dan identifikasi yang dilakukan untuk
mengetahui penyebab meninggalnya para korban dan identitasnya.
“Untuk sembilan jenazah belum diketahui identitasnya
karena masih menunggu identifikasi yang dilakukan oleh Tim Forensik
Pusdokkes Polri dan tim Forensik FK Uncen,” jelsnya.
Kamal menambahkan direncanakan ada beberapa helikopter
yang akan dikerahkan ke TKP, Jumat (7/12) untuk mengevakuasi para korban
yang sudah dievakuasi dari Puncak Kabo ke sekitar lapangan terbang
Distrik Yal.
Kamal tak memungkiri bahwa faktor cuaca dan kondisi
geografis di lokasi kejadian yang terjal dan di atas ketinggian sekira
1.000 meter dari permukaan laut membuat proses evakuasi sulit dilakukan
oleh TNI-Polri.
“Hal ini membuat pergerakan personel di lapangan lebih berhati-hati. Bahkan saat anggota di lapangan melakukan evakuasi terhadap jenazah, terjadi kontak senjata dengan KKB,” tutur Kamal.
Selain mengevakuasi para korban, aparat keamanan menurut
Kamal juga berupaya mengejar dan menangkap KKSB tersebut untuk
mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Keluarga korban dari 16 orang pekerja yang dibunuh dan
korban selamat mengharapkan evakuasi semua korban ulah Kelompok Kriminal
Sipil Bersenjata (KKSB) diarahkan ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Permintaan ini menyusul pihak TNI dan Polri memindahkan lokasi Posko Evakuasi korban ke Timika, Kamis (6/12) kemarin.
Ketua Ikatan Keluarga Toraja (IKT) Jayawijaya, Yohanes
Tuku, ST mengakui jika, sejumlah keluarga korban menyesalkan pemindahan
lokasi posko evakuasi ini. Sebab sebagian besar keluarga korban masih
berada di Wamena, sehingga sudah seharusnya dibawa ke Wamena.
“Titik keberangkatan semua warga ke tempat kerja di Yigi
dan Yal semua dari Wamena sehingga khusus masyarakat Toraja di Wamena
mengharapkan semua jenazah dievakuasi ke Wamena. Kami masyarakat Toraja
mengharapkan semua jenazah dievakuasi ke Wamena,“ ungkapnya kepada
wartawan di Wamena sebelum diberangkatkan menggunakan pesawat Hercules
ke Timika.
Ia bersama keluarga korban sendiri tak tahu menahu terkait
rencana pemindahan posko evakuasi ini sebelumnya. Mereka baru
diinformasikan pada pukul 11.00 WIT bahwa semua jenazah dan korban
selamat akan dibawa ke Timika.
“Keluarga kami berharap mereka ini langsung ke Wamena,
karena kami pasti tahu anak kami. Semua istri dan anak korban ada di
sini. Oleh karena itu saya akan sampaikan di Timika agar bisa dibawa
jenazah,“ pungkasnya. Eliya Bagau (Kontributor Maybrat News)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar