"Nehaf Sau Bonout Sau" "Satu Hati Satu Komitmen"

Jumat, 07 Desember 2018

Terkendala Cuaca, 7 Jenazah Belum Dievakuasi

WAMENA- Maybrat News- Setelah menemukan 16 jenazah korban penembakan di Distrik Yal, Kabupaten Nduga kemarin, maka saat ini tim gabungan TNI-Polri langsung melakukan evakuasi terhadap jenazah tersebut ke Timika.
Namun evakuasi yang dilakukan dari Distrik Yal Kabupaten Nduga ke Bandara Moses Kilangin Timika, terkendala cuaca di Distrik Yal.
Evakuasi Jenazah korban penembakan di Wamena
Kondisi kabut yang menyelimuti Distrik Yal mengakibat hingga kemarin baru 9 jenazah yang berhasil dievakuasi. Sementara 7 jenazah yang masih ada di Distrik  Yal, rencananya dievakuasi, Jumat (7/12) ini.

Selain mengevakuasi jenazah dari Distrik Yal, aparat TNI dan Polri juga mengevakuasi para korban yang ditemukan selamat serta keluarga para korban yang selama ini menunggu di Wamena, Kabupaten Jayawijaya.

Informasi yang diperoleh Cenderawasih Pos menyebutkan dari 9 jenazah yang sudah dievakuasi ke Timika, 4 jenazah sudah berhasil diidentifikasi. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan mengenai identitas empat jenazah yang sudah teridentifikasi.

Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI  A.P Sembiring mengatakan, awalnya evakuasi akan dilakukan ke Wamena mengingat sebagian besar keluarga korban berada di Jayawijaya. Namun pihak keamanan melihat kondisi cuaca dan ketersediaan tenaga medis serta peralatan yang menunjang yang masih minim, sehingga diputuskan untuk mengevakuasi jenazah ke Timika.

“Kita lihat di Timika fasilitas sarana lebih baik, kemudian juga perangkat lain sudah di sana, ini semua dalam rangka upaya kepentingan kemanusiaan,” ungkap Pangdam Sembiring sebelum terbang dari Bandara Wamena menuju Bandara Moses Kilangin Timika, Kamis (6/12).

Menurut Pangdam, faktor cuaca yang lebih menyebabkan pilihan evakuasi ke Timika dibandingkan jika dievakuasi ke Wamena. Selain itu, adanya hambatan lain, sehingga evakuasi ini dilakukan untuk kemanusiaan. Oleh sebab itu, pihaknya juga menerbangkan keluarga korban yang ada di Wamena.
“Yang jelas semua itu hanya demi keamanan. Keluarga korban semuanya akan difasilitasi. Bukan hanya untuk kembali ke Wamena ada yang akan dikirim ke Makassar, ke Medan semua akan difasilitasi,” tegasnya.

Untuk situasi terakhir di lokasi evakuasi, Pangdam mengatakan, pihaknya tetap melakukan pengamanan dan memberikan keamanan bagi masyarakat agar tetap tenang pasca kejadian. Selain itu juga memberikan waktu kepada tim untuk melakukan identifikasi terhadap jenazah.
“Di Timika sendiri sudah ada Panglima TNI dan Wakapolri disana. Jadi yang dibawa ke Timika 16 jenazah, 4 orang selamat dari PT. Istaka Karya, 2 orang pekerja di SMP, 6 orang di Puskesmas, ditambah satu orang teknisi jaringan telekomunikasi,” tutupnya.

Di tempat yang sama, Kapolda Papua, Irjen Pol. Martuani Sormin menambahkan, Polri telah menyiapkan seluruh tim forensik ke Timika guna melakukan otopsi jenazah. Tim forensik ini diakuinya sejak awal ada di Wamena dan saat ini telah diberangkatkan ke Timika.
“Semua keluarga akan difasilitasi, begitu juga korban yang masih dinyatakan hilang akan tetap dicari oleh anggota kami yang ada di lapangan saat ini,”tegasnya.

Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi mengatakan dua helikopter milik TNI Angkatan Udara akan digunakan dalam proses evakuasi terhadap 7 jenazah yang masih berada di TKP.
“Tidak menutup kemungkinan masih ada korban lainnya yang belum ditemukan  di TKP. Untuk proses evakuasi masih berlangsung dan seluruh korban baik yang selamat maupun meninggal dunia, akan dibawa ke Timika,” terangnya.

Aidi menambahkan, tim gabungan saat ini masih berada di Distrik Yigi dan Mbua. Sementara pembangunan jembatan sendiri tetap dilanjutkan dengan mendapatkan pengawalan pengamanan.
Secara terpisah Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. AM Kamal menyebutkan proses otopsi dan identifikasi yang dilakukan untuk mengetahui penyebab meninggalnya para korban dan identitasnya.
“Untuk sembilan jenazah belum diketahui identitasnya karena masih menunggu identifikasi yang dilakukan oleh Tim Forensik Pusdokkes Polri dan tim Forensik FK Uncen,” jelsnya.

Kamal menambahkan direncanakan ada beberapa helikopter yang akan dikerahkan ke TKP, Jumat (7/12) untuk mengevakuasi para korban yang sudah dievakuasi dari Puncak Kabo ke sekitar lapangan terbang Distrik Yal.
Kamal tak memungkiri bahwa faktor cuaca dan kondisi geografis di lokasi kejadian yang terjal dan di atas ketinggian sekira 1.000 meter dari permukaan laut membuat proses evakuasi sulit dilakukan oleh TNI-Polri.

“Hal ini membuat pergerakan personel di lapangan lebih berhati-hati. Bahkan saat  anggota di lapangan melakukan evakuasi terhadap jenazah, terjadi kontak senjata dengan  KKB,” tutur Kamal.
Selain mengevakuasi para korban, aparat keamanan menurut Kamal juga berupaya mengejar dan menangkap KKSB tersebut untuk mempertanggung jawabkan  perbuatannya.

Keluarga korban dari 16 orang pekerja yang dibunuh dan korban selamat mengharapkan evakuasi semua korban ulah Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB)  diarahkan ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Permintaan ini menyusul pihak  TNI dan Polri memindahkan lokasi Posko Evakuasi korban ke Timika, Kamis (6/12) kemarin.

Ketua Ikatan Keluarga Toraja (IKT) Jayawijaya, Yohanes Tuku, ST mengakui jika, sejumlah keluarga korban menyesalkan pemindahan lokasi posko evakuasi ini. Sebab sebagian besar keluarga korban masih berada di Wamena, sehingga sudah seharusnya dibawa ke Wamena.
“Titik keberangkatan semua warga ke tempat kerja di Yigi dan Yal semua dari Wamena sehingga khusus masyarakat Toraja di Wamena mengharapkan semua jenazah dievakuasi ke Wamena. Kami masyarakat Toraja mengharapkan semua jenazah dievakuasi ke Wamena,“ ungkapnya kepada wartawan di Wamena sebelum diberangkatkan menggunakan pesawat Hercules ke Timika.

Ia bersama keluarga korban sendiri tak tahu menahu terkait rencana pemindahan posko evakuasi ini sebelumnya. Mereka baru diinformasikan pada pukul 11.00 WIT bahwa semua jenazah dan korban selamat akan dibawa ke Timika.

“Keluarga kami berharap mereka ini langsung ke Wamena, karena kami pasti tahu anak kami. Semua istri dan anak korban ada di sini. Oleh karena itu saya akan sampaikan di Timika agar bisa dibawa jenazah,“ pungkasnya. Eliya Bagau (Kontributor Maybrat News)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Michael R Kareth "Pengisian Jabatan DOB PBD Wajib Prioritaskan Orang Asli Papua"

                                                    Dr. Michael Rafael Kareth, S.Hut, M.Si Dr. Michael R Kareth, S.Hut,  M.Si., mantan Aktif...