"Nehaf Sau Bonout Sau" "Satu Hati Satu Komitmen"

Selasa, 05 Februari 2019

HUT PI ke 164 Tahun, Menjadi Moment Krukunan Umat Beragama di Tanah Papua

Para pejabat yang menghadiri perayaan HUT PI ke 164 di Pulau Mansinam
Manokwari (Maybrat News) - Wacana Tolenransi antar umaat beragama menjadi salah satu isu yang hangat diperbincangkan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, sehingga setiap umat beragama diharapkan memberikan pencerahan pada umatnya agar memperhatikan Toleransi antar umaat beragama.
Terkait Toleransi, Sekretaris Sinode Gereja Kristen Injili di Tanah Papua, Pdt. Daniel Kaigere menuturkan kehidupan bertoleransi di Tanah Papua, diwujudnyatakan di dalam GKI cukup maju  karena menurutnya, GKI sendiri terdiri dari keberagaman etnis, dan suku.

"Keanggotaan GKI terdiri dari berbagai macam etnis dan suku. Dimana, ditanah Papau sendiri terdiri dari berbagai macam suku, terus ditambah dengan saudara-saudara kita dari luar terdiri dari berbagai macam etnis, hal ini membuat sebenarnya toleransi di dalam GKI itu sesuatu nilai yang sangat kuat".
Kadang dalam banyak hal kita berharap untuk warga dari berbagai denominasi lain agar ikut memahami kita, tetapi terkadang mereka tidak seperti kita yang terdiri dari berbagai macam etnis, mungkin aspek itu juga melemahkan, tetapi kita harus tetap hidup dalam toleransi ini sebab Tuhan sendiri inginkan bahwa kita harus hidup dalam persatuan". Ucapnya.

Hal Senada, dilontarkan Wakil Gubernur Papua Barat, Mohamad Lakatoni mengatakan,  melalui HUT PI ke 164 Tahun menjadi momentum menjaga kerukunan Umaat Beraga. "Momentum HUT PI 164 tahun di Tanah Papua di tahun 2019 ini, diharapkan sebagai momentum dalam menjaga kerukunan antar umat beragama dan juga memperkuat kehidupan beragama, kata Lakotani usai menghadiri HUT Pekabaran Injil ke 164 Tahun di Pulau Mansinam, Selasa, (5/2/2019). 

Dirinya berpesan agar Nilai-nilai atau ajaran dari pada injil, sebagaimana Firman Tuhan sudah disampaikan begitu gamblang oleh pendeta agar bisa diwujudnyatakan dalam kehidupan keseharian kita.

Spirit injil itu benar-benar mendorong semua stekholder di tanah Papua, secara khusus di Papua Barat ini agar supaya bekerja lebih giat, menghilangkanhal diperintahkan injil untuk disingkirkan, mari kita singkirkan bersama, agar upaya kita untuk mencerdasakan,  mensejahterakan Rakyat itu bisa mudah diwujudkan, ungkapnya. (Kontributor)

Jurnalis           : Bambang
 Foto Grafer   : Bambang
Editor             : Mrk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Michael R Kareth "Pengisian Jabatan DOB PBD Wajib Prioritaskan Orang Asli Papua"

                                                    Dr. Michael Rafael Kareth, S.Hut, M.Si Dr. Michael R Kareth, S.Hut,  M.Si., mantan Aktif...