"Nehaf Sau Bonout Sau" "Satu Hati Satu Komitmen"

Selasa, 12 Februari 2019

Kecewa Mama Papua Kecam Walikota Sorong, Larang Jualan di Jalan Protokol

Mama Papua jual Pinang dan Noken
SORONG, (Maybrat News) - Puluhan pedang mama-mama Papua dilaranmg berdagang disepanjang jalan protokol Kota Sorong, hal ini membuat para pedagang lokal khususnya mama Papua merasa terusik dan melakukan protes terhadap Walikota Sorong atas larangan itu.

Para pedagang mama Papua pun menyampaikan keluhan yang dialami oleh mereka ke ketua fraksi otonomi khusus (otsus) bersama rombongan usai melakukan kunjungan kerja di Raja Ampat ketika tiba di kota sorong.
.
Larangan Walikota Sorong membuat Mama Papua terusik karena surat edaran yang dikeluarkan oleh Walikota untuk melarang mereka berdagang dijalur-jalur itu, kata ketua DPR Faksi Otonomi khusus Yan Yoteni ketika ditemui wartawan. Senin (11/2/2019)

Sebanyak 60 orang Pedagang Mama Papua yang datang dan menghampirinya untuk menyampaikan aspirasi mereka, diantarnya pedang pinang, aksensoris papua dan noken. Menurut mereka sudah sekian lama tempat ini dijadikan mata pencarian untuk menafkahi keluarganya, namun hanya sekejap mereka kehilangan mata pencaharian akibat larang tersebut. “Kenapa kami tidak boleh berjualan ditanah kami, Hasil yang kami peroleh dari berjualan, buat hidup anak kami, terutama buat sekolah dan memenuhi kesejahteraan keluarga" ujar salah satu pedagang.

Aspirasi dilontarklan para pedagnagn ini diterima langsung ketua Fraksi Otsus, diman farkasi Otsus berjanji akan menindak lanjuti larangan walikota tersebut, untuk mama Papua dilarang berdagang di sepanjang jalan prtokol. Menurutnya farkasi otsus, jika surat edaran dikeluarkan Walikota, sebelumnya pemerintah Kota Sorong sudah terlebih dulu menyediakan tempat layak untuk mereka berdagang dimana di buatkan oleh pemerintah seramai dengan tempat mereka berjulan sebelumnya.

Dirinya berfikir, ada solusi dari walikota. dalam rangka keberpihakan terhadap pedagnag Mama Papua terutama Orang Asli Papua (OAP) sehingga jangan hanya disingkirkan begitu saja tanpa ada keberpihakan terhadap mereka. tutur Yan Yoteni.

Untuk mencapai kesejahteraan itu, mereka tidak akan berbicara tentang kios atau tokoh besar, akan tetapi hanya berbicara soal tempat kecil untuk berjualan pinang atau jualan lainnya, mereka hanya berharap agar Walikota dan DPR Kota Sorong bersama-sama mendorong dan memberikan tempat yang layak kepada mereka untuk berjualan.

Jurnalis          : Mrk
Fotografer     : Mrk
Editor            : Mrk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Michael R Kareth "Pengisian Jabatan DOB PBD Wajib Prioritaskan Orang Asli Papua"

                                                    Dr. Michael Rafael Kareth, S.Hut, M.Si Dr. Michael R Kareth, S.Hut,  M.Si., mantan Aktif...