MAYBRAT, (Maybrat News) – Wakil Bupati Maybrat, Drs.
Paskalis Kocu, M.Si, menghadiri misa budaya yang digelar di Kampung
Seya, Distrik Mare, Kabupaten Maybrat, Minggu, (15/12/2019).
Sebelum misa budaya yang dipimpin Pastor Bernadus Wos Baru, OSA,
terlebih dahulu dilakukan prosesi ritual adat di tempat keramat
(Kokfere).
Tua-tua adat juga memanggil roh nenek moyang, sekaligus meminta
permohonan maaf atas perlakuan generasi masa kini yang dengan
kerakusannya merusak ekosistem, hubungan sesama dan Tuhan.
Pastor Bernadus Wos Baru, OSA, dalam renungannya mengatakan kehidupan
kita pasti membutuhkan air, maka kita hidup itu ke sumber air, kalau
tidak hati, pikiran dan jiwa kita juga ikut kering.
“Itu artinya Tuhan adalah sumber air, maka kita kalau kering air,
seharusnya mencari sumber air agar hati dan pikiran kita menjadi segar,”
ujarnya.
Dia mengatakan, ketika kampung atau distrik maupun wilayah tertentu
mengalami kekeringan, semua orang pasti mencari sumber air untuk
kebutuhan hidupnya, sedangkan konteks iman kita mencari Tuhan sebagai
sumber hidup dan keselamatan di akhirat nanti.
Sementara, Wakil Bupati Drs. Paskalis Kocu, M.Si, mengaku kegiatan
misa budaya bukan hanya dijadikan kegiatan serimonial saja, tetapi
maknanya ada tersirat pesan damai dan persatuan.
“Kita harapkan misa budaya ini dapat dilakukan di masing-masing
wilayah di Maybrat, agar singkronisasi dan kolaborasi liturgi gereja dan
budaya dapat berjalan bersama,” ungkap Wabup.
Selain itu, kata Wabup misa budaya ini juga dapat membawa kita
tentang identitas dan nilai-nilai hidup yang ada. Kalau itu tidak
dilakukan akan berdampak kepada nilai kehidupan yang tidak harmonis
maupun ketidaknyamanan.
Hadir dalam kegiatan misa budaya, Asisten 1 Bidang Pemerintahan
kabupaten Sorong Selatan, Yosep Bles, SH, MH, tokoh masyarakat,
mahasiswa dan tamu undangan lainnya.(Mrk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar