Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Maybrat, Sebastian Bame |
MAYBRAT, (Maybrat News) – Kabupaten Maybrat yang diapit oleh Kabupaten Sorong, Sorong Selatan, Teluk Bintuni dan Kabupaten Tambrauw, sampai saat ini masih menyimpan sejuta potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang belum di kelola dengan baik.
Potensi-potensi yang ada di sana, bukanlah hal mustahil untuk dikembangkan. Karena Maybrat sampai saat ini dikenal sebagai kabupaten dengan segudang Sumber Daya Manusia (SDM) dan penghasil intelektual terbanyak di Tanah Papua.
Beberapa hal yang berpotensi untuk dikembangkan dan dapat mendatangkan keuntungan bagi pemerintah dan masyarakat, adalah pariwisata yang masih alami dan indah untuk dieksplor, serta pertanian yang memiliki peluang besar untuk dikelola.
Sebut saja Danau Uter, Framu, Danau Ayamaru, Puncak Petik Bintang dan lain-lain yang belum tersentuh tangan pengelola, semua ini merupakan aset kabupaten yang memiliki luas 5.461,69 km tersebut.
Tanah yang subur, air yang bersih, masyarakat yang terbuka, akses transportasi yang lancar, keamanan yang baik, serta kekayaan alam yang masih tersembunyi, seharusnya menjadi peluang bagi pemerintah untuk mendatangkan investor agar mengelolanya menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), serta menjadikan lahan pencarian bagi masyarakat asli Maybrat.
Mengenai hal ini, Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Maybrat, Sebastian Bame, merasa harus ada pembangunan dan pengembangan sektor-sektor yang menyentuh dan mensejahterahkan masyarakat.
“Kami di Komisi B membidangi pertanian, perikanan, ekonomi kerakyatan, pendapatan daerah dan tenaga kerja.
Tugas utama kami adalah mendorong pemerintah, terutama OPD terkait agar fungsi pelaksanaan program yang berhubungan langsung dengan hajat hidup orang Maybrat, sehingga masyarakat bisa hidup lebih sejahtera,”terang Sebastian.
Berangkat dari tugas dan tanggung jawab mereka di Komisi B, sambung Sebastian, sampai saat ini mereka melihat belum ada keseriusan dari pemerintah untuk mengembangkan dan menggali potensi daerah, sehingga bisa mendongkrak pendapatan.
Diakuinya, pendapatan daerah di Kabupaten Maybrat saat ini masih rendah, meski memiliki SDA yang sangat mumpuni untuk dikelola.
“Misalnya potensi pariwisata yang ada di Maybrat, belum dapat dikembangkan oleh OPD terkait dan kita belum melihat sentuhan pemerintah di sana.
Sehingga kami fokus untuk mendorong agar pemerintah daerah dapat membangun dan mengelola potensi-potensi yang ada,”ujarnya. Tujuannya agar SDA di Maybrat dikelola dengan baik, sambungnya, berkaitan erat dengan ekonomi kerakyatan, yang bermuara pada kemandirian dan kesejahteraan masyarakat Maybrat.
“Sampai saat ini kami menilai visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Maybrat sangat baik, namun belum bisa dijabarkan dengan baik oleh OPD yang ada. Oleh karena itu, bupati juga harus tegas untuk menindak OPD yang belum mengeksekusi semua visi dan misi yang berkaitan. Ini adalah satu sistem, jika bupati berjalan baik namun OPD tidak berjalan baik, maka kabupaten ini akan begini-begini saja. Maka kami harapkan pimpinan OPD harus mampu menjabarkan visi dan misi bupati dengan baik,”ujar Sebastian. (Mrk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar