"Nehaf Sau Bonout Sau" "Satu Hati Satu Komitmen"

Rabu, 14 Juli 2021

Masyarakat Maybrat Akan Menggunakan Ritual Adat Untuk Menangkal Covid-19

 

MAYBRAT, (Maybrat News) - Bupati Kabupaten Maybrat, Dr. Bernard Sagrim, Drs. MM., Menuturkan bahawa Ia akan mengumpulkan para guru wofle guna menyiapkan ramuan tradisional untuk melakukan vaksinasi Covid-19 dengan menggunakan air ramuan tradisional yang telah ditinggalkan para leluhur sejak dahulu kala sebagai penangkal Covid-19 varian delta sehingga tidak menyebar ke seluruh wilayah Kabupaten Maybrat.

Lanjutnya vaksin adat ini akan di lakukan di Lima pintu akses masuk Maybrat diantaranya di Sehu, Athabu, Gunung Petik Bintang, Sauf dan Kamroh. Vaksin adat ini akan dilakukan para guru wofle terhadap masyarakat yang ingin masuk ke wilayah pemerintahan Maybrat dan dilakukan kepada seluruh masyarakat.

“Ini air ramuan yang akan diberikan kepada masyarakat untuk diminum yang sudah disiapkan oleh guru wofle. Dan mereka ini akan selalu berada di Lima pintu masuk tadi. Jadi air ramuan ini tidak memiliki efek samping justru menyembuhkan segala jenis penyakit termasuk menangkal Covid-19 Varian Delta,” terang Bernard Sagrim, Selasa (13/7/2021).

Dirinya berjanji bahwa tanggal 16 Juli akan melakukan pengetatan di Lima akses masuk Maybrat dengan mempersiapkan ramuan tradisional tersebut.

“Hari ini guru wofle sudah persiapkan ramuan tradisional karena mereka yang paham ramuan tersebut. Lalu hari Jum’at dan Sabtu baru jaga di setiap akses masuk untuk berikan kepada masyarakat. Jadi di daerah lain tidak mengutamakan adat tapi kita di Maybrat harus utamakan adat dan budaya kita yang sudah ditinggalkan para leluhur untuk menangkal Covid-19,” tuturnya.

Meskipun menggunakan vaksin secara adat, namun Sagrim tetap menggunakan vaksin dari medis. Dirinya menjelaskan bahwa vaksin dari pihak medis dengan vaksin adat tidak mempengaruhi kesehatan masyarakat namun sangat membantu.

“Vaksin dari medis tetap di laksanakan, dari adat pun tetap laksanakan. Kami tidak bisa mengutamakan yang Satu dan yang lain kami abaikan. Itu sama sekali tidak. Semua tetap terlaksana,” tuturnya.

Ramuan tradisional ini sudah terbukti sejak tanggal 27 Maret 2020 lalu dengan melakukan ritual adat sehingga Maybrat hingga saat ini masih dinyatakan zona hijau Covid-19. Hal ini telah tercatat dalam sejarah budaya Maybrat.

“Waktu ritual adat di Kampung Yumame tahun lalu dengan melakukan percikan air saja Maybrat hingga saat ini masih zona Hijau. Apalagi kalau minun ramuan air, saya jamin 100 persen masyarakat tidak akan terpapar Covid-19,” tutp Bupati, (Mrk)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Michael R Kareth "Pengisian Jabatan DOB PBD Wajib Prioritaskan Orang Asli Papua"

                                                    Dr. Michael Rafael Kareth, S.Hut, M.Si Dr. Michael R Kareth, S.Hut,  M.Si., mantan Aktif...