MAYBRAT, (Maybrat News) -Bupati Maybrat, Dr. Bernard Sagrim, MM mengatakan rapat koordinasi (Rakor) ini untuk tindak lanjut dari pengelolaan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang di fasilitasi oleh Bapak Kapolda Papua Barat dua pekan lalu di Manokwari.
“Sebenarnya rapat koordinasi ini tindak lanjut dari rapat dengan bapak Kapolda, Wagub, Pangdam dua pekan lalu di Manokwari, hanya karena kesibukan saya ikut Wisuda S3 di IPDN Cilandak Jakarta Selatan akhirnya baru dilaksanakan hari ini,”ujar Bernard Sagrim kepada Maybrat News usai melakukan rapat koordinasi dengan pejabat dilingkungan Pemda Maybrat Senin, (9/8/2021).
Intinya kata Bernard Sagrim bagaimana kita mengelola Maybrat untuk melakukan pembatasan-pembatasan supaya warga masyarakat pejabat sipil, TNI dan Kepolisian, pengusaha kontraktor tetap berada di Maybrat.
“Meskipun kita semua, ada akses di kota Sorong, sementara Kota Sorong itu masih berada di level 4 PPKM atau daerah merah,”ucap Bernard Sagrim
Kita di Maybrat sesuai dengan hasil rapat di Manokwari diharapkan bapak Wagub, Kapolda, Pangdam dan semua bahwa kita kembali menjaga, kelola dan mempertahankan daerah kita masing-masing. Agar jangan kita memberi kontribusi ke kota Sorong.
“Kita di Maybrat yang saat ini berada di level 2 (Kuning) kalau tidak kita kasih turung lagi ke level 1 (hijau). Bukan itu di Maybrat sendiri tetapi beberapa daerah di provinsi Papua Barat,”ajaknya.
Jangan sampai kita salah kelola, kata Bernard Sagrim bisa naik lagi ke level 3 dan level 4. Sehinga, melalui rapat ini, dipertegas kita tidak melakukan pengetatan tetapi kembalikan ke warga masyarakat.
“Alkitab menyatakan bahwa keselamatan adalah urusan pribadi masing-masing orang, jadi keselamatan itu bukan datang dari orang lain. Pemerintah wajib memberi imbauan kepada masyarakat agar tidak ke mana-mana dan tetap di kampung sambil menunggu kebijakan pemerintah seperti apa,”terangnya.
Lanjut Bernar Sagrim, bukan jamanya lagi untuk kita tekan-tekan orang, tetapi bagaimana kita kelola pikiran dan kesadaran orang dan masyarakat bahwa keselamatan itu datang dari dia sendiri bukan orang lain.
“Kalau dia kecolongan ya, dia bawa penyakit itu datang ke anak, istri dan keluarga disekitarnya. Sebaiknya dia mati sendiri karena dia tidak menjaga diri, jangan ke orang lain,”tandasnya. (Mrk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar