"Nehaf Sau Bonout Sau" "Satu Hati Satu Komitmen"

Senin, 18 Oktober 2021

"Stok Obat di Puskesmas Mare Kurang, Kapus dan Staf Patungan Beli Obat"

MAYBRAT, (Maybrat News) - Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Mare, Marta Bame mengutarakan stok obat di Puskesmas itu sangat kurang padahal wilayah pelayanan Puskesmas di dua distrik yaitu Distrik Mare ada 9 kampung dan Distrik Mare Selatan ada 9 kampung yang butuh pelayanan kesehatan yang kontinu.

Sehingga pada hari Kamis 14 Oktober 2021, Puskesmas Mare melakukan sosialisasi dan pengobatan  filariasis atau kaki gajah di mana pembengkakan tungkai akibat infeksi cacing jenis filaria. 

Sebab, cacing ini menyerang pembuluh getah bening dan ditularkan melalui gigitan nyamuk.

“Sebenarnya hanya dilakukan sosialisasi filariasis tetapi kondisi dan masyarakat membutuhkan pelayanan terpaksa kami melakukan pelayanan pengobatan. Karena kekurangan obatnya terpaksa kami (red) patungan sebesar Rp. 6 juta untuk pembelian obat di Apotek di Fratafen untuk melakukan pelayanan kampung Sire dan sekitarnya. Obat yang dibeli itu seperti Amoxilin, Asafenamat, Anatalgin, Malaria dan lainya,”ujarnya kepada media ini melalui telefon selulernya Sabtu, (16/10/2021).

Dijelaskannya, setiap kami membuat laporan dan permintaan ke gudang Formasi tetapi dikasih itu hanya 50-150 obat sedangkan permintaan kami itu 1000, sesuai dengan kebutuhan di Puskesmas dan tiga Pustu yaitu Sire dan Seni di distrik Mare Selatan dan Pustu Seya di Distrik Mare. 

“Permintaan dan pemberian dari gudang fomasi itu setiap bulan, tetapi yang diberikan itu tidak sesuai dengan permintaan kami. Karena gudang formasi juga bergantung kepada pihak ketiga. Padahal, tingkat kebutuhan masyarakat itu sangat tinggi sehingga permintaan kami itu 1000 obat karena ada satu Puskesmas dibantu tiga Pustu,”tuturnya.

Kondisi itu, kata dia sudah melakukan koordinasi dengan beberapa kepala kampung di wilayah Mare terkait dana desa untuk bidang kesehatan agar bisa setiap pencairan diberikan ke pihak Puskesmas untuk pembelian obat untuk Puskesmas Mare dan tiga pustu yang ada.

Menurutnya, setiap satu atau dua minggu petugas pustu telefon hanya minta-minta obat tetapi juga keterbatasan obat di Puskesmas. Selain stok obat yang kurang, tetapi juga kondisi jalan yang rusak dan tidak ada kendaraan yang menunjang pelayanan kesehatan kepada masyarakat antara distrik dan kampung.

“Itu kendala yang kami hadapi di sana, akhirnya agenda setiap dua tiga bulan melakukan pelayanan kesehatan di setiap kampung di kedua distrik ini tidak terlaksana,”tandasnya. (ES)

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Michael R Kareth "Pengisian Jabatan DOB PBD Wajib Prioritaskan Orang Asli Papua"

                                                    Dr. Michael Rafael Kareth, S.Hut, M.Si Dr. Michael R Kareth, S.Hut,  M.Si., mantan Aktif...