"Nehaf Sau Bonout Sau" "Satu Hati Satu Komitmen"

Jumat, 01 Februari 2019

Warinussy Sesalkan Sikap MENKUHAM yang Kabur Dari Wartawan Manokwari

''Aktivis Pembela Hukum dan HAM, Yan C Warinussy, SH''
Manokwari,  (Maybrat News) – Kehadiran Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, di Manokwari, Papua Barat, Rabu (30/1), meninggalkan kesan buruk bagi para jurnalis. Tindakan Mentri Hukum dan HAM ini membuat aksi demo jurnalis di Manokwari di Kantor Wilayah Hukum dan HAM Papua Barat menjadi curiga akan posis Yasonna Laoly. Awak Media dengan maksud dapat bertemu dengan Menteri Hukum dan HAM terkait pemberian Grasi bagi I Nyoman Susrama, terpidana kasus pembunuhan berencana terhadap wartawan Radar Bali, Anak Agung Gede Bagus Narendra Prabangsa tidak tersampaikan.

Sikap MENKUHAM ini bukannya jalan terbaik Namun Menkumham malah kabur untuk menghindari aksi jurnalis tersebut. Aktivis Pembela Hukum dan HAM, yang juga merupakan salah satu advokat Senior di Papua Barat, Yan C. Warinussy, SH, menilai sikap Menkumham sangat mengecewakan dan tak etis. 

“Saya menyesalkan sikap tidak etis dari Saudara Yasonna Laoly sebagai seorang pejabat Negara, dalam menyikapi aksi damai para wartawan di Manokwari,” terangnya melalui rilis, Rabu malam.
Menurutnya, yang dipersoalkan adalah adanya kebijakan negara yang terkait erat dgn tugas dan kewenangan dari saudara Menkumham RI,  yakni pemberian remisi kepada narapidana pembunuh wartawan di Bali.

“Aksi rekan-rekan wartawan dijamin dan dilindungi sesuai amanat Pasal 28 UUD 1945,” bebernya.
Warinussy menegaskan kehadiran Menkumham sebagai pembantu Presiden, dinantikan untuk merespon positif terhadap berbagai aspirasi masyarakat di Manokwari dan Provinsi Papua Barat.
“Utamanya aspirasi yang terkait mengenai penegakan hukum dan perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia secara umum, termasuk di Tanah Papua,” pungkas Warinussy yang juga pernah sebagai jurnalis SKH Cenderawasih Pos Jayapura ini.


ketika Jumpa Pers di Kantor LP3BH, Warinusi menilai Kemenkuham Mengambil Sikap yang tidak etis, mengapa karena di era digitalisasi ini tidak ada problem yang perlu di sembunyikan lagi dari publik, apalagi ini suda masuk musim pemilu. ini tindakan yang tidak bisa di asumsikan sebagai tindakan pengalihan isu. pungkasnya.

Jurnalis          : Bambang
Foto Grafer   : Bambang
Editor           : Mrk

1 komentar:

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus

Michael R Kareth "Pengisian Jabatan DOB PBD Wajib Prioritaskan Orang Asli Papua"

                                                    Dr. Michael Rafael Kareth, S.Hut, M.Si Dr. Michael R Kareth, S.Hut,  M.Si., mantan Aktif...