MAYBRAT, (Maybrat News) – Bupati Kabupaten Maybrat,
Drs. Bernard Sagrim, MM mengatakan pasar darurat yang dibangun di
Athabu, Distrik Aitinyo Barat, sudah berjalan ramai dan lancar,
sekalipun masih tertatih-tatih.
“Waktu itu, bupati Sorong Selatan, meminta mama dari Maybrat agar
kembali berjualan di Pasar Kajase Teminabuan, tetapi mereka menolak, dan
sepakat tidak kembali berjualan disana,” ujar Sagrim, Senin,
(27/5/2019).
Menurut Sagrim, dirinya menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga
besar Tehit, Emeko dan Maybrat di Teminabuan. Sebab tiga Suku Besar yang
ada di Sorong Selatan, Maybrat dan Imeko itu masih keluarga.
“Pasar di Athabu ini jadi titik tengah, sehingga orang dari wilayah
Sorong Selatan, Wayer, Kokoda, Moswaren bisa jualan disini. Dan
masyarakat Sorong Selatan yang sudah daftar untuk berjualan ada 40
orang,” tuturnya.
Selain itu, pihaknya juga akan memperhatikan pasar penyangka di
Aifat, Ayamaru, Yumases, dan Aitinyo. Sehingga para pedagang besar,
dapat memborong jualan para pedagang di Pasar Penyangga untuk dijual
kembali di Pasar Athabu.
“Untuk soal harga perlu dibicarakan baik,” sebut Sagrim.
Sementara, salah satu pedagang Trivona Singgir, mengaku sudah 2
minggu berjualan di Pasar Darurat Athabu, penjual dan pembeli cukup
ramai. Pembeli itu kebanyakan dari Sorong Selatan, Maybrat dan pegawai
Maybrat sendiri.
“Bahan yang dijual mama-mama dari wilayah Ayamaru, Aitinyo, Aifat, Sorong Selatan, seperti sayur, keladi, ikan dan lainnya. Bisa sehari memperoleh pemasukan Rp800.000 hingga Rp1.000.000,” terangnya.
Dia berharap Pemerintah Maybrat dapat segera membangun Pasar permanen
diwilayah Athabu, karena dilihat saat ini pengunjungnya cukup banyak.
” Kalau Pasar permanen, tentu dapat menampung lebih banyak lagi
penjual, khususnya mereka yang sudah terdaftar ataupun yang baru mau
daftar dari Sorong Selatan dan Maybrat,” tandasnya.(es)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar