MAYBRAT, (Maybrat News)
– Bupati Kabupaten Maybrat, Drs. Bernard
Sagrim, MM., menyerahkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran
Organisasi Perangkat Daerah (DPA-OPD), di Lingkungan Pemkab Maybrat Tahun
Anggaran 2020, penyerahan itu berlangsung di Aula Sekretariat Daerah Kabupaten
Maybrat di kumurkek, Selasa 11/2/20.
Dalam sambutannya Bupati
mengatakan bahwa, Kita Hari ini melakukan penyerahan DPA
secara Simbolis yang akan di terima langsung oleh Bapak Sekda kemudian Ibu Inspektur
yang kemudian akan di ikuti oleh SKPD lain dan distrik juga akan di serahkan.
Oleh
karena itu ada beberapa hal yang perlu saya sampaikan di sini adalah, kenapa
penyerahan DPA ini kita lakukan lebih cepat tanpa harus menunggu pengukuhan
pejabat dulu, ini karena kita harus menghindari Pinalti yang sudah di kasi oleh
pemerintah pusat, terutama DAK.
Jadi kita akan mensubsidi sekitar 11 Miliar
untuk menutup keterlambatan DAK yang dikarenakan kita terlambat memulai kontrak
dan lain-lain, Sehingga terjadi keterlambatan daya serap di lapangan hingga menimbulkan
selisih sekitar 10 milliar lebih yang harus di subsidi oleh APBD, padahal kita sedang
berusaha untuk ada peningkatan APBD kita, namun kesemuanya ini karena kelalaian
kita.
Oleh karena itu DPA tadi sudah di serahkan dan
di terima tolong segera di implementasikan, karena kita juga punya kewajiban
untuk melaksanaakan anggaran yang ada di DPA ini dengan penuh tanggung jawab
sesuai dengan fakta integritas yang tadi sudah di tanda tangani.
Ini
juga akan di tanda tangani oleh seluruh pemegang otoritas dari pengelola DPA
tersebut, Jadi salah satu kewajiban yang ingin di kejar
adalah, mengejar supaya jangan sampai ada keterlambatan.
Kemudian
kita memiliki kewajiban untuk mensubsidi KAP yang mana mengakomodir Orang Asli
Papua, jadi kita harus hitung baik-baik dari setiap SKPD yang mengelola plafon
dana yang berkaitan dengan pemberdayaan Orang Asli Papua, tapi yang jelas bahwa
baru-baru saya juga sudah sampaikan ke staf
untuk coba menghitung lagi, seperti pimpinan dan anggota DPR pribadi
atau pimpinan dan pejabat strukstructural pribadi, mereka inikan Orang Asli
Papua yang kelola paket proyek, nah kira-kira mereka ini masuk dimana, di KAP
atau masuk apa tegas Sagrim.
Megapa,
karena disini tidak ada orang jawa yang ambil ini disini, terus mereka-mereka
ini harus kita sebut apa
Maksud
saya adalah, jangan sampai informasi ini akan di publikasi keluar bahwa, bupati
tidak perhatikan Orang Asli Papua, pertanyaanya lalu mereka yang ada di DPR ini
orang asli mana, yang paket poker dan lain-lain, mereka inikan orang asli papua
jadi mereka harus masuk di dalam payung KAP, Begitupun pimpinan SKPD atau oknum-oknum
pejabat tertentu yang mungkin karena paket itu masuk di dia punya distrik atau
kampong terus dia kerja.
jadi
SKPD terkait ini, kita coba dulu, coba beberapa dulu nanti kalau sudah kerja
baik ya nanti tahun depan di tambah lagi, karena tidak bisa di kasi satu kali,
karena KAP yang di sini juga ada dapat paket dari Provinsi.
Kemudian
terang Bupati, mengingat karena para pejabat ini nantinya akan di roling, jadi
jangan sampe pegang kemudian terjadi kesalahan, jadi mungkin bisa hitung-hitung
juga, jangan satu kali tarik dana dalam jumlah yang besar lalu habis, nanti
pejabat yang menduduki jabatan baru bisa repot nantinya.
Sagrim
juga menuturkan agar pejabat silahkan terima, berdoa yang banyak supaya bisa
mengelola dengan baik, jang sampe kemudian ada evaluasi kinerja dari pejabat
yang bersangkutan, dimana syukur kalau di roling kalau di ganti ya akan jadi
masalah bagi pejabat yang baru.
Demikian
apa yang bisa saya sampaikan, harapan saya
tolong memperhatikan daya serap supaya cepat terlaksana dan terelisasi
dengan baik dari DPA tersebut.
Berikut
yang paling penting lagi adalah tolong perhatikan pejabat-pejabat yang ada di lingkup
SKPD tersebut., seperti eselon III, eselon IV staf dan bendahara, tolong
perhatikan ini dengan baik, jangan cuma pimpimnan SKPD saja yang mengelola
sendiri, ini nanti bagaimana, baru nanti pejabat dan staf yang ada ini nanti
bagaimana, jadi skali lagi tolonglah, karena nanti pejabat dan staf ini bukan
marahnya ke kamu tetapi ke saya, ke wakil bupati, ke sekda dan kita yang lain tutup
orang nomor satu di kabupaten Maybrat ini. (Mrk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar