"Nehaf Sau Bonout Sau" "Satu Hati Satu Komitmen"

Sabtu, 09 Mei 2020

Mahasiswa Maybrat Menyikapi Bencana Covid-19 & Darurat Militer


MAYBRAT, (Maybrat News) - Pandemi corona merupakan raja dunia saat ini, hal ini mengakibatkan dunia mengalami devisit ekonomi, baik Eropa, Amerika juga Asia. demikian juga dengan Indonesia, terutama daerah paling timur, Papua dan Papua Barat.

Seluruh Kabupaten yang berada di dalam wilayah hukum Provinsi Papua Barat melakukan langkah-langkah pencegahan Covid-19, dengan melakukan penutupan jalur transportasi darat, laut dan udara. termasuk Kabupaten Maybrat.

Kebijakan penutupan akses transportasi utama ini di ambil mengingat 2 Bencana besar yang kami kategorikan Sebagai Bencana Non alam yakni:

1. Corona Virus (Covid-19)

2. Darurat Militer Di Wilayah Aifat Timur

Dengan Demikin Sehubungan dengan Covid-19  yang hari ini Dampaknya Terasa, Walaupun di Kabupaten Maybrat belum ada yang dinyatakan terinfeksi Positif, ODP, PDP Dan OTG. Tetapi, Kami Mahasiswa Maybrat se-nusantara telah merasakan dampaknya, mulai dari kebijakan Pemerintah Pusat sampai ke Pemda. 

Kami merasa orang tua kami yang sebagai Sumber yang memberikan jaminan untuk menghidupi kebutuhan kami mulai dari biaya kampus, makan, minum dan lainnya sudah mulai mengalami kesulitan, dikarenakan telah di terapkan beberapa kebijakan Pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19 seperti Lockdown & fisikal sistensing. 

"Hal inilah yang kami akui dan orang tua kami pun mengakui bahwa itu penyebab mereka kewalahan untuk memastikan beberapa kebutuhan yang kami hadapi"

Berikut kami ini adalah, menyangkut  aktivitas Militer di Distrik Aifat Timur Kabupaten Maybrat Provinsi Papua Barat, yang mana telah membuat masyarakat kami ketakutan di tengah-tengah masyarakat hingga menyebabkan masyarakat harus meninggalkan Kampung halaman mereka.

Kami sangat kecewa karena dampaknya yang kami rasakan lebih dari covid-19, artinya bahwa sudah di serang oleh covid-19 namun di tambah lagib dengan darurat militer.

Oleh karena itu, kami dengan tegas meminta kepada pemerintah untuk harus melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Kami Mahasiswa/I asal Maybrat SeSorong Raya dengan tegas kami desak agar Pemda Kabupaten Maybrat segera pulangkan mahasiswa/I Maybrat Se-Nusantara

2. Kami Mahasiswa/I Maybrat SeSorong Raya Dengan Tegas Meminta Pemda Maybrat  Agar Segera Memberikan BLT kepada Mahasiswa/I Asal Kabupaten Maybrat Se-Nusantara.

3. Kami Mahasiswa/I Maybrat SeSorong Raya dengan tegas meminta Pemda Maybrat agar segera kordinasi dengan Pemda Teluk Bintuni untuk menyikapi persoalan yang sedang terjadi di Distrik Moskona Kabupaten Bintuni yang dampaknya di rasakan oleh Masyarakat Maybrat.

4. Kami Mahasiswa/I Maybrat SeSorong Raya dengan tegas menolak rencana pembangunan Koramil di wilayah Mare dan Aifat

5. Kami Mahasiswa/I Maybrat SeSorong Raya dengan tegas menolak rencana pembangunan Polres di Kabupaten Maybrat

6. Apabila tidak di tanggapi dengan serius, maka kami akan desak dengan aksi yang massal dengan memobilisasi masyarakat kabupaten Maybrat.

Demikian juga di tambahkan oleh Koodinator Lapangan (Korlap) Jonatan Bame, menyikapi hasil RDP yang di lakukan oleh DPRD Kabupaten Maybrat, kami  tidak sepakat dengan Poin ke 2 dan 3 karena itu bukan hal yang substansi untuk selesaikan masalah di Aifat Timur. (Mrk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Michael R Kareth "Pengisian Jabatan DOB PBD Wajib Prioritaskan Orang Asli Papua"

                                                    Dr. Michael Rafael Kareth, S.Hut, M.Si Dr. Michael R Kareth, S.Hut,  M.Si., mantan Aktif...