"Nehaf Sau Bonout Sau" "Satu Hati Satu Komitmen"

Senin, 22 Maret 2021

Miras Lancar Masuk Maybrat "Diduga Diselundupkan Oknum Aparat"

           Dua Oknum Penyelundupan Miras Saat Diamankan Satpol PP Maybrat di Pos Penjagaan Sehu

MAYBRAT, (Maybrat News) - Beredar informasi dari masyarakat bahwa masuknya minuman keras (Miras) masuk ke Kabupaten Maybrat, Papua Barat diduga diselundupkan oknum aparat keamanan. Pasalnya walaupun sudah dilakukan penertiban di pintu masuk perbatasan, namun miras masih saja tembus masuk ke Maybrat.

Media ini mencoba menelusuri salah satu titik penjualan miras,dan diketahui ada oknum aparat yang sering keluar masuk, entah apa kepentingannya, namun yang pasti menurut salah seorang masyarakat yang adalah tetangga pelaku penjual miras. Ia mengungkapkan bahwa oknum aparat keamanan tersebut yang mendatangkan miras. Karena, kata dia masyarakat yang enggan namanya disebut ini mengaku bahwa stok miras yang dijual pelaku tersebut tidak pernah habis, padahal ramai pengunjung hampir setiap hari.
 
"Kita bingung juga, dia bawa dari mana dan masuk lewat mana, makanya dia pu stok ini tidak pernah putus. Padahal setiap hari banyak orang yang beli tapi lancar, tidak putus," ujar masyarakat yang enggan namanya disebutkan kepada media ini.
Pengakuan yang sama oleh masyarakat juga di beberapa titik penjualan miras yang lainya bahwa, sering dibekingi aparat keamanan sehingga dijual bebas. Bahkan sudah pernah ada aksi protes dari masyarakat terhadap penjual miras, karena dari hasil miras sering menimbulkan konflik di daerah tersebut. Namun, menurut keterangan masyarakat, pelaku penjual mengaku bahwa dia ada orang yang diduga oknum aparat keamanan tersebut siap melindungi dia apabila ditangkap.
 
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Maybrat, Philipus Howay mengungkapkan penyelundupan miras ke Maybrat dengan berbagai modus. Ada yang selundupkan melalui mobil truk bahan berat, dan juga bahkan diselundupkan melalui mobil aparat keamanan. "Kalau sudah gunakan mobil aparat, Satpol PP punya daya apa untuk swiping aparat punya mobil. Untuk nama aparat kita tidak bisa catat, tapi memang laporan dari berbagai masyarakat yang kita temui, dan bahkan yang kita sita di beberapa titik itu minumanya dibawa masuk oleh aparat," ungkap Philipus kepada wartawan saat ditemui di lapangan Ella Ayamaru belum lama ini.
 
Disinggung apakah aparat tersebut merupakan aparat TNI atau Polri, jawab Philipus ada Oknum Aparat TNI dan juga ada oknum aparat Polri. Cuman, lanjut dia, nama para aparat ini tidak dicatat. "Dari hasil laporan anggota saya di batas bahwa memang ada aparat yang sering bawa, dan juga laporan dari masyarakat juga demikian, sering temukan aparat mengantarkan miras ke lokasi atau titik penjual. Biasa kita swiping-swiping di Aitinyo dan juga Aifat yang bawa itu biasa aparat," jelas Philipus.
 
Ditanya alasan kenapa tidak memeriksa aparat saat membawa miras, Philipus mengaku bahwa Satpol PP merasa minder, karena belum punya wewenang penuh untuk melakukan penindakan, pasalya belum ada regulasi di Maybrat yang mengikat soal miras. "Kita terkendala Perda miras yang saat ini belum bisa diberlakukan. Oleh karena itu, kita mau lakukan penindakan belum ada dasar huk yang jelas," pungkasnya.
 
Bahkan, pengakuan Philipus dirinya pernah satu kali diintimidasi oleh aparat, pada saat membawa miras. "Anggota saya biasa diintimidasi tapi jarang baru terjadi. Malah pernah satu kali saya juga diintimidasi oleh aparat hanya untuk meloloskan miras," tuntas Philipus.
Kapolres Persiapan Maybrat, Kompol. Bernadus Okoka menambahkan bahwa memang ada dugaan Seperi itu cuma masyarakat juga tidak terbuka apakah aparat yang di maksud itukan banyak dari aparat kampung sampai keatasnya cuma secara spesifik masyarakat tidak sebutkan.
 
"kalau saya sdh sarankan itu ula Oknum kalau ada yg dari POLRI sebutkan nama oknum biar kita tindak langsung, karena pimpinan sdh tegaskan tdk boleh lakukan perbuatan tercela dengan memasukan atau menjual dan mendistribusikan miras tetapi sebaliknya kita tangkap dan tindak pelaku tersebut," ujar Okoka saat dikonfirmasi via chat aplikasi Whatshap, Minggu (21/3/2021). (Mrk)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Michael R Kareth "Pengisian Jabatan DOB PBD Wajib Prioritaskan Orang Asli Papua"

                                                    Dr. Michael Rafael Kareth, S.Hut, M.Si Dr. Michael R Kareth, S.Hut,  M.Si., mantan Aktif...