BINTUNI, Maybrat News ~ Kegiatan Forum Grup Diskusi (FGD) dalam
penyusunan sinkronisasi materi terakhir Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)
Kawasan Perkotaan Bintuni tahun 2018 dilaksanakan pada hari Kamis 6
Desember 2018 bertempat dikantor Bappelitbangda Kabupaten Teluk Bintuni.
Pelaksana kegiatan FGD, Kasubid Tata Ruang, TGT dan Lingkungan Hidup
Bappelitbangda Teluk Bintuni C.M Faridl Fimbay, ST menjelaskan, dalam
rangka mempercepat legalisasi peraturan daerah (Perda) Tata Ruang
Kawasan Perkotaan Bintuni maka Materi Teknis (Matek) RDTR harus segera
dirampungkan.
Sebab kata Faridl, di tahun 2019 akan diuji di Kementerian ATR/BPN
bersama Kegiatan KLHS RDTR Kawasan Perkotaan Bintuni yang akan
dilaksanakan di awal tahun 2019. “Harapan kita di akhir tahun 2019 nanti
Bintuni sudah memiliki Perda Tata Ruang Kawasan Perkotaan Bintuni
sebagai acuan dan arah pengembangan serta pembangunan di Kawasan
Perkotaan Bintuni,” ungkap Faridl, Kamis (6/12/2018).
Kegiatan FGD bertujuan untuk memberikan masukan dan arahan terkait
penyempurnaan materi teknis RDTR dengan mempertimbangkan beberapa aspek
yang belum tercantum dalam RDTR sebelumnya berupa peraturan zonasi serta
penyesuaian materi dengan muatan yang terdapat pada regulasi terbaru
tentang pedoman penyusunan RDTR dan PZ (Permen ATR No. 16 Tahun 2018).
“Kegiatan ini seperti yang diarahkan oleh bapak Alimudin selaku
Kepala Bappelitbangda Kabupaten Teluk Bintuni bahwa seluruh SKPD dapat
memberikan masukan terkait rencana pembangunan pada Kawasan Perkotaan
Bintuni dan Manimeri sehingga dengan kegiatan diskusi yang dilaksanakan
pada pukul 11 – 16.00 menghasilkan beberapa kesepakatan,” ungkap Faridl.
Ada 3 (tiga) point kesepakatan yang dihasilkan dalam FGD itu sebagai
berikut: pertama, perubahan dan penambahan 35 lokasi rencana strategis
pada Kawasan Perkotaan Bintuni yang akan ditindaklanjuti dan dikaji
dalam penyusunan sinkronisasi matek RDTR; kedua merekomendasikan luas
RDTR Kawasan Perkotaan Bintuni menjadi 16.000 Ha dengan mengakomodir
terminal tipe C dan Kampung Masina;
Dan ketiga penentuan langgam atau arsitektur lokal mengacu pada
raperda bangunan gedung dengan alternatif design landmark berupa icon
kepiting yang merupakan potensi unggulan kawasan Perkotaan Bintuni.
Journalist: Mrk
Editor: Mrk
Pic: Mrk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar