MAYBRAT, (Maybrat News) - 14 Puskesmas dan Perwakilan Kader
Posyandu bersama Pemerintah Kabupaten Maybrat berkomitmen menangani
stunting sesuai anjuran pemerintahan Pusat dengan mengambil langkah
untuk mulai gelar Penyusunan Rencana Aksi Daerah dengan sumber Biaya
Operasional Kesehatan (BOK) Stunting tahun 2020.
Bupati Maybrat, Drs. Bernad Sagrim, yang diwakili Asisten II Bidang
Perekonomian Dan Pembangunan, Kabupaten Maybrat, Engelbertus Turot, SP,
M.Si di Ayamaru, Jumat,(8/5/20) menjelaskan, setelah kegiatan tersebut,
Pemda akan membentuk tim yang melibatkan komponen terkait untuk memberi
pertimbangan dan masukan kepada pemerintah terkait langkah tepat
penanganan stunting, agar ada kebijakan-kebijakan strategis dalam
penanganan stunting terutama yang menimpah anak dibawah 5 tahun maupun
ibu hamil dan janin yang berpeluang mengalami stunting.
“Jadi stunting ini bukan hanya menjadi tanganggung jawab dinas
kesehatan, tapi harus melibatkan komponen-komponen terkait, seperti
pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan perempuan, ketahanan pangan dan
lain-lain dalam penanganan stanting maupun gizi buruk,” ujar dia.
Permasalahan gizi buruk atau stunting, kata dia, kini sudah menjadi
masalah Nasional. Maka diharapkan Dinas Kesehatan harus tetap menjadi
garda terdepan selain memberangus ancaman covid 19, dan menangani
permasalahan stunting di Kabupaten Maybrat.
“Kita sama-sama berkomitmen dengan pemerintah dan stekholder yang ada
untuk membatasi covid 19 dan juga masalah stunting di Maybrat. Jadi
diharapakan teman-teman puskesmas dan dinas kesehatan saat ini menjadi
garda terdepan, sebagai prajurit yg diandalkan oleh daerah untuk tangani
stunting juga,,”tandasnya. (Mrk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar