"Nehaf Sau Bonout Sau" "Satu Hati Satu Komitmen"

Kamis, 24 September 2020

Lag--Lagi Masalah Pendidikan "Sarana dan Prasarana Pendidikan di Mare Kurang Memadai"

Fasilitas di Ruang Kelas Sekolah Dasar YPPK Santo Petrus Seya

 MAYBRAT, (Maybrat News) – Banyak permasalahan pendidikan yang ada di Maybrat khususnya di wilayah Mare salah satunya adalah masalah sarana dan prasarana yang kurang memadai. Padahal sarana dan prasarana menjadi faktor pendukung keberhasilan program pendidikan.

Kepala Sekolah Dasar YPPK Santo Petrus Seya, Pius Semunya mengatakan sarana dan prasarana adalah salah satu sumber daya yang menjadi tolak ukur mutu sekolah dan perlu diperhatikan dan ditingkatkan oleh pemerintah kabupaten Maybrat.

“Sarana dan prasarana seperti ruangan belajar, ruangan guru dan perpustakaan termasuk tenaga pengajar sangat perlu diperhatikan agar melaksanakan kegiatan belajar mengajar berjalan baik demi jalannya pendidikan yang bersaing dengan daerah lain,”ujarnya kepada Papua barat Pos Selasa, (22/9/20).

Menurut dia, sarana dan prasarana merupakan bagian penting yang perlu disiapkan secara cermat. “Ia, sarana dan prasarana pendidikan saja belum tersedia. Hal ini jauh berbeda dengan daerah perkotaan yang sarana dan prasarana lebih baik daripada daerah perdesaan,”akuinya.

Banyaknya perbedaan itu, menurutnya dapat mengakibatkan kesenjangan pendidikan setiap wilayah di Maybrat. Ia mencontohkan sekolah di perkotaan memiliki fasilitas laboratorium komputer yang dapat digunakan peserta didik dalam proses pembelajaran, sedangkan sekolah di pedesaan belum memiliki fasilitas tersebut dan bahkan ada yang belum mengetahui cara mengoperasikan komputer.

Sedangkan kata dia, teknologi berbasis komputer sangat penting untuk pendidikan masa kini. Banyak pembelajaran yang menggunakan teknologi berbasis komputer. “Kami melakukan proses  belajar mengajar dengan apa adanya sesuaikan dengan situasi yang ada. Walaupun tenaga pengajar  4 orang PNS untuk mengajar 6 kelas dari 56 siswa yang ada dan membagi sekat untuk proses belajar mengajar, gedung kelas bocor, bangku sekolah rusak maupun tidak mencukupi, halaman sekolah yang tak tertata, ketidakadaan buku perpustakaan, tidak memadainya penggunaan teknologi dan informasi dan lainnya,”keluhnya.

Untuk itu, dirinya berharap pemerintah kabupaten Maybrat perlu memperhatikan pendidikan didaerah terpencil seperti di wilayah Mare maupun lainnya.

Selain itu, Kepala SD YPPK Sun, Martinus Baru, S.Ag mengutarakan wacana pendidikan zonasi, tetapi belum teralisasi. Menurut dia, sebaiknya berdayakan pendidikan yang ada, supaya proses pendidikan berjalan baik mencapai yang diharapkan. “Wacana pemerintah untuk pendidikan zonasi sudah baik, tapi itu membutuhkan waktu yang panjang, sebaiknya memperbaiki yang ada untuk kemajuan pendidikan di wilayah Maybrat,” tutupnya. (Mrk)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Michael R Kareth "Pengisian Jabatan DOB PBD Wajib Prioritaskan Orang Asli Papua"

                                                    Dr. Michael Rafael Kareth, S.Hut, M.Si Dr. Michael R Kareth, S.Hut,  M.Si., mantan Aktif...